Pemikiran seorang pejuang layak diteladani, pada Gus Dur bukan hanya pejuang, namun lebih dari sekedar pejuang. Seorang pluralis, seorang humoris, seorang humanis, seorang multikulturis, dan masih banyak sebut hormat lainnya. Pemikirannya dialiri oleh citarasa Nahdliyin, mengedepankan toleransi, menjujung tinggi moderasi dan mengormati pada kemandirian umat. Sungguh meng'Indonesia' pikirannya. Pernah satu kali diangkat sebagai orang yang berpikir Indonesioa Asli, karena pola pikir dan pola lakuknya bermerk "Kebhinekaan". Kali ini Ali Masykur ingin mewartakan sikap politik Gus Dur. Dalam mengunggah pikiran Gus Dur, buku ini berupaya mengetengahkan cara bijak. Misalnya bagaimana Gus Dur ketika harus menyikapi sebuah masalah. Ketika pintu demokrasi di buka dengan kunci reformasi, Gus Dur ikut dalam pusaran strategis. Kemudiuan Gus Dur mengmabil peran untuk melahirkan sebuah Partai Politik dengan nama PKB-Partai Kebangsaan. Setelah PKB lahir banyak pula yang mengritisi, agar pengurus NU yang dipimpinnya tidak larut ke dalam penistaan "khitah 1926". Dengan tangkasnya Gus Dur merespon agar level jajaran fungsionaris NU tidak rangkap jabatan dengan PKB.
Apa yang dibahas buku ini?
Bagian Satu : Mengenal Gus Dur
(Gus Dur Sang Pendobrak)
- Terjun Ke Nahdlatul Ulama
- Melahirkan PKB
- Menjadi Presiden
Bagian dua: Gus Dur, NU, dan Politik
(Gus Dur dan Pergumulan Politik NU)
- Menuju Konvergensi Potensi Islam
- Pergerakan Islam: Eksklusif atau Inklusif?
- Menuju Keseimbangan Kekuatan Politik
Bagian Tiga: Aras Pemikiran Politik Gus Dur
(Gus Dur:Figur Determinan)
- Akar Pemikiaran Politik Gus Dur
- Pemaknaan Atas Ideologi Pancasila
- Membangun Hubungan Islam dan Negara
- Pluralitas dan Wawasan Kebangsaan
- Menggerakan Inklusivitas dan Pluralisme
- Implementasi Negara Demokrasi
Bagian Empat: Potret Gus Gus Dur: Sebuah Catatan:
(Humanisme Gus Dur: Seorang Pluralis, Insklusif, dan Egaliter)
- Mengapa Gus Dur Dikagumi?
- Seorang Penjuang Sejati.
[]
Data buku
JUDUL: Pemikiran dan Sipa Politik Gus Dur
PENULIS: Dr. Ali Masykur Musa. MSi, M.Hum
PENEBIT: Erlangga. Jl. H.Baping raya No. 100 Ciracas, Jakarta 13740. E-mail: editor@erlangga.net. http://www.erlangga.co.id/
ISBN: 978-979-075-265-8
CETAKAN: I Januari 2010
TEBAL: viii + 163
[]
APA KATA MEREKA:
"Ketika NU disudutkan pada saat rezim orde baru Masih sangat Kuat, Gus Dur terus meneriakkan penegakan demokrasi, sambil membina anak-anak muda NU melalui kampus-kampus, civil society, dan komunitas NU Hingga ke pelososk-pelososk. Pesannya, perjuangkanlah demokrasi, karena dengan demokrasi orang NU akan memperoleh apa yang seharusnya dimiliki. Hasilnya, saat orde baru runtuh, sistem demokrasi terbuka, banyaklah anak muda Nu yang tampil ke pentas kepemimpinan nasional tanpa canggung, karena dibekali secara cukup oleh Gus Dur. Mencuatlah nama-nama semisal Khofifah Indar Parawangsa, Ali Masykur Musa, Muhaimin Iskandar, Suryadarma Ali, Idrus Marham, Saifullah Yusuf,Lukman Hakim Saifuddin, Yenni Wahid, Slamet Effendi Yusuf, dan nama nama beken lainnya. Saya pun warga NU yang sejatinya murni akademisi di kampus, dibawa Gus Dur ke tengah-tengah etalase perpolitikan nasional. Generasi penerus NU harus menjaga dan memelihara hasil perjuangan Gus Dur. Buku ini merupakan sebagian yang dicatat oleh Ali Masykur Musa sebagai salah satu anak ideologisnya,"
-Prof. Dr.Mahfud MD -Ketua Mahkamah Konstitusi
"Gus Dur
2 comments:
sugeng dalu pak...kemana saya harus berburu buku2 koleksi seperti yang bapak punya???
Di Surabaya Banyak, hampir semua Buku yang ada kaitannya dengan Gus Dur ada. Bahkan Diskon 40 %. Silkakan coba untuk belanja di TOga Mas Surabaya
Post a Comment