SILA CARI DI SINI!

Google

Monday, June 15, 2009

INDONESIA BARU

Bunuhlah aku,
bila kau ingin
membungkam suaraku,
namun setiap tetes
darahku akan tetap berseru
INDONESIA BARU
sudah di ambang pintu!
Anand Krishna mengajak bangsa ini untuk refleksi diri, melihat ke dalam menatap ke depan, dan merenungkan jati dirinya. Buku ini sengaja menyadarkan sembari membangun rasa percaya diri. Menurut Anand bangsa ini, memiliki potensi besar melangkah ke depan menjadi bangsa yang berjaya, namun sisi lain bangsa ini juga memiliki kelemahan. Plus minus bangsa ini dilihat sebagai keunggulan daya saing, yang bila ditamabah kesadara justru akan mampu melejitkan bangsa ini. Pikiran Soekarno banyak diangkat di buku ini, sebagai bahan referensi untuk refleksi.
Sepintas terpapar di buku ini natara lain,
Gotong Royong Sebagai Modal Dasar Indonesia Baru:
Buku ini memandang Gotong Royong adalah modal yang paling lumayan untuk membangun negeri disegala sisi, disamping modal yang asli dari bumi pertiwi, buku ini berharap agar modal ini mampu berfungsi memikul beban bangsa dan negara. Jika ada formula lain yang datangnya dari asing, hanyalah pelengkap, di buku ini ditulis sebagai pemanis.
Berbeda itu satu:
Karena perbedaan itu, semangat gotong royong terbangun, demikian yang terungkap dalam buku ini..............Gotong royong menjadi bermakna karena adanya perbedaan. Semangat untuk berkarya bersama walau berbeda - itulah Gotong Royong. Gotong Royong tumbuh dalam kandungan kebhinekaan, perbedaan...Kemampuan kita untuk berkarya bersama walau banyak perbedaan antara kita - itulah "persatuan"!
Manusi Indonesia Baru menurut Anand, tidak hanya bersatu, namun melihat "kesatuan" yang menjiwai persatuannya. Bhineka Tunggal Ika, berbeda tapi satu...Tan Hana Dharma Mangrwa, Tidak ada Dualitas dalam hal Menjalankan Dharma
Bagaiman banghsa ini melihat Agama:
Indonesia Baru yang dilihat Anand tidak sekedar beragama. Ia berketuhanan. Indonesia Baru tidak lagi mempersoalkan manifestasi, karena ia telah menemukan ensensi.
Indonesia Baru tidak sekedar berbicara Dharma atau syariat, tetapi menjalaninya, melakoninya. Sebab itu, Manusia Indonesia Baru sadar, sesadar-sadarnya, bahwa kebajikan dan Kehidupan Berakhlag yang menjadi Dasar Dharma atu Syariat, "satu" adanya. Segela sesuatu yang baik, "kabaikan" itu sendiri, tidak mengenal dualitas.--[itu yang dipikirkan Anand Krishna]
Data buku:
JUDUL: Indonesia Baru
PENULIS: Anand Krishna
PENERBIT: PT. One Earth Media, Jakarta
ISBN:979-99877-8-4
CETAKAN: Desember 2005
TEBAL: vi + 58 halaman: 90 x 130 cm
Isi buku:
  • Gotong Royong
  • Berbeda Tapi Satu!
  • Agama Manusia Indoensia Baru
  • Kemanusiaan
  • Kebebasan Yang Bertanggung Jawab
  • Kebersamaan

1 comment:

Budi Spoil 85 said...

Buku bagus, Pak Djoko. Ide-ide bagus Soekarno ketika dalam masa perjuangan bisa diterapkan di masa sekarang dengan desain sesuai perkembangan jaman dan menghilangkan pola pikir bodoh bangsa.
Bunuhlah aku, bila kau ingin
membungkam suaraku, namun setiap tetes darahku akan tetap berseru
INDONESIA BARU sudah di ambang pintu!
Saya sering mengalami, di lingkungankerja atau di mana saja, mereka belum siap demokratisasi. Sehingga saya sering dibilang, focal, kemaki, gak tau diri yang akhirnya mereka iri, ketika sukses di lingkup masyarakat yang sudah bisa menerima demokratisasi dan perubahan.
Masyarakat Indonesia sudah lama meneriakkan itu, slogan dimana-mana, tapi banyak yang keluar dari definisi, sehingga perubahan itu akhirnya tersumbat oleh moral buruk bangsa. Masyarakat mau dibeli karena mereka memang tidak mengerti. Saya cenderung mengatakan hanya melalui pendidikan kita bisa melakukan perubahan. Hanya, seberapa banyak bangsa ini sadar akan arti pendidikan. Sebaliknya, arah pendidikan yang bagaimana untuk menuju perubahan. Apa dan siapa yang salah...?