
Effendi Gazali,PhD, MSP ID, Koordinator Program Master Komunikasi Politik UI, yang juga Alumnus Cornell University & Radbound University ini. diundang memberikan pengantar. Menurut Gazali bahwa saat ini kita berada pada era 'pencitraa', dan ketika berada diwilayah pencitraan itu, orang harus sadar dengan formula "3C". [Consumerism, Celebrity, Cynism]. Jika hal itu ditempuh, maka kemungkinan untuk menang capres akan terwuju. Saat ini para calon presiden digarap bagaikan Celebrity, diiklankan dimana-mana. Tidak hanya Baliho dan radio, namun koran hingga televisi menyiarkan. Katanya C yang ketiga: Cynism-sinisme: di wilayah ini melahirkan begitu banyak "plesetan" dari iklan politik sampai pada ungkapan-ungkapan ketika yakinan terhadap para capres dalam percakapan sehari-hari.
Buku ini sejatinya ingin mencoba menyajikan ketiga C tersebut, sambil di sana sisni mendiskusikan, mempersolakan, embongkar pencitraan yang ada hingga ke dunia nyata politik kita.
Data buku
JUDUL: Bersama Mengerorok SBY, bisa?
PENULIS: Thamrin Sonata
PENERBIT: Gempita Books. Jl. H.Naman No. 45-E, Pondok Kelapa, Jakarta-13450. Telp: [021] 86 556 86. E-mail: gempitabooks@yahoo.co.id
ISBN: 978-979-19875-0-9
CETAKAN: I Juni 2009
Rupanya buku ini menjadi menarik karena isi buku ini mengangkat dunia perseteruan, persaingan dan atau komunikasi politik, bahkan menampakkan perilaku-perilaku politik yang mengelitik. Warung berupaya menyadap beberapa pernyataan-pernyataan para capres atau beberapa pakar terkait.
Pernyataan-pernyataan itu antara lain:
()
Menjadi incumbent itu ada plus dan minusnya. Biasanya dikeroyok, dijadikan musuh bersama, It is Okay
[Susilo Bambang Yudhoyono]
()
Saya akan mati-matian berjuang memenangkan pilpres
[Boediono]
()
Kalau pemimpin tak berani mengambil risiko, janjadi pemimpingan
[Jususf Kalla]
()
Saya tidak merasa turun derajat sebagai cawapres
[Wiranto]
()
Saya kan calon presiden paling cantik
[Megawati Soekarnoputri]
()
Saya tak pernah berkhianat!!!
[Prabowo Subianto]
()
Setiap Capres dan Cawapres memendan "balas dendam" politik satu sama lain. Yudhoyono dan Kalla yang semua berduet kini justru berduat merebut RI-1. Sementara itu, Capres daur ulang pilpres 2004 putaran kedua, Megawati dan Yudoyono, adalah musuh bebuyutan yang hendak membuktikan popularitas masing-masing
[Prof.Syamsuddin Harir-Professor Riset Ilmu Politik]
()
Kaum miskin makin banyak. Masih ada yang makan nasi aking
[Wiranto]
()
Dulu negara kita makmur. Sekarang rakyat hidup susah
[Prabowo Subianto]
()
BLT hanya membodohi rakyat
[Megawati Soekarnoputri]
()
Indonesia memerlukan pemimpin yang tegas dan berani
[Sutiyoso]
()
Peruntukan utang belum sepenuhnya digunakan untuk rakyat. Pemerintah hingga kini tidak bisa membedakan anatar aset negara, dan pendapatan pemerintah
[Sultan Hamengkubuwono X]
()
Ekonimi kita berjalan di tempat. Bebera menurun
[Rizal Ramli]
()
No comments:
Post a Comment