SILA CARI DI SINI!

Google

Wednesday, August 29, 2012

TRAGEDI SAMPANG, MEMBUAT BERBURU BUKU APA AJARAN SYI'AH ITU?

Ketika tragedi di Sampang Madura mencuat dan memenuhi pemberitaan hampir semua media, membuat Warung Buku memburu buku-buku yang mampu memaparkan pengertian ajaran Syi'ah. Hasil buruan ternyata nggak sia-sia, akhirnya dapat diperoleh buku yang memaparkan tentang tokoh dan ajaran Syiah.
Pengertian tentang Syi'ah itu didapat dari buku "Pendidikan Ahlussunnah Waljamaah dan ke-NUan" sebuah buku yang digunakan membuka wacana untuk Siswa  SMP/MTs Kelas 2.
Tepatnya pada Bab IV, halaman 34 buku ini, dibentangkan tentang Tokoh dan Ajaran Syi'ah. Menurut buku ini:
       Arti Syi'ah dalam bahasa arab adalah pengikut. Syi'ah Ali berarti menurut bahasa arab adalah pengikut Ali. Arti Kaum Syi'ah menurut istilah yaitu kaum yang beri'tiqad bahwa Sayyidina Ali kw, adalah orang yang berhak menjadi khalifah pengganti Rasulallah SAW, karena Nabi berwasiat bahwa pengganti beliau sesudah wafat adalah Ali kw.
       Awal timbulnya kaum Syi'ah dari pendapat yang mengatakan bahwa jabatan khalifah itu hak Ali, bukan hak sahabat-sahabat lainnya, karena sebagian mereka memandang bahwa Ali kw, lebih utama daripada Abu Bakar ra, Umar ra, dan Utsman ra.,...........
Dari pendapat tersebut, kemudian kelompok Ali kw, membuat teori-teori untuk membela endapatnya tenjtang khalifah, dan berhaknya Ali atas jabatan itu, sehingga menjadikan Syi'ah sebagai madzb agama bertentangan  dengan Ahlussunnah Waljama'ah maupun paham lainnya.
............
Data buku
JUDUL: Pendidikan Ahlussunnah Waljamaah dan Ke-NUan.
PENYUSUN: Dr. Agus Mulyana, M-Hum; Drs. H. Husen Saeful Insan; Dra. Hj, Ulfah, Msi
PENERBIT :JELAJAH NUSA. Jl. Dr. Setiabudi 98 Pamulang Timur. Ciputat, Tangerang. Telp/Fax : 021-74710621. E-mail : jelajahnusa@rocketmail.com
ISBN : 978-602-9336-00-9 (jilid lengkap)
          : 978-602-9336-03-0 (jilid III)
CETAKAN : Pertama 2012
DAFTAR ISI:
Bab I. Sejarah Munculnya Firqoah-firqoah
Bab 2. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Firqoah-Firqoah Dalam Islam
Bab 3. Mengenal Tokoh dan Ajaran Khawaraij
Bab 4. Tokoh dan Ajaran Syi'ah
Bab 5. Faham Qadariyah dan Jabariyah
Bab 6. Tokoh dan Ajaran Wahabiyah
Bab 7. Tokoh dan Ajaran Ahlussunnah Waljama'ah
Bab 8. Tokoh dan Ajaran Mu'tazilah
Bab 9. Mengamalkan Mabadi Khaira Ummah
Bab 10. Mengamalkan Khitah Nahdlatul Ulama


Friday, August 24, 2012

TEMBAKAU, NEGARA DAN KESERAKAHAN MODAL ASING

CERITA SAMPUL BELAKANG:
Sejak tahun 1950-an, berbagai negara maju telah memulai program Common Agricultural Policy (CAP) sebagai kerangka kebijakan untuk memproteksi sektor pertanian mereka, termasuk pertanian tembakau. Pemerintah Uni Eropa, cukup serius memperhatikan Induatri tembakau, bahkan saat gencarnya kampanye antirokok. Subsidi dan kebijakan yang berp[ihak pada petani direalisasikan.
Pemerintah Amerika Serikat juga demikian. Mendukung kemajuan Industri tembakau, melindungi industri dalam negeri secara maksimal, bahkan sangat ketat dalam kebijakan pemerintah terhadap produk tembakau impor. Pemerintah China, apalagi. Mereka sangat progresif dan ambisius dalam memajukan bisnis tembakau. Industri emas hijau pun terbukti membawa keuntungan sangat besar bagi pemerintah dan rakyat China.

Di pasar global, pasar rokok dunia sejak lama telah terkonsentrasi pada empat perusahaan besar, yaitu Altria/Philip Morris, British American Tobacco, Japan Tobacco International, dan Imperial Tobacco. Pasar tembakau global bernilai sekitar US$ 378  milliar. Pada tahun 2012 ini pasar tembakau global diproyeksikan meningkat hingga US$464,4 milliar. Jika diandaikan sebagai negara, maka pasar tembakau menempatkan urutan ke-23 dalam produk domistik bruto (PDB) dunia, jauh melampui Norwegia dan Saudi Arabia.
DATA BUKU
JUDUL: Tembakau, Negara dan Keserakahan Modal Asing
PENULIS: Herjuno, Rika Febriani dan Sulistyoningsih
PENERBIT : Indoensia Berdiri. Jl. Salemba Tengah No. 39 BB Lt II Jakarta Pusat 10440
ISBN : 978 - 602 - 99292- 3- 2
[]

SRI MULYANI FOR PRESIDENT 2014

Begitu melihat halam depan Harian Jawa Pos Edisi 25 Agustus 2012 bahwa Sri Mulyani termasuk diantara 100 perempuan dunia, sebagai perempuan terpilih, membuat blog ini untuk hunting buku terkait dengan Sri Mulyani. Rak buku toko Gramedia Basuki Rakhmat Surabaya memajang dua buku, namun setelah membaca kover belakang buku, maka pilihan dijatuhkan pada buku yang berjudul "Sri Mulyani for President 2014. Buku ini diterbitkan oleh Dian Rakyat, isinya membentangkan tentang apa adan siapa Sri Mulyani. Sosok manusia terpilih ini dianggap sebagai tumbal ketika kasus centuri menguat di pelataran politik Senayan. Ada yang mengatakan bahwa Sri Mulyani di dera di negeri sendiri, dipuja di belantara dunia. SMI- Sri Mulyani mampu membawa bangsa ini berlenggang tenang ketika krisis melanda dunia di tahun 2008. Bahkan karena kreasi pikirnya, Indonesia pernah diundang oleh negara-negara maju, dan dinobatkan sebagai negara yang mampu eksis ditengah gelombang resesi. Inilah yang mengantar sekelompok orang terpikat erat dengan sepak terjang SMI untuk tampil di puncak penghelatan demokrasi tahun 2014.
Buku ini menggambarkan sosok SMI sebagai sosok yang memiliki kapabelitas dan pantas sebagai presiden Negara Bhineka Tunggal Ika ini. Tak perlu ragu, demikian buku ini membentangkan, karena SMI bukan perempuan yang reputasinya pinggiran, namun mendunia. Kaliber dunia tidak hanya pada dimensi yang rendahan, namun berdimensi akademia dan berlatar sebagai manusia kampus yang sekaligus praktisi. 
Buku ini diberi Kata Pengantar WImar Witoelar
Penerbit buku:
Penerbit DIAN RAKYAT
Jl. Rawagelam I No. 4
Kawasan Industri Pulogagadung
Jakarta 13930
Tel/Faks (021) 460 4444/9115
ISBN : 978-979-078-421-5
 

Wednesday, August 22, 2012

TAN MALAKA [MERAJUT MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN INDONESIA YANG SOSIALISTIK


 MELALUI BAB III BUKU INI, ORANG BISA BELAJAR TENTANG EPISTEMOLOGI:
Dari cara orang berpikir itu kita dapat duga filsafatnya dan dari filsafatnya kita dapat tahu dengan cara apa ia sampai ke filsafatnya," inilah perumpamaan yang dibuat Tan Malaka untuk melihat entitas diri manusia. Untuk itu, membahas pemikiran seseorang atau suatu tokoh tentu tidak bisa lepas dari analisis epistemologinya. Pasalnya, dari situlah kita bisa menganalisis sejauh mana subjek menjelaskan posisinya dalam dunia objeknya.
Epistemologi sendiri merupakan cabang filsafat yang secara khusus membahas teori ilmu pengetahuan. Epistemologi merupakan pembahasan mengenai bagaimana manusia mendapatkan pengetahuannya, apakah sumber-sumber pengetahuannya, hakikat, jangkauan, dan ruang lingkup pengetahuannya, dan sampai tahap mana pengetahuan yang didapatnya dikonseptualisasikan. Selain epistemologi, ada juga ontologi yang membahas mengenai hakikat ilmu pengetahuan dan aksiologi yang membahas mengenai kegunaan ilmu pengetahuan. Ketiga hal ini saling berkaitan. Namun, Ini pulalah yang dikemukakan Bertrand Russel dalam Avrum Stroll,
"Bisakah kita amati apa-apa tentang diri kita sendiri yang kita tidak dapat mengamati tentang orang lain, atau segala sesuatu yang kita dapat mengamati publik, dalam arti yang lain juga bisa mengamati jika sesuai ditempatkan."
Pembahasan mengenai epistemologi penekananpada pembahasan ini lebih ditujukan pada epistemologi. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya mengetahui bagaimana konstruksi pengetahuan Tan Malaka.
Secara etimologi, epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme yang berarti pengetahuan dan  logos yang berarti ilmu. Menurut J. Sudarminta, epistemologi atau filsafat pengetahuan pada dasarnya merupakan suatu upaya rasional untuk menimbang dan menentukan nilai kognitif pengalaman manusia dalam interaksinya dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya. Maka dari itu, epistemologi adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat evaluatif, normatif, dan kritis. Evaluatif bersifat menilai, normatif berarti menentukan norma atau tolok ukur kenalaran. Sedangkan kritis, berarti mempertanyakan dan menguji kenalaran cara maupun hasil kegiatan manusia mengetahui tidak lepas dari penjelasan objek, tujuan, dan landasan. Objek epistemologi merupakan sesuatu yang diketahui untuk mencari suatu pengetahuan. Proses pengetahuan inilah yang menjadi sasaran teori pengetahuan dan sekaligus berfungsi mengantarkan tercapainya tujuan. Sebab, sasaran itu merupakan suatu tahap perantara yang harus dilalui dalam mewujudkan tujuan. Tanpa suatu sasaran, mustahil tujuan bisa terealisasi. Sebaliknya, tanpa suatu tujuan, sasaran menjadi tidak terarah sama sekali. Misalnya, Tan Malaka membuat dan menggunakan Madilog sebagai senjata untuk melawan logika mistika—yang berhubungan dengan hal-hal gaib atau mistik—yang dinilaiTan Malaka membuat bangsa Indonesia tertindas. Logika mistika menjadi objek sasaran Tan Malaka untuk mencari pengetahuan apa yang dapat melawannya.
Pada ranah ini, Tan Malaka melibatkan dirinya dalam proses memperoleh knowledge input pemikirannya. Sedangkan tujuan dari epistemologi, adalah bagaimana atau dengan cara apa memperoleh pengetahuan tersebut. Setelah Tan Malaka mempunyai sasaran analisis, yaitu logika mistika, Tan Malaka menemukan pengetahuan Madilog sebagai antitesis logika mistika. Pertanyaannya, bagaimana dan dengan cara apa Tan Malaka memperoleh pengetahuan Madilog? Sebab, pengetahuan Madilog tentu tidaklah datang begitu saja seperti wahyu. Hal ini tentu berkaitan dengan cara pandang dan analisis Tan Malaka.
Selanjutnya landasan. Landasan atau fondasi memiliki arti yang sangat penting bagi bangunan pengetahuan. Ini merupakan tempat berpijak. Bangunan pengetahuan menjadi mapan jika memiliki landasan yang kuat. Analoginya seperti bangunan rumah, kuatnya konstruksi rumah tergantung pada fondasi bangunannya. Demikian juga dengan epistemologi. Landasan epistemologi yang dimaksud adalah metode ilmiah.
Metode ilmiah memiliki peran yang berarti dalam mentransformasikan pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan. Sebab, pengetahuan dengan ilmu pengetahuan (ilmu) berbeda. Pengetahuan merupakan keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya. Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis
BISA tidaknya pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan tergantung pada metode ilmiahnya sebab, metode ilmiah menjadi standar untuk menilai dan mengukur kelayakan suatu ilmu pengetahuan.
Tahapan metode ilmiah ini didasarkan pada cara berpikir deduksi dan induksi. Cara berpikir deduksi dikaitkan dengan rasionalisme atau sumber kebenaran adalah pikiran. Deduksi merupakan cara berpikir yang menarik kesimpulan khusus dari pernyataan yang bersifat umum atau dari umum ke khusus. Pernyataan umum tersebut merupakan premis (alasan) yang dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan khusus.
Premis ini merupakan suatu ilmu atau teori sebelumnya yang sudah diakui kebenarannya. Dalam langkah metode ilmiah, deduktif digunakan saat penyusunan hipotesis atau dugaan sementara. Dengan kata lain, hipotesis disusun berdasarkan teori sebelumnya sehingga menjadi kerangka pemikiran. Salah satu cara berpikir deduktif yaitu silogisme. Dalam konteks Tan Malaka misalnya,
Premis Mayor : Budaya mistik begitu kuat melekat pada negara-negara di Asia.    (teori sebelumnya yang dijadikan landasan teori)
Premis Minor : Indonesia merupakan salah satu negara di Asia.
(objek)
Kesimpulan   : Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya mistik yang kuat. (kesimpulan dibuktikan setelah melihat objek atau observasi)
Sedangkan cara berpikir induksi, dikaitkan dengan empirisme atau sumber kebenaran, yaitu pengalaman. Induksi merupakan kebalikan dari deduksi, yaitu menarik kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat khusus atau dari khusus ke umum. Pada induksi tidak ada keterkaitan erat antara alasan dan kesimpulan yang kuat seperti dalam deduksi.
Dari fakta yang ditemukan, subjek dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum. Maksudnya, suatu pernyataan dinyatakan benar apabila ada fakta empiris yang mendukung pernyataan tersebut. Misalnya, apakah benar bangsa Indonesia termasuk bangsa yang mistik? Untuk memperoleh kebenaran dari pernyataan ini, Tan Malaka harus membuktikan pernyataan ini. Dari pembuktian ini Tan Malakan akan menarik kesimpulan dan melahirkan sebuah pengetahuan ilmiah.
Dengan demikian, fungsi epistemologi bagi manusia sangatlah penting. Sebab, manusia dengan pengetahuannya dapat melakukan evaluasi dan mengkritisi bangunan pemikiran orang lain maupun dirinya sendiri guna memperoleh sintesis pemikiran yang maksimal. Implikasinya, mendorong dinamika berpikir manusia secara evaluatif dan kritis sehingga perkembangan ilmu pengetahuan senantiasa berkembang.
Hal ini dapat dilihat dari evaluasi dan kritik Tan Malaka terhadap berhawi nemikiran. khususnva Heeel, Marx, dan Lenin.

Laku,.....
Dalam buku yang menarik ini, pembaca akan bertemu dengan Tan Malaka sebagai filsuf, sosiolog, dan yang terpenting guru yang bekerja keras membangun sekolah untuk anak-anak dari massa miskin, dengan landasan yang seratus persen berlainan dengan sekolah-sekolah lain di Hindia Belanda. Dengan jitu penulis memperlihatkan betapa Tan Malaka mendahului tokoh-tokoh teori pendidikan progresif dan radikal seperti Freire, Bourdieu, dan lain-lain. Dari situ pembaca dapat melihat bahwa ide-ide Tan Malaka masih hidup dan sangat relevan dalam usaha bangsa Indonesia untuk mengubah sistem pendidikan Indonesia kontemporer yang kropos dan diracuni oleh korupsi, kebodohan, penipuan, dogma-dogma fanatik, komersialisme, birokratisme, dan pembeoan dari sistem-sistem di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa.
Prof. Benedict Anderson, Ph.D
(Guru Besar Emeritus Universitas Cornell Amerika dan Pakar Sejarah – Politik Indonesia)
Kajian Syaifudin terhadap kehidupan dan karya Tan Malaka dengan merujuk pada tulisan-tulisan Tan Malaka serta tulisan berbagai ilmuwan dan penulis mengenai Tan Malaka perlu kita hargai. Dalam buku ini Syaifudin mendeskripsikan dan menganalisis kehidupan dan karya Tan Malaka, khususnya pemikiran dan penerapan ide Tan Malaka di bidang sosiologi dan ilmu pendidikan. Bagi pembaca yang belum mengenal karya Tan Malaka, buku ini merupakan pengantar awal ke pemikiran Tan Malaka mengenai perubahan sosial dan upayanya untuk mewujudkan ide-idenya melalui jalur pendidikan.
Prof. Kamanto Sunarto, Ph.D
(Guru Besar Emeritus Departemen Sosiologi FISIP-UI)
Buku Syaifudin mengungkap dimensi baru dari pemikiran Tan Malaka, yakni Tan Malaka sebagai pendidik. Sejauh ini, pemikiran Tan Malaka lebih dipandang sebagai artefak: dikagumi tapi dianggap sulit untuk diterapkan dalam konteks masa kini. Dengan mengungkap ide-ide pedagogis Tan Malaka, buku Syaifudin ini bisa menjadi gerbang bagi upaya untuk menggali sisi lain dari pemikiran Tan Malaka yang masih bisa kita manfaatkan untuk keperluan Indonesia sekarang.
Dr. Robertus Robet, M.A.
Judul : Tan Malaka; Merajut Masyarakat dan Pendidikan Indonesia yang Sosialistis
Penulis : Syaifudin
Penerbit : Ar-Ruzz Media
Ukuran : 14,8 x 21 cm 
Tebal : 312
ISBN : 978-979-25-4911-9

Monday, August 20, 2012

BELAJAR HERAN DARI NEGERI JIRAN


 [ Catatan Reflektif Seorang Praktisi Pendidikan Indonesia yang Mengajar di Universitas Ternama di Tanah Jiran]
Tulisan dalam buku ini berasal dari pengalaman langsung penulis dalam  berbagai aktivitas akademik di universitas Malaysia karena dia adalah seorang dosen di Universiti Teknologi Malaysia. Dia merefleksi tentang berbagai isu pendidikan  di  Malaysia  yang  penting untuk diketahui oleh publik Indonesia. Buku ini diawali dengan pengalaman studi S2 dalam bidang Educational Administration di Australia dan S3 di bidang Educational Policy di Selandia Baru. Selepas mendapatkan gelar S3-nya, penulis mencoba untuk mendaftar sebagai dosen di sejumlah universitas Indonesia. Namun, karena tidak mendapatkan kepastian, dia pun mendaftar ke universitas di Malaysia atas saran temannya ketika dahulu studi. Tidak dinyana, pihak universitas Malaysia merespons dengan cepat. Dia pun memulai kariernya di sana.
Penulis mendapati bahwa dunia pendidikan di Malaysia dikelola dengan baik. Adapun pendidikan calon-calon guru yang diselenggarakan di perguruan tinggi juga sudah tertata rapi jika dibandingkan dengan Indonesia. Ditambah pula, saat ini Malaysia ingin menambah jumlah universitas risetnya untuk menyejajarkan diri dengan negara-negara maju lainnya.
Buku ini bermaksud untuk memberikan gambaran perkembangan kontemporer dunia pendidikan negara serumpun tersebut. Buku ini juga memberikan gambaran singkat mengenai berbagai hal yang terjadi di Malaysia.


PENERBIT METAGRAF:
JALAN. Dr. Supomo, No. 23, Solo 57141 Tel. (0271) 714344 (Hunting) Faks. (0271)713607 http://www.tigaserangkai.com http://www.gb-tigaserangkai.com

TENTANG PENULIS:

Bambang Sumintono dilahirkan dan dibesarkan di Bandung. Pendidikan dasarnya dijalani di  Bandung dan Garut. Adapun pendidikan menengah didapatkan di SMPN 13 Bandung dan SMAN 1 Bandung.   Tahun 1988, dia mulai kuliah di program D3 Kependidikan Kimia IPB, Bogor, dan baru bisa lulus empat tahun kemudian (1992), berhubung terlalu menyukai tahun pertama. Selepas lulus dari IPB, dia langsung ditempatkan menjadi guru kimia SMA di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Februari 1993. Mulai tahun 1994, dia mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Terbuka (UT), program studi SI Pendidikan Kimia, yang diselesaikan tahun T 997.
Pada tahun 1999, dia mendapat beasiswa AusAID untuk studi tingkat magister di Flinders University, Adelaide, Australia yang diselesaikan tahun 2001 dalam bidang Educational Administration. Tahun 2002, dia mengikuti seleksi dan  lulus mendapat beasiswa New Zealand
Development Scholarship untuk studi doktoral di Victoria University of Wellington, Selandia Baru. Tesis diselesaikan tahun 2006 dalam bidang Educational Policy.
Sejak Oktober 2008, dia bekerja sebagai dosen (pensyarah) di Fakulti Pendidikan, Universiti Teknologi Malaysia yang terletak di Johor Bahru (daerah Semenanjung Malaya yang paling selatan, berbatasan dengan Singapura). Dia mengajar berbagai mata kuliah untuk S1 dan S2, di samping sebagai pembimbing bagi beberapa mahasiswa S3 dalam topik pendidikan dan pembangunan serta administrasi pendidikan. Dia bisa dihubungi melalui e-mail: deceng@gmail.com
Yang dibentangkan di buku ini seputar pengabdian seorang dosen di UTM, dan dalam buku ini juga diceriterakan kunjungan UTM ke Indonesia dan sebaliknya perguruan tinggi Indonesia yang berkunjung ke Malaysia.
............
Kunjungan ke Indonesia dilaksanakan di empat . antara tanggal 17-23 Juli 2011, yaitu Jakarta, Universitas Negeri Jakarta atau UNJ; kemudian ke Semarang (IKIP PGRI Semarang dan IAIN Walisongo); berianjut ke Yogyakar (Universitas Negeri Yogyakarta atau UNY); dan terakhir ke Surabaya (Universitas Negeri Surabaya atau Unesa). Rancangan kunjungan ini diajukan pada bulan Maret tahun yang sama yang merupakan kunjungan balasan dari berbagai universitas) yang sebelumnya sudah mengunjungi UTM. Tahun sebelumnya seorang dosen dari jurusan matematika, Fakultas MIPA UNJ magang riset di UTM selama, tiga bulan. IKIP PGRI Semarang pun dua kali melakukan lawatan ke UTM di tahun 2011 dengan mengajak pimpinan dan stafnya, serta melakukan penandatanganan Letter oi Cooperation (LoC). Dengan IAIN Waiisongo, UTM sejak 201( sudah mempunyai Memorandum of Understanding (MoU] dan tahun 2011 juga mengirim rombongan dari Fakultas,........

KRIMINALISASI BERUJUNG MONOPOLI

Industri tembakau nasional, lebih khusus lagi industri rokok kretek, telah hidup dan berkembang lebih dari seratus tahun, setara dengan usia kegiatan ekploitasi migas di negeri ini. Jumlah penerimaan negara dari industri rokok jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan negara yang diperoleh dari eksploitasi sumber daya alam tambang yang selama ini menjadi andalan investasi di Indonesia. Namun ironisnya, industri rokok nasional dan sektor-sektor terkait termasuk pert ]anian dan perkebunan tembakau justru semakin terpinggirkan dan bahkan terancam akan “punah” akibat aturan-aturan hukum yang disponsori oleh kepentingan-kepentingan bisnis Internasional.[https://diandrabooks.wordpress.com/tag/indonesia/]



Judul: Kriminalisasi Berujung Monopoli; Industri Tembakau Indonesia di Tengah Kampanye Regulasi Anti Rokok
ISBN: 978-602-99292-0-1
Penulis: Salamuddin Daeng dkk
Penerbit: INSIST PRESS
Tanggal Terbit: 23/06/2011
Jumlah Halaman: xviii + 214 hal

Saturday, August 18, 2012

MEMBUNUH INDONESIA

KONSPIRASI GLOBAL PENGHANCURAN KRETEK
penulis:
Abhisam Dm
Hasriadi Ary
Miranda Harian
prolog:
Noe 'Letto'
Epilog
Mohamad sobary
Buku ini menengarahi adanya konspirasi cantik yang memiliki nawaitu buruk terhadap kretek Indonesia. Penghancuran kretek memang cukup beralasan karena memiliki potensi yang lumayan. dibayangkan mulai hulu hingga ke hilir uang mengalir, dan berputar hebat di tanah air,. Ini yang bikin asing nyengir lalu menaksir. Karena kesulitan untuk bisa mampir, maka ada niatan buruk untuk mengusir.

“Sekarang budaya kretek sedang ditikam. Dan pelan-pelan kebudayaan terbunuh, bisa dipastikan persekutuan kolonialis global semakin leluasa membonsai Indonesia. Kita pun semakin dikerdilkan, dan semakin mudah dipermainkan. Buku ini membekali wawasan dan pengetahuan kita untuk terus melawan
setiap upaya penghancuran kebudayaan lokal."
-Butet Kartaredjasa, aktor

"Rekomendasi saya: jangan baca buku ini kalau Anda tidak ingin pikiran Anda terganggu. Jangan baca buku ini jika Anda merasa sudah di zona aman dan nyaman. Jangan baca buku ini jika Anda merasa sudah banyak tahu, dan tidak begitu peduli seandainya ada kemungkinan yang Anda tahu itu ternyata palsu."
Noe “Letto”, musisi

"Apa penyakit yang kita idap? Kehilangan rasa kebangsaan, kehilangan rasa kemanusiaan, atau kebanyakan
watak serakah, yang membuat kita tak peduli bangsa kita mati?"
-Mohamad Sobary, budayawan

Friday, August 17, 2012

JOKO WI FROM HERO TO HERO


Judul: Jokowi From Zero to Hero
Pengarang: Bernard Taufani
Penerbit: Buku Pinter, Mei 2012
Tebal: 160 halaman
Dari buku ini diuperoleh informasi bahwa Indonesia sudah sejak lama mengembangkan mobil nasional, bahkan lebih dari dua belas kali, ada yang sukses juga ada yang terganjal karena resesi. Terkuak juga ternyata untuk mengembangan moibil nasional, ternyata yang utama bukan modal teknologi belaka tapi juga modal komitmen yang utama.
Sampul belakang buku ini membentangkan siapa sesungguhnya sosok Joki Wi dan komitmennya sebagai anak bangsa terhadap rakyatnya. Kunci utama hidup dari Joko Wi jika dan hanya jika dekart dengan rakyat. Karena kedekatan itu maka setiap saat akan terekam jelas apa saja yang dimaui rakyatnya. Orang banyak yang tidak mengetahui, jika Joko Wi itu pengusaha berlatar Insinyur. Dapat menyembunyikan dirinya terkait dengan religi, sehingga banyak yang terkecoh, jika dia sesungguhnya orang yang komit terhadap agamanya. Joko Wi seorang haji, tapi terbungkus halus, takut kalau nanti hajinya justru cenderungan untuk kesombongan saja.

Fakta-fakta Unik Tentang Jokowi
     Pada waktu luang, Jokowi biasa puter-puter naik motor sendiri tanpa ajudan.
     Setiap Jum'at Jokowi mengajak kepala dinas bersepeda mulai jam 06.00 WIB, blusukan ke kampung-kampung dan berdialog dengan masyarakat.
     Jokowi tidak terlalu suka fotonya dipajang besar-besar, ia mengaku malu. Pernah suatu ketika fotonya dipajang super besar, tak berapa lama Jokowi tahu dan meminta fotonya yang super jumbo itu dicopot.
     Semasa kuliah Jokowi tidak ikut organisasi, ia fokus kuliah. Sewaktu ikut organisasi Asmindo, Jokowi didorong untuk maju dalam Pilkada, plus dibiayai proses pencalonannya, dan menang.
     Pada Pilkada selanjurnya, Jokowi didesak masyarakat untuk maju lagi dalam Pilkada. Di periode kedua ini, Jokowi menang mutlak dengan perolehan suara di atas 90% atas lawannya Eddie Wirabhumi (mantu Pakubuwono XIII dari Demokrat).
     Saat tahun 1997, Jokowi sudah jago pakai intenet, chatting dengan buyer mebel di luar negeri.
     Pada banjir Solo 2007, Jokowi mengunjungi masyarakat dan menghibur mereka. Eh ternyata mobilnya macet dijalan, Jokowi turun dan mendorong mobilnya.
     Dalam sebuah konser music rock di Solo, Jokowi berjingkrak-jingkrak di tengah bersama penonton yang lain, sambil menikmati dentuman musik yang keras.
     Jokowi membuka rumah dinasnya untuk masyarakat, tak jarang pendopo rumah dinasnya dipakai untuk hajatan masyarakat.
     Jokowi pulang kemalaman, penjaga sudah tidur, ia tak mau membangunkan penjaga tersebut, "Kasihan, mungkin dia capek. Nggak usah dibangunkan. Toh pintu gerbang sudah terkunci rapat," katanya. Jokowi pun lompat pagar.
     Jokowi tak mau ambil gaji.



JOKO WI POLITIK TANPA PENCITRAAN

Setelah 4 penerbit (Mizan-Galang-Ufuk-pintar), kini Gramedia tak ingin ketinggalan untuk membentangkan Joko Wi. Dalam buku ini ada totoh-toko yang memuji, pujian itu antara lain:
 
“Jokowi mempunyai karakter mau mendengarkan apa yang dikehendaki masyarakat, dan yang terpenting dia mau melaksanakan dengan serius apa yang dikehendaki masyarakat itu. Pemimpin seperti itulah yang dibutuhkan oleh DKI Jakarta.
— Jusuf Kalla, Mantan Wakil Presiden RI

“Buku ini menjelaskan mengapa Jokowi menjadi magnet bagi banyak orang untuk mendukungnya, yaitu kepemimpinan. Jokowi mempunyai kepemimpinan yang bisa dipercaya, jujur, dan bersih. Dan yang lebih penting, semua itu sudah dibuktikan dan diakui di tingkat nasional serta internasional.” 

— Mooryati Sudibyo, Pengusaha

“Sekarang ini memilih manusia baik untuk setara dalam berkawan saja sulit, apalagi memilih pemimpin. Jokowi adalah salah satu orang yang membuat saya punya harapan. Barangkali sedikit berlebihan, tapi itu lebih baik daripada pesimistis dan putus asa.” 
— Hanung Bramantyo, Film Maker

KETIKA BUKU INI DIBERITAKAN, HUNTING SEGARA DILAKUKAN, TERNYATA KOSONG,....! GRAMEDIA GRAND CITY, ROYAL PLAZA, TP, TERAKHIR BASUKI RAKHMAD JUGA BELUM ADA,....PADAHAL INGIN SEGERA MEMBACA,......


Sunday, August 12, 2012

JOKO WI DIKEROYOK PARTAI DIDUKUNG BUKU

Saat hiruk pikuk kemenangan Joko wi disambut dengan suka cita, maka competitor lainnya tentu tak tinggal diam. Meronce kekuatan dan menebar simpati atas kekalahan adalah upaya yang dilakukan. Kini niatan meronce kekuatan nampak benar. PPP tida memberi dukungan, Golkar mengalihkan suara Alex Noerdin ke Foke, lalu juga PKS begiti saja menggrojokan suaranya ke incumben. Bahkan PKS tak tanggung-tanggung, warganya diwajibkan menyolok Foke. Inilah gambaran yang terjadi, Joko Wi sedang dikeroyok partai. Namun Joko Wi masih menuai simpati, buktinya masih muncul terbitan buku baru. Sebelumnya ada dua buku yang terbit, masing-masing diterbitkan oleh penerbit Ufuk, dan yang satunya penerbit  Mizan. Tentu tak tanggung-tanggung kedua penerbit tersebut termasuk penerbit nomor wahid, dan kekuatan distribusinya sangat dahsyat. Kini Joko wi ditulis kembali, dengan tajuk Gado-gado Kerikil Joko Wi. Penlisnya Anas Syahirul A. dkk. Dengan Penerbit Galang Yogyakarta. 
DATA BUKU
Judul : Gadon-Gado Kerikil Joko Wi
Penulis : anas Syahirul A., dkk
Penerbit : Galang Press. Gedung Galang Centre. Jln. MAwar Tengah 72 Baciro Yogyakarta 5525. Telpon (o274) 554986. Email>  galangpress@galangpress.com
ISBN : 978-602-8174-83-1
[]

Saturday, August 4, 2012

WITHNEY HOUSTON INDONESIA TAK KETINGGALAN

Kira-kira ada dua penerbit Indonesia yang membentangkan jati diri Withney,. Ini menggambarkan banyak manusia Indonesia yang sensasi musiknya tak remeh temeh. Ini sebagai bukti ketika Sang Maestro itu dikenang, secara bebarengan dua penerbit membentangkan. Warung menemukan dua penerbit, mungkin bisa saja lebih dari sepuluh penerbit Indonesia melakukan hal yang sama. Bayangkan saja bangsa yang dikatakan bangsa gagal ternyata penikmat musik yang luar biasa. Barangkali banyak bangsa lain tak mengetahui kalau dinegeri ini juga orang yang suka macem-macem musik. Jazz misalnya, tak terbilang jumlahnya orang yang mengoleksi karya gemilang Jazz dunia. Kaset atau CD Mikhael Frank atau Salena Jones,....ooooo sangat banyak di Indoensia. Bangsa ini seharusnya bersyukur kalau bangsa lain buta melihatnya. Artinya banyak bangsa lain tertipu, dan kini under estimate terhadap Indonesia.

Friday, August 3, 2012

CEK MIRANDA DAN KORBAN-KORBANNYA

Baca saja buku ini, seru bin luar biasa. Buku ini menceritakan sebuah suap menyuap maha dahsyat.Yang jelas beredarnya cek miranda membuat banyak korban.  Diantaranya adalah penulis buku ini bang Baharuddin Aritonang. Buku setebal 247 halaman ini mengungkap suatu kenyataan. Apalagi penulis adalah ikut dalam pusaran masalah. Tentunya orang mengenal Bang Baharuddin Aritonang, karena beliau sering juga menulis buku. Dan buku yang ditulis "mak Nyus" dan sering berpredikat Best Seller. Buku lain yang ditulis biliau adalah []"Dari Uang Rakyat Sampai Pasien Politik"[] [] "Ketawa Ngakak di senayan - Humor Anggota DPR" [],.... dan buku-buku itu langsung jadi best seller

Wednesday, August 1, 2012

KPK MENURUT KELIK- BUKU YANG KETUJUH

Kalau ingin guyon atau plesetan yang di sini. Tepatnya di buku Kelik yang ketujuh. Tajuknya KPK, karena plesetan yang mampir di buku ini bersinggungan dengan masalah politik wabil khusus korupsi. Sebagai bahan bercanda atau pelipur lara sangat tepat, apalagi dipakai dihadapan para politikus. Satire atau sindir kerap muncul dan jika sudah dikemas menjadi sebuah buku tak terasa memberikan peringatan kepada kita, yang termasuk kepada bangsa. Ternyata dalam berbangsa banyak manusia berbuat salah, juga berbuat hina, namun tidak terasa. Barangkali buku ini dapat menyentuil rasa kita, minimal masih punya malu. Jempol dua untuk buku ini, sedangkan ke-enamnya segera diburu untuk memenuhi rak buku.