SILA CARI DI SINI!

Google

Tuesday, June 30, 2009

MENEBAR TOLERANSI MENYEMAI HERMONI

Memang munculnya buku ini saat kampanye tiba, tentunya ini sah-sah saja, kalau disebut kreatif juga boleh. Strategi perbukuan memang memberi peluang, hukumnya masih tergolong halal. Dari dimensi marketing sangat tepat. Oleh karenanya boleh ditebak bahwa buku ini bakalan laris manis. Wajah depan buku terpapang salah satu kandidat presiden, ini juga merupakan daya tarik tersendiri. Setidak-tidaknya yang empati pada sang kadidat dijamin pasti membeli. Atau mungkin para pesaing juga tertarik dengan buku ini.
Warung kali ini juga menyimpan beberapa buku terkait SBY, bentuknya serial dan akan dibahas diwaktu mendatang.
Inti yang dibentangkan buku ini adalah sebuah realitas sosial yang terjadi di negeri ini, utamanya karater bangsa kita yang warna-warni. Orang boleh mengatakan kelemahan namun juga tidak salah kalau hal tersebut dinyatakan sebagai kelebihan sebuah negeri. Siapapun pemipinnya akan berhadapan dengan karakter bangsa ini, multi-varian, aneka budaya dan penuh warna. Siapa asaja yang mampu mengembangkan toleransi dan merawat harmoni, akan menjadi penyemai sebuah ke bhinekaan menuju satu tujuan mulia.
Data buku
JUDUL: Menebar Toleransi Menyemai Harmoni
PENULIS: A.Bakir Ihsan
PENERBIT: PT Rema Rosdakarya Jl. Ibu Inggit Gunarsih No.40, Bandung 40252. TelP; [022]5202529. E-mail : Rosdakarya@rosda.co.id. http://www.rosda.co.id/
ISBN: 979-692-636-8
CETAKAN: Juni 2009
Bab-bab yang dibahas:
AGAMA DAN DIALOG PERADABAN
Menata Kembali Dialog Perdaban
Presiaden dan Upaya Meredam Islampobhia
SBY dan Wacana Pluralitas
Negara, Agama, dan Perempuan
Agama Ramah Budaya
Agama Personal dan SOSIAL
Tangisan Sang Pemimpin
SBY dan Urgensi Dialog antar Media
BENCANA, SOLIDARITAS, DAN HARMONI
Visi Harmoni Presiden SBY
Permerintah Tak Pernah Kalah
SBY dan Lingkaran Setan Kekerasan
Solidaritas Politik di Negeri Bencana
SBY dan Tafsir Bencana Atas Kekuasaan
Intellectual Gap di Tengah Genangan Bencana
Presiden Republik Wacana
SBY, bencana dan Takhayul Politik
SBY dan Standar Hidup Manusia Indonesia
DIPLOMASI UNTUK PERDAMAIAN
Diplomasi SBY di Tengah Tata Dunia baru
Agenda Perdamaian Presiden SBY
SBY dab Penyelesaian Konflik Timur Tengah
Menimbang Proposal [Irak] SBY
Resolusi Politik Bebas Aktif
Anomali Interpelasi Nuklir Iran
Australia dan Seoaratisme Papua
SBY dan Citra Politik Interpelasi
MEMUTUS NAPAS KORUPSI
SBY dan Upaya Memutus Sejarah Korupsi
Legalisasi Meraup Uang
Pardoksalitas Politik kaumn Elite
Political Will SBY dan "akal Fulus" DPR
SBY dan Seribu Napas Korupsi
Anomali Kejujuran Berkorupsi
Politik antara Moral dan Finansial
Paradoksalitas Pemberantasan Korupsi
KEMISKINAN DAN EKONOMI KESEJAHTERAAN
Presiden dan Museum Kemiskinan
Jembatan Politik Merentas Kemiskinan
Eksploitasi Mimpi-mimpi Kekuasaan
Abiguitas Gaji DPR
Paradigma Ekonomi-Politik SBY
SBY dan Restrukturisasi Ekonomi
Menjual Negara
SBY dan Paradigma Dependensia
Menimbang Paradigma Kesejahteraan SBY

Wednesday, June 24, 2009

EKONOMI INDONESIA MAU KE MANA?

Rupanya wacana "NEOLIB" terus menggelinding, orang terasa mendapatkan makanan baru, yang dituju sudah jelas PAk Prof Boediono, karena beliau dianggap pengususng NEOLIB. Tapi apa sebenarnya Neolib itu, dan apakah benar Pak Boediono termasuk pengusungnya, banyak orang yang sedang dalam tanda tanya. Buku ini ingin mengklarifikasi.
Buku ini merupakan rangkuman dari 10 esai ekonomi8 Prof Dr. Boediono, yang vditulis dari tahu8n 1981-2007. Dari esai tersebut juga terpapar sebuah pidato pengukukuhan Guru Besar Fakultas ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada pad Februari 2007. Dalam pidato pengukuhannya Prof. Boediono berupaya mencari suatu jawaban atas pelbagai pertanyaan, antara lain: Apakah jalannya reformasi yang kita tempuh sejak 1998 ini sudah "benar"?. Kemudian beliau juga berefleksi dalam benaknya, mengapa pertumbuhan ekonomi kita tak dapat melaju secara cepat dan dahsyat. Kemudian dari relitas empiri yang diperoleh menunjukkan bahwa daya kemampuan mengenyahkan penggaruan akhirnya juga lemah. Selanjutnya Prof Boediono juga menanyakan apakah reformasi yang sedang dieuforiakaan ini cocok dengan lama negara sedang eberkembang seperti Indonesia?. Buku ini seanjutnya memaparkan langkah konkret bagi penylesaian berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia.
Kalau mencermati secara sekasama, apa yang ditulis tentunya khalayak baca akan dapat menjatuhkan sebuah keputusan yang obyektif tentang pokok-pokok pikiran Pak Boediono. Orang akan menimbangan apakah Pak Boediono itu seorang Neolib atau bukan.
A. Tony Prasetiantono- Dosen Fakultas Ekponomika dan Bisnis, yangsaat ini menmgepalai Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Pubnlik [PSEKP] UGM, memberi kata pengantar.
Dalam pengantarnya menyinggung tentang Neoliberalisme, menjelaskan bahwa paham neolibneralisme itu awalnya berangkat dari diskursus yang berkembang di kalangan para ekonom yang berada di Wadhington DC, ketika menyikapi krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Latin. [Meksiko, Brasil dan Argentina]. Dari serangkaian diskusi, tercapailah semacam konsensus yang dirumuskan menjadi 10 elemen. Ini merupakan resep generik. Formula ini kemudian disebut Washington Consensus, yang pertama kali dilontarkan oleh John Williamson [1994]. Belakangan, resep ini juga sering disebut sebagai neoliberalisme. Buku ini membahas lengkap konsep yang dilontarkan oleh John Williamsom itu.
Data buku
JUDUL:Ekonomi Indonesia Mau ke mana? [Kumpulan Esai Ekonomi]
PENULIS : Boediono
PENERBIT: KPG-Kepustakaan Populer Gramedia]
ISBN: 978-979-91-0189-1
TEBAL: xvi + 149 halaman: 13,5 cm x 20
CETAKAN : Pertama Juni 2009

Monday, June 22, 2009

BERSAMA MENGEROROK SBY, BISA?

Kalau ingin tahu siapa di belakang Capres kita, baca buku ini. Mulai dari nama tim pengusung, tim yang sangat spesial, hingga barisan jendral pendung, terkupas tuntas. Judulnya memang bombastis, yang menggambarkan seakan-akan SBY sebagai capres sedang digempur di kanan kiri, bahkan buku ini judulnya mengesankan jika SBY sedang dikeroyok ternyata isisnya lebih memberikan informasi tentang siapa dan mengapa capres itu.
Effendi Gazali,PhD, MSP ID, Koordinator Program Master Komunikasi Politik UI, yang juga Alumnus Cornell University & Radbound University ini. diundang memberikan pengantar. Menurut Gazali bahwa saat ini kita berada pada era 'pencitraa', dan ketika berada diwilayah pencitraan itu, orang harus sadar dengan formula "3C". [Consumerism, Celebrity, Cynism]. Jika hal itu ditempuh, maka kemungkinan untuk menang capres akan terwuju. Saat ini para calon presiden digarap bagaikan Celebrity, diiklankan dimana-mana. Tidak hanya Baliho dan radio, namun koran hingga televisi menyiarkan. Katanya C yang ketiga: Cynism-sinisme: di wilayah ini melahirkan begitu banyak "plesetan" dari iklan politik sampai pada ungkapan-ungkapan ketika yakinan terhadap para capres dalam percakapan sehari-hari.
Buku ini sejatinya ingin mencoba menyajikan ketiga C tersebut, sambil di sana sisni mendiskusikan, mempersolakan, embongkar pencitraan yang ada hingga ke dunia nyata politik kita.
Data buku
JUDUL: Bersama Mengerorok SBY, bisa?
PENULIS: Thamrin Sonata
PENERBIT: Gempita Books. Jl. H.Naman No. 45-E, Pondok Kelapa, Jakarta-13450. Telp: [021] 86 556 86. E-mail: gempitabooks@yahoo.co.id
ISBN: 978-979-19875-0-9
CETAKAN: I Juni 2009
Rupanya buku ini menjadi menarik karena isi buku ini mengangkat dunia perseteruan, persaingan dan atau komunikasi politik, bahkan menampakkan perilaku-perilaku politik yang mengelitik. Warung berupaya menyadap beberapa pernyataan-pernyataan para capres atau beberapa pakar terkait.
Pernyataan-pernyataan itu antara lain:
()
Menjadi incumbent itu ada plus dan minusnya. Biasanya dikeroyok, dijadikan musuh bersama, It is Okay
[Susilo Bambang Yudhoyono]
()
Saya akan mati-matian berjuang memenangkan pilpres
[Boediono]
()
Kalau pemimpin tak berani mengambil risiko, janjadi pemimpingan
[Jususf Kalla]
()
Saya tidak merasa turun derajat sebagai cawapres
[Wiranto]
()
Saya kan calon presiden paling cantik
[Megawati Soekarnoputri]
()
Saya tak pernah berkhianat!!!
[Prabowo Subianto]
()
Setiap Capres dan Cawapres memendan "balas dendam" politik satu sama lain. Yudhoyono dan Kalla yang semua berduet kini justru berduat merebut RI-1. Sementara itu, Capres daur ulang pilpres 2004 putaran kedua, Megawati dan Yudoyono, adalah musuh bebuyutan yang hendak membuktikan popularitas masing-masing
[Prof.Syamsuddin Harir-Professor Riset Ilmu Politik]
()
Kaum miskin makin banyak. Masih ada yang makan nasi aking
[Wiranto]
()
Dulu negara kita makmur. Sekarang rakyat hidup susah
[Prabowo Subianto]
()
BLT hanya membodohi rakyat
[Megawati Soekarnoputri]
()
Indonesia memerlukan pemimpin yang tegas dan berani
[Sutiyoso]
()
Peruntukan utang belum sepenuhnya digunakan untuk rakyat. Pemerintah hingga kini tidak bisa membedakan anatar aset negara, dan pendapatan pemerintah
[Sultan Hamengkubuwono X]
()
Ekonimi kita berjalan di tempat. Bebera menurun
[Rizal Ramli]
()

99 ALASAN PILIH LAGI SBY

Ketika tahun 2004 yang lalu muncul buku yang berjudul 10 alasan tidak memilih SBY, kini musim kampanye tahun 2009 muncul buku 99 alasan pilih lagi presiden SBY.
Kalau ditimbang buku ini lebih berat pada tataran kampanye SBY, karena isinya adalah segmen keunggulan SBY. Dirancang dengan apik dan dilengkapi dengan ilustrasi berbentuk kartun, bahasanya renyah budah cerna. Rupanya buku ini ingin menitipkan ke unggulan SBY ke setiap benak rakyat yang membacanya.
Dalam sampul belakang buku ini mengungkap sebuah misteri angka 9. yang selengkapnya tertulis sebagai berikut:
,......."Satu-satunya buku yang mengupas misteri dan keajaiban sebuah negeri sembilan [I-N-D-O-N-E-S-I-A= 9 huruf] tentang Sang 9. Seorang rakyat yang terlahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1949. Partai Demokrat yang baru saja memenangkan Pemilu Legislatif pada 9 April 2009, bernomor 31 juga merupakan rangkaian dari angka kelahirannya: tanggal 9 bulan 9 tahun 1949 [9+9+4+9=31].
Partai Demokrat pada Pemilu 2004, juga menempati urutan nomor 9. partai Demokrat pun terlahir pada tangal 9 bulan 9 oleh 99 nama pendirinya. Didaftarkan di Departemen Kehakiman dan HAM sebagai nomor urut ke-9. Tercatat dalam lembaran negara pada tanggal 9 dengan nomor 81 [8+1=9].
Pada saat Pilpres 2004, Capres SBY mendapat nomor urut 4 dari 5 pasang Capre4s/Cawapres [4 + 5 =9]. Kini pada tahun 2009, Sang 9 kembali mendapatkan tingkat popularitas dan keterpilihan tertinggi di antara semua Calon Presiden untuk kembali menjadi Presiden di Negeri Sembilan, INDONESIA.
Data buku
JUDUL: 99 Alasan Pilih lagi Presiden SBY
PENULIS: MF Noeh
PENERBIT: Gerbang Jl. Waru No. 20 B. Rawamangun Jakarta Timur 13220. Telp: 021 475-4428
CETAKAN: Mei 2009
ISBN: 978-979-063-082-6
TEBAL: xiii + 99

Friday, June 19, 2009

MENIMBANG KAPASITAS CAPRES

Siapa yang pantas melaju sebagai presiden RI ke 7 dikupas oleh buku ini. Semua mencitrakan capres dari sisi plus minus. Janji-janji juga sempat tercapat di buku ini. Bahkan banyak orang yang mengatakan buku ini sarat dengan biografi sang kandidat.
Sepertinya buku ini ingin menimbang siapa yang pantas, dengan terlebih dahulu menyanjian kehebatan , hambatan, ancaman dan peluang kandidat.
Pada bab pertama buku ini membentangkan bursa nama capres dan hasil pemilu legislatif, ternyata hasil pemilu legislatif ini, secara langsung menseleksi deklarasi capres yang mendahului.
Bab kedua buku ini mendiskripsikan dengan jelas terkait siapa yang paling pantas jadi presiden RI Ke - 7, sedangkan bab-bab berikutnya membentangkan visi, misi dan jatidi para calon berikut tim suksesnya.
Inti yang dibahas pada bab II berkisar pada sebuah harapan rakyat akan Presidennya. Harapan Rakyat, yang dimaksud adalah:
  1. Presiden yang mampu mengurangi kemiskinan
  2. Presiden yang membuat BBM murah
  3. Presiden yang mampu membuat harga-harga murah
  4. Presiden yang mampu membiayai pendidikan rakyat
  5. Presiden yang mampu membuat ketenangan dan keamanan
  6. Presiden yang mampu membangkitkan semangat
  7. Presiden yang dapat jadi contoh teladan
  8. Presiden yang memperhatikan nasib rakyat
  9. Presiden yang mampu melindungi rakyat
  10. Presiden yang menyediakan lapangan kerja
  11. Presiden yang menjaga amanah rakyat
  12. Presiden yang mempunyai empati pada rakyat
  13. Presiden yang mampu membangun sistem yang berpihak pada rakyat
  14. Presiden yang mampu menegakkan aturan Islan dalam bernegara
  15. Presiden yang dapat menciptakan pelayanan publik yang mudah dan cepat
  16. Presiden yang dapat menyediakan kebutuhan rakyat
  17. Presiden yang siap kalah dan siap menang
  18. Presiden siap mundur manakala gagal memenuhi harapan rakyat
  19. Presiden yang Amanah [dapat dipercaya], Fathonah [cerdas], Sidiq [jujur], dan Tabligh [motivator]
Selanjutnya buku ini juga membentangkan presiden yang terpilih setidak-tidaknye memiliki kecerdasan emotional yang lumayan, sehingga integritas kepribadiannya akan membingkai pola kepemipinannya. Kemudian bagaimana yang dianggap memiliki kecerdasan emosional itu [ESQ]:
  1. Jujur
  2. Tanggung jawab
  3. Visioner
  4. Disiplin
  5. Kerjasama
  6. Adil
  7. Peduli
Kemudian bagaimana presuden terpilih dikatakan dengan harapan anak Indonesia?
Presiden harapan anak Indonesia:
  1. Melindungi anak dari kekerasan dari kerusakan mental karena media
  2. Menjadi teladan dan idola anak Indonesia
  3. Menyiapkan gizi dengan susu telur mudah dan murah
  4. Kesehatan anak terpenuhi
  5. Peduli pendidikan anak daam membangun generasi berkualitas
  6. Mengembangkan kreasi dan prestasi anak.
Data buku
JUDUL: Menimbang Kapasitas Cepres
PENULIS: Dr. [HC] Ir.H.Kusmaedi,MM
PENERBIT: Duta Media Tama. Jl. Duta Kenanga D-4 No.16, Data Harapan Bekasi Utara. 17121. Telp: 021-88977725. E-mail : calkus@yahoo.com
ISBN: 978-979-19152-1-2
TEBAL: x + 78 halaman : 21 cm
CETAKAN: I- 2009

Monday, June 15, 2009

INDONESIA MEMILIH

Femi Adi Soempeno untuk urusan tulis menulis sangat jago, apalagi jika dikaitkan dengan pemanfaatan momentum, ketika rame-ramenya Prabowo ditulislah masalah yang terkait dengan Prabowo [Prabowo titisan Soeharto (2008)], [Prabowo: Dari Cijantung Bergerak ke Istana (2009)]. Ketika rame-ramenya para jendral mencalonkan presiden Femi nenulis buku Perang Panglima [2007], dan ketika terjadi pasuwanan agung ke Sri Sultan, ditulis Sri Sultan HB X : Pemimpin Dengan Tahta Rakyat [2009]. Kemudian ketika SBY menjadi Incumbent,sereta merta menulis, dan dipilihkan judul Indonesia Memilih. Buku ini tidak memiha, namun untuk seksi ini memang membentangkan perjalanan karier SBY. Perjuang hidup darti sekolah hingga masuk Akmil di "jlentrehkan" buku ini dengan jelas.
Sikap SBY diungkap tuntas, kesetiaan pada negeri, dan bahkan sikap tegasnya pada koruptor tak ketinggal di bentangkan.
Di balik kesuksesan SBY ternyata ada wanita yang kuat, Ani Yudhoyono memang isteri luar biasa, kerap memberi pertimbangan bahkan pertimbangannya sangat jitu. Ketika SBY gundah gelisah Ani memberikan suntikan pertimbangan. Baragkali Ani adalah daya dukung yang sempat membuat SBY melambung.
Buku ini juga berkisah, terkait dengan pengemar SBY, ternyata ada seorang-orang wartawan kebangsaan Korea, bernama Cho Yong-Joon. Akhirnya berpindah menjadi warga negara Indonesia, dan berganti nama Djoko Yudhoyono.
Kata Djoko Yudhoyono, "saya cinta negeri ini dan saya cinta Yudhoyono jatuh sekalipun,"
Saat ini, seluruh kartu identitas Cho, termmasuk Kartu Pers Istana Presiden, telah menggunakan Nama Djoko Yudhoyono.
Data buku:
JUDUL: Indonesia Memilih
PENULIS: Femi Adi Soepeno
PENERBIT: Galangpress. Jl. Mawar Tengah No. 72 Baciro Yogyakarta 55225 Telp: 0274 554985. E-mail: redaksi@galangpress.com. www.galangpress.com
ISBN: 978-602-8174-24-4
CETAKAN: I- 2009
TEBAL: 170 halaman. 150 x 230 mm
Isi Buku :
  • Indonesia Memilih Susilo Bambang Yudhoyono
  • Membaca SBY: Bersilat Lidah, Mencitrakan Diri
  • 100 Hari Pertama, Lari Sprint Bersama SBY-JK
  • SBY-JK: putus Nyambung, sekarang Putus Besok Nyambung
  • Janji Seksi untuk Pemberantasan Korupsi
  • SBY, The Singing General
  • SBY, Fajar dari Pacitan

INDONESIA BARU

Bunuhlah aku,
bila kau ingin
membungkam suaraku,
namun setiap tetes
darahku akan tetap berseru
INDONESIA BARU
sudah di ambang pintu!
Anand Krishna mengajak bangsa ini untuk refleksi diri, melihat ke dalam menatap ke depan, dan merenungkan jati dirinya. Buku ini sengaja menyadarkan sembari membangun rasa percaya diri. Menurut Anand bangsa ini, memiliki potensi besar melangkah ke depan menjadi bangsa yang berjaya, namun sisi lain bangsa ini juga memiliki kelemahan. Plus minus bangsa ini dilihat sebagai keunggulan daya saing, yang bila ditamabah kesadara justru akan mampu melejitkan bangsa ini. Pikiran Soekarno banyak diangkat di buku ini, sebagai bahan referensi untuk refleksi.
Sepintas terpapar di buku ini natara lain,
Gotong Royong Sebagai Modal Dasar Indonesia Baru:
Buku ini memandang Gotong Royong adalah modal yang paling lumayan untuk membangun negeri disegala sisi, disamping modal yang asli dari bumi pertiwi, buku ini berharap agar modal ini mampu berfungsi memikul beban bangsa dan negara. Jika ada formula lain yang datangnya dari asing, hanyalah pelengkap, di buku ini ditulis sebagai pemanis.
Berbeda itu satu:
Karena perbedaan itu, semangat gotong royong terbangun, demikian yang terungkap dalam buku ini..............Gotong royong menjadi bermakna karena adanya perbedaan. Semangat untuk berkarya bersama walau berbeda - itulah Gotong Royong. Gotong Royong tumbuh dalam kandungan kebhinekaan, perbedaan...Kemampuan kita untuk berkarya bersama walau banyak perbedaan antara kita - itulah "persatuan"!
Manusi Indonesia Baru menurut Anand, tidak hanya bersatu, namun melihat "kesatuan" yang menjiwai persatuannya. Bhineka Tunggal Ika, berbeda tapi satu...Tan Hana Dharma Mangrwa, Tidak ada Dualitas dalam hal Menjalankan Dharma
Bagaiman banghsa ini melihat Agama:
Indonesia Baru yang dilihat Anand tidak sekedar beragama. Ia berketuhanan. Indonesia Baru tidak lagi mempersoalkan manifestasi, karena ia telah menemukan ensensi.
Indonesia Baru tidak sekedar berbicara Dharma atau syariat, tetapi menjalaninya, melakoninya. Sebab itu, Manusia Indonesia Baru sadar, sesadar-sadarnya, bahwa kebajikan dan Kehidupan Berakhlag yang menjadi Dasar Dharma atu Syariat, "satu" adanya. Segela sesuatu yang baik, "kabaikan" itu sendiri, tidak mengenal dualitas.--[itu yang dipikirkan Anand Krishna]
Data buku:
JUDUL: Indonesia Baru
PENULIS: Anand Krishna
PENERBIT: PT. One Earth Media, Jakarta
ISBN:979-99877-8-4
CETAKAN: Desember 2005
TEBAL: vi + 58 halaman: 90 x 130 cm
Isi buku:
  • Gotong Royong
  • Berbeda Tapi Satu!
  • Agama Manusia Indoensia Baru
  • Kemanusiaan
  • Kebebasan Yang Bertanggung Jawab
  • Kebersamaan

Monday, June 8, 2009

ANTASARI AZHAR Dalang atau Korban ? Konspirasi Penghancuran KPK!

HANYA LEWAT
Tregedi yang memilukan kita serta membuat mata orang terbelalak, sejenak kita elu-elukan Antasari Azhar yang piawai menguntit dan menjepit koruptor, ternyata Antasari tersandung di jalan yang rata. Ada seorang yang dianggap super canggih, konon melihat tragedi ini tidak bisa dengan mata biasa, dibelakanng peristiwa ini berdiri peristiwa lainnya, bahkan berderet-deret. Antasari itu bukan sasaran utama, hanya sasaran antara. Penghancuran repotasi KPK sudah terencana, hanya karena nasib yang sedang tidak berpihak Antasari harus menanggung lelakon ini.Seorang yang disebut ahli intelejen melihatnya, bahwa sasaran utama menurutnya, adalah SBY, karena semasa memerintah getol untuk memerangi lintah pengisap darah rakyat yang disebut koruptor. Buku ini membentangkannya, namun jangan tergesa, karena sebagian besar buku ini justru membicarakan strategi dan program kerja KPK. Tragedi yang menimpa Antasari hanya dikupas sederhana.

Friday, June 5, 2009

SBY DIKRTIK DAN DICINTAI

Kecermatan Afantino Ferbriana, penulis buku ini, mengkompilasi beberapa sumber berita yang berkaitan dengan sosok SBY, perlu diapresisasi. Kini rakyat sedang membutuhkan plus minusnya seorang kandidat. Mulai dari buku, majalah, koran hingga internet semuanya dikerahkan untuk membangun buku ini. Obyekltivitas dikedepankan buku ini, dan tidak 'tedeng aling-aling' diungkap secara lugas. Gambar citra diri pribadi seorang presiden diurai secara jelas, kesan humanitis tertoreh di buku ini.
Sejumlah kritik juga diungkap, yakni kritik yang mengambarkan 10 catatan merah pemerintah SBY dalam mengelola BUMN.
Data buku
JUDUL: Dikritik dan Dicintai
PENULIS: Efanto Febriana
PENERBIT : Bio Pustaka, 2009 Ngemplak RT/RW: 10/18 Nogotirto, Yogyakarta 55292. Telp: [0274]- 7019945
ISBN: 978-602-80978-15-4
TEBAL: x + 136 halaman; 13 x 19 cm
CETAKAN: 2009
Isi Bahasan:
SIAPA SEBENARNYA SBY
  • Masa Kecil
  • Tentara Yang Intelek
  • Kisah Cinta dengan Ani Kristiani Herawati
KARIER DI DUNIA POLITIK
  • Pemerintahan Abdurrahman Wahid
  • Calon Wakil Presiden
  • Pemerintahan Megawati
  • Menjadi Calon Presiden

KEPEMIMINAN PRESIDEN SBY

  • Mengaklhiri Konflik dengan GAM
  • Manaikkan Harga BBM
  • Mempertahankan Ambalat
  • Mengatasi Krisis Pangan
  • Membersihkan Birokrasi
  • Menaikkan Gaji Pegawai Negeri Sipil
  • Membubarkan Kerja Sama dengan IMF dan CGI
  • Membangun Diplomasi Indonesia
  • Menaikkan Anggaran Pendidikan
  • Memberantas KKN
  • Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
  • Menempatkan Orang Pada Tempatnya
  • Dekat dengan Rakyat
  • Memilih Panglima TNI dan Kapolri
  • Bantuan Sang Ibu Negara
SEJUMLAH KRITIK ATAS PEMERINTAHAN SBY:
  • Privatisasi BUMN
  • Berlumur Lumpur Lapindo
  • Konversi Minyak Tanah Ke Gas
  • Gagal dalam Peneggakan HAM
  • Menghadapi Krisis Global
PENERUS JEJAK SBY
  • Kiprah Partai Demokrat
  • Kiprah Dinasti Yudhoyono

Thursday, June 4, 2009

JANJI-JANJI SBY-JK [Menabur Kata, Menanti Bukti]

Tahun terbit buku ini adalah 2004, ini menunjukkan bahwa unggahan di warung ini seperti memutar ulang rekaman. Di unggah dengan maksud mengingatkan kembali kepada khalayak baca tentang berbagai janji ketika SBY-JK bersanding untuk melaju di kursi nomor satu. Rudy S. Pontoh menuliskanya dalam buku. Harapannya jelas agar memimpin itu lebih berhati mulia dan selalu mengepankan martabat, tepati janji. Ingkar janji adalah sesuatu yang harud ditinggalkan, karena kewibawaan hanya dapat dibeli dengan mata uang kejujuran. Tepat janji dan memberi bukti adalah salah satu idealitas pimpinan yang dikehendaki rakyatnya. Sumber tulisan yang terkategorikan sebagai janji adalah merupakan inpretasi dang penulis, sedangkan sumbernya berasal dari dialog SBY atau JK, dan beberapa tulisan di media.
Dalam sajiannya, buku ini membagi bahasan dalam empat masa [kondisi waktu].
Pertama [ Janji dan Komitmen: Dari Persiapan Kampanye Hingga Usai Pelantikan]
Pemberantasan KKN
Kepedulian Terhadap Rakyat
Perlindungan dan Pemberdayaan perempuan
Pemulihan dan Pemningkatan Ekonomi
Kebijakan dan Pembanguan Daerah
Penegakkan Hukum
Seputar Kepemimpinan
Masalah Ketenagakerjaan
Keamanan dan Pertahanan
Pelayanan Kesehatan
Budaya dan Seni
Kersejahteraan Rakyat
Hubungan dan Kerjasama Internsional
Nelayan dan Petanbi
Otonomi Daerah
Kebebasan Perss
Pornografi dan Media
Bisnis dan Usaha
Indonesia Masa Depan
Hutan, Laut, dan Lingkungan
Ajakan dan Kebersamaan
Seputar Kabinet
Agenda Kerja
Kedua[Janji dan Komitmen Yang tersirat dari Visi dan Misi SBY-JK]
meningkatkan Saling Percaya
Mencegah dan Menanggulangi Separatisme
Menegakkan Hukum dfan Ketertiban
mencegah Terorisme
Meningkatkan Kemampuan Pertahanan
Memantapkan Politik Luar Nwegeri
Membenahi Sistem Dan Politik Hukum
Menciptakan Tata Pemerintahan Yang Bersih
Menghapus Diskriminasi
Mengembangkan Kebudayaan
Meningkatkan Kualitas Proses Desentralisasi dan Otonomi
Menjamin Penghormatan dan Pengakuan Atas HAM
Meningkatkan Peran Perempuan
Menciptakan Kesempatan Kerja
Meningkatkan Kinerja dan Stabilitas Ekonomi Makro
Menghapus Kemiskinan
Meningkatkan Akses Rakyat Terhadap Pendidikan
Meningkatkan Akses Rakyat Terhadap layanan Kesehatan
Menghapus Ketimpangan
Memperbaiki Pengelolaan Sumberdaya Alam
Merevitalisasi Pertanian Pedesaan
Bagian Ketiga [Data dan Angka Sebagai Indikator Janji]
Data dan Angka Media Massa
Data dan Angka Warisan Megawati
Bagian Keempat [Dari Mereka yang Menunggu Realisasi Janji]
Data buku
JUDUL: Janji-Janji dan Komitmen SBY-JK [Menabur Kata, Menuai Bukti]
PENULIS:: Rudy s. Pontoh
PENERBIT: Media Pressindo. Jl. Godean Km. 5,6 No. 34 B. Perempatan Ringroad Barat Demakijo Yogyakarta 55292. Telp: 0274-620879
ISBN: 979-222-102-6
TEBAL: xii+178; 14,5 x 21 cm
CETAKAN : 2004

BELAJAR SPIRITUAL BERSAMA "The Thinking General"

Ki Juru Bangunjiwo penulis buku ini, adalah seorang Penulis buku best seller "Misteri Pusaka-Pusaka Soeharto", spesialisasi kajian terarah pada ranah spiritual, seperti juga yang diangkat di buku ini.
Kalau lahirnya buku ini, bertepatan dengan suasana perebutan ticket menuju Istana tentunya tidak lepas dari startegi-strategi khusus, agar buku ini laris manis. Sungguh luar biasa sebuah kebiasaan cerdik telah dilakukan oleh Ki Juru Bangunjiwo, harapannya agar mampu merebut mementum yang tepat.
Adalah sebuah kebiasaan yang acapkali muncul di Tanah Jawa ketika suksesi tiba, kehadirannya selalu dikait-kaitkan dengan misteri, atau "lelaku istimewa". Istilah "pulung", atau "wahyu "keprabon" sangat lekat di suasana ini. Penulis buku ini mengatakan dengan jujur akan memotret aspek spiritualitas yang sifatnya mistis dan magis terkait dengan "wahyu keprabon"dengan dimensi budaya Jawa.
Pada dasarnya setiap orang, terlebih manusia Jawa khususnya dan tentunya termasuk Susilo Bambang Yudhoyono, juga Imndonesia pada umumnya dituntut untuk berburu wahyu
keprabon.
Wahyu keprabon itu bukanlah sebuah makna sempit, apalagi diartikan sebagai pengejaran kedudukan, pangkat atau jabatan. Buku ini mengingatkan, bahwa dalam khsasanh budaya Jawa segala sesuatu dipadankan dan dibaca dalam perspektif lambang. Tinggal bagaimana kita mampu membaca lambang itu secra cerdas. karena di dalam lambang ada yang tersurat, tersirat, dan tersembunyi.
Mengingatkan "wahyu keprabon" itu jangkauannya amat luas dan mendalam, tersirat dalam berbagai simbol. Oleh karenanya itu sebaiknya pemahaman dilakukan secara cermat dan "waskita". Keprabon dari kata prabu artinya berwibawa. Maka wahyu keprabon dalam konotasi ringan dinyatakan sebagai berburu kewibawaan sebagai manusia yang bermartabat dan beradab.
Buku ini selengkapnya mencermati perilaku dan lelaku pribadi SBY sebagai pemipin yang selalu berada di ranah ke-martabatan yang agung dan adiluhung.
Dalam pembahasan terpencar dalam sepuluh bagian, antara lain:
  1. Pendahuluan [ Semangat Darah Biru susilo Bambang Yudhoyono ]
  2. Bagian Ke Satu [Sabda Pujangga]
  3. Bagian Ke Tiga [Kesenangan Memburu "wahyu"]
  4. Bagian Ke Empat [ Upaya Melanggengkan Wahyu Keprabon]
  5. Bagian Ke Lima [Mengemban Wahyu Secara Bermartabat]
  6. Bagian Ke Enam [Menyosong Wahyu Istana Kepresidenan]
  7. Bagian Ke Tujuh [Keprihatinan Berburu Restu Semesta]
  8. Bagian Ke Delapan [Mencermati Pemangku Wahyu Istana]
  9. Bagian Ke Sembilan [ Belajar dari The Thingking General]
  10. Bagian Ke Sepuluh [Menyongsong Peradaban Semut Ireng]
Data Buku
JUDUL:Belajar Spitritual, Bersama "The Thinking General"
PENULIS: KI Juru Bangun Jiwa
PENERBIT: Jogja Bangkit Publisher. Jl. Mawar Tengah No. 72 Baciro Yogyakarta 55225. Telp; 0274- 554985. E-mail: greatpublisher@gmail.com
ISBN: 978-602-8174-211-3
TEBAL: 275 halaman: 150 x 230 mm.
CETAKAN: I- 2009

Wednesday, June 3, 2009

KALLANOMICS

Buku ini terlahir dari rajutan berbagi kolom surat kabar yang tepatnya dapat disebut sebagai bunga rampai yang diendus dari refleksi akativitas jurnalistik. Pokok yang dibentangkan berkisar gagasan, wacana, dan kiprah Wapres M. Jusuf Kalla ketika menegara. Rubrik yang parkir di buku ini, sebagain pernah dihidangkan dfi media massa, utamanya di Harian Rakyat Merdeka, Jawab pos, dan di http://www.inilah.com/. Tampaknya buku ini memnfungsikan sajiannya mirip sebagai "teks jurnalisme politik', yang terkonsentrasi pada ranah ekonomi yang dijalankan Jusuf Kalla. Buku yang didesain dengan "enak gila" ini, diharapkan menjadi apresiasi, sekaligus menumbuhkembangkan sikap kritis, dan koreksi atas kekuatan, masalah, dan tantangan yang hidapai Jusuf Kalla. Tentunya juga terhadap Partai yang dinahkodai Jusuf Kalla, agar terus menurus membangkitkan citra partai.
Data Buku
JUDUL: Kallanomics
PENULIS : Herdi Sahrasad
EDITOR: M. Nabil & Asrori
PENERBIT: Freedom Foudation, The Media Institute dan Pusat Studsi Islam dan kenegaraan Universitas Paramadia Jakarta
ISBN: 978-979-16870-5-8
CETAKAN:Januari 2009
TEBAL: xiii+206
[Diperbanyak oleh: Penerbit & Percetakan PT Balai Pustaka [Persero]. Jl. Gunung Sahari Raya No.4 Jakarta 10710. Telp: 021-3451616]

KOMAT-KAMIT POLITIK

Adalah ide lepas seorang-orang yang berkeinginan untuk membelajarkan dirinya termasuk bangsanya. Buku ini diharapkan bisa dijadikan salah satu alternatif bacaan para politikus muda negeri ini, ditulis dengan bahasa sederhana. Terdiri dari tiga bagian dan satu lampiran hasil penelitian. Bagian pertama, mengkritisi globalisasi politik yang semakin merembes batas-batas bnegara miskin. Artinya hampir negara miskin tidak dapat mengelak dan bahkan cenderung tidak memilki ruang gerak lagi. Dengan alasan keadilan dan persamaan hak, negara Barat khususnya Amerika Serikat terus menerus merangsang kalau tidak boleh dikatakan memaksa atau memperkosa negara yang sedang berkembang untuk membangun demokratisasi di ngerinya. Bagian kedua, merekam situasi politik dan beberapa perilaku elit politik waktu pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun 2004 lalu. Warna-warni realitas politik yang mengemuka ke publik dikokumentasikan dengan bahasa populer yang menggelitik dan berefek mudah cerna. Bagian ketiga, mencoba menyentuh kesadaran intelektual anak bangsa untuk memahami kondisi sosial ekonomi bangsa yang semakin lusuh dan buram, karena kerakusan elit politik. Akibatnya jelas rakyat semakin miskin "yang kaya makin kaya, yang miskin makin sulit jadi kaya". Beban biaya pertarungan "gladiator poltik" dalam memperebutkan kursi singgasana, nyata nyata juga mencuil kue rakyat.
Data buku
JUDUL: Komat-Kamit Politik
PENULIS: Ruslajn Ismail Mage
PENERBIT: Citra Harta Prima Jakarta
ISBN: 979-99341-2-5
TEBAL: x + 158.
Cetakan : 2005
Yang Dibahas
BAGIAN PERTAMA
  • Amerika paranoid [Takut Kepda Indonesia]
  • Ketidakpastian dalam Transisi Demokrasi
  • Menjadi Anjing Penjaga Rumah Investor
  • Ketergantungan Duni Ketiga
  • Machiavelli Kontemporer
  • Peran Kapitalisme Global dalam Pemilihan Presiden Indonesia
  • Realias Politik Vewrsus Kapitalisme
  • Demokrasi dan Money Politik
BAGIAN KEDUA
  • SBY dan Goyangan Inul
  • Liga Sepak Bola Politik Indonesia
  • Teori Obat Nyamuk Bakar Menuju Istana Negara
  • Tiga Triliun Biaya Pesta 'Kemunafikan'
  • pengaruh Mediua Dalam Pemilihan Presiden
  • Balada Tukang Ojek Di Musim Kampanye
  • Wong Cilik Versus Moncong Putih
  • Jurkam Parpol Pelu Masuk "AFI"
  • Belajar dari Kegagalan Tim Sukses Tutut
BAGIAN KETIGA
  • Indonesia Negeri 101 Maling
  • Derita Anak Bangsa
  • tanyakan Pada Rumput Yang bergoyang
  • Partisipasi Politik Mahasiswa
  • Bagaimana Mahasiswa Memilih Partai

Monday, June 1, 2009

MEREKA BICARA MEGA

Kumpulan pandangan beberapa orang tentang Megawati Soekarno Puteri, sebanyak 38 orang berpendapat, mereka dari segala lapisan mulai dari tokoh masyarakat hingga intelektual kampus. Tidak tanggung-tanggung KH. Hasyim Muzadi, Ketua PB NU dan Din Syamsudin Penggede Muhammadiyah, memberi pengantar. Tidak hanya memuji, tapi juga ada yang mengkritisi.
Menariknya buku ini adalah pendapat Prabowo Subianto yang sekarang menjadi Caprers bu Mega. Jauh sebelum menjadi capresnya, Prabowo memberikan pandangannya yang sangat obyektif. Isi pandangan Prabowo itu:
Di kancah politik Indonesia; di Zaman Orde Baru, Megawati bertahun-tahun menjadi oposisi atau penetang Pemerintahan Soeharto, dengan segala konsekuensinya. Tetapi ketika naik ke tampuk kekuasaan, ia tidak melakukan balas dendam Politik.
Data buku
JUDUL: Mereka Bicara Mega
PENULIS/EDITOR: Zainuddin Akhamdi & Rahardi Zakaria
PENERBIT: Yayasan paragraf
ISBN: 978-979-18702-0-7
CETAKAN: Kedua Desember 2008
TEBAL: xix + 246 halaman: 14 x 21 cm
APA KATA MEREKA
[]
Harus Belajar dari Kegagalan
Ahmad Syafii Ma'arif
"Bagi saya, kepemimpinan adalah masalah kualitas. Kemampuan seseorang yang lebih diutamakan. Jangan karena seorang perempuan serta merta diragukan kemampuannya. Sebaliknya, bukankah tidak semua laki-laki dengan sendirinya berkualitas?
[]
Seorang Pluralis Berprinsip
Akbar Tanjung, Doktor, Insinyur
"Ibu Mega tidak banyak menyampaikan pernyataan-pernyataan di depan publik, tapi bukan berarti sebagai pemimpin tidak memilki kemampuan komunikasi. Saya justru melihat kemampuan itu dimilikinya secara baik"
[]
MUMPUNG MASIH ADA WAKTU
M.Amien Rais, Profesor Doktor
"Kalau Mbak Mega kembali menjadi calon presiden, tetapi settingnya masih seperti pada pemilihan tahun 2004, menurut saya, akan sia-sia. Mumpung ini masih ada waktu, untuk menghadapi pemilihan presiden 2009 mendatang PDI Perjuangan harus benar-benar progresif mulai dari strategi, jejaring, hingga rekrutmen tim sukses yang profesional"
[]
Masih Ada Peluang
Franz Magnis Suseno, Profesor. Doktor SJ
"Jika kita melihat hasil jajak pendapat terakhir, Yudhoyono memang masih sedikit diatas Ibu Megawati. Tapi, posisi ini masih bisa berubah, karena Yudhoyono menghadapi macam-macam masalah"
[]
ISAK TANGIS DI TANAH SUCI
Said Aqil Siradj, Doktor Kiai Haji
"Saya merasa kaget dan terhenyak saat menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa Ibu Mega menangis saat melaksanakan ibadah tawaf. tak hanya sekali itu saja. Dia juga sempat meneteskan air mata ketika mencium hajar aswad. Pemandangan serupa juga saya saksikan lagi ketika dia melakukan wukuf di Padang Arafah"
[]
Buka Lembaran Baru
Salahudin Wahid, Kiai Haji
" Kalau mau menarik suara umat Islam, maka harus memberi perhatian kepada mereka. kalau mau sungguh-sungguh memberikan perhatian, tunjukkanlah dengan kebijakan partai melalui wakilnya yang duduk di lembaga eksekutif atau legislatif"
[]
SEDERET TUGAS MENUNGGUNYA
Willibrodus Surendra Broto Rendra
"Megawati harus mengembangkan jiwa nasionalisme, menumbuhkan rasa patriotisme terhadap bangsa dan negara, sebab sekarang adalah sekrisis-krisisnya keadaan di segala bidang. Mulailah dengan membangkitkan local wisdom di daerah-daerah, agar tata nilai budaya tetap terpelihara dengan baik"
[]
Harusnya Lebih Berani
Jalaluddin Rakhmat, Doktor
" Bu Mega dan Benazir Buttho, bagai pinang dibelah dua, banyak kemiripan; keduanya berasal dari keluarga mantan presiden. Tapi satu hal harus dimiliki Bu Mega sebagaimana Benazir, Yaitu Keberaniannya mengambil resiko apapun"
[]
JANGAN KETUNGKUL, TAPI TUMUNGKUL
Darmardjati Supanjar, Profesor. Doktor
"Kearifan lokal itu Pancasila-yang bermuara pada filsafat organisme. Semesta ini bersifat organik. Sesuatu yang terstruktur. Tasawuf itu juga organisme: lahir-batin. Goro juga adalah Gotong-Royong. Kita tahu Gotong Royong itu identik dengan Bung Karno. Secara geneologis jelas relasinya-apa yang dimaksud Goro-adalah Bung Karno dan Mega. Ga itu, berarti Go
[]
PELUANG MASIH BESAR
Letnan Jendral [pur], Doktor [Hc]
"Dalam pandangan saya, ibu Mega masih memiliki peluang untuk menjadi presiden. Selain dukungan partainya kuat dan bulat, tingkat popularitasnya juga relatif masih tinggi. Harapan saya, bila ibu Mega terpilih menjadi presiden, harus bisa menghadirkan kebijakan untuk kesejahteraan rakyat, sekaligus memajukan rakyat yang dipimpinnya"
[]

Terdapat tiga delapan pandangan, maaf tidak semua diunggah.