Adalah ide lepas seorang-orang yang berkeinginan untuk membelajarkan dirinya termasuk bangsanya. Buku ini diharapkan bisa dijadikan salah satu alternatif bacaan para politikus muda negeri ini, ditulis dengan bahasa sederhana. Terdiri dari tiga bagian dan satu lampiran hasil penelitian. Bagian pertama, mengkritisi globalisasi politik yang semakin merembes batas-batas bnegara miskin. Artinya hampir negara miskin tidak dapat mengelak dan bahkan cenderung tidak memilki ruang gerak lagi. Dengan alasan keadilan dan persamaan hak, negara Barat khususnya Amerika Serikat terus menerus merangsang kalau tidak boleh dikatakan memaksa atau memperkosa negara yang sedang berkembang untuk membangun demokratisasi di ngerinya. Bagian kedua, merekam situasi politik dan beberapa perilaku elit politik waktu pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun 2004 lalu. Warna-warni realitas politik yang mengemuka ke publik dikokumentasikan dengan bahasa populer yang menggelitik dan berefek mudah cerna. Bagian ketiga, mencoba menyentuh kesadaran intelektual anak bangsa untuk memahami kondisi sosial ekonomi bangsa yang semakin lusuh dan buram, karena kerakusan elit politik. Akibatnya jelas rakyat semakin miskin "yang kaya makin kaya, yang miskin makin sulit jadi kaya". Beban biaya pertarungan "gladiator poltik" dalam memperebutkan kursi singgasana, nyata nyata juga mencuil kue rakyat.
Data buku
JUDUL: Komat-Kamit Politik
PENULIS: Ruslajn Ismail Mage
PENERBIT: Citra Harta Prima Jakarta
ISBN: 979-99341-2-5
TEBAL: x + 158.
Cetakan : 2005
Yang Dibahas
BAGIAN PERTAMA
Amerika paranoid [Takut Kepda Indonesia]
Ketidakpastian dalam Transisi Demokrasi
Menjadi Anjing Penjaga Rumah Investor
Ketergantungan Duni Ketiga
Machiavelli Kontemporer
Peran Kapitalisme Global dalam Pemilihan Presiden Indonesia
Realias Politik Vewrsus Kapitalisme
Demokrasi dan Money Politik
BAGIAN KEDUA
SBY dan Goyangan Inul
Liga Sepak Bola Politik Indonesia
Teori Obat Nyamuk Bakar Menuju Istana Negara
Tiga Triliun Biaya Pesta 'Kemunafikan'
pengaruh Mediua Dalam Pemilihan Presiden
Balada Tukang Ojek Di Musim Kampanye
Wong Cilik Versus Moncong Putih
Jurkam Parpol Pelu Masuk "AFI"
Belajar dari Kegagalan Tim Sukses Tutut
BAGIAN KETIGA
Indonesia Negeri 101 Maling
Derita Anak Bangsa
tanyakan Pada Rumput Yang bergoyang
Partisipasi Politik Mahasiswa
Bagaimana Mahasiswa Memilih Partai
No comments:
Post a Comment