SILA CARI DI SINI!

Google

Wednesday, June 3, 2009

KOMAT-KAMIT POLITIK

Adalah ide lepas seorang-orang yang berkeinginan untuk membelajarkan dirinya termasuk bangsanya. Buku ini diharapkan bisa dijadikan salah satu alternatif bacaan para politikus muda negeri ini, ditulis dengan bahasa sederhana. Terdiri dari tiga bagian dan satu lampiran hasil penelitian. Bagian pertama, mengkritisi globalisasi politik yang semakin merembes batas-batas bnegara miskin. Artinya hampir negara miskin tidak dapat mengelak dan bahkan cenderung tidak memilki ruang gerak lagi. Dengan alasan keadilan dan persamaan hak, negara Barat khususnya Amerika Serikat terus menerus merangsang kalau tidak boleh dikatakan memaksa atau memperkosa negara yang sedang berkembang untuk membangun demokratisasi di ngerinya. Bagian kedua, merekam situasi politik dan beberapa perilaku elit politik waktu pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun 2004 lalu. Warna-warni realitas politik yang mengemuka ke publik dikokumentasikan dengan bahasa populer yang menggelitik dan berefek mudah cerna. Bagian ketiga, mencoba menyentuh kesadaran intelektual anak bangsa untuk memahami kondisi sosial ekonomi bangsa yang semakin lusuh dan buram, karena kerakusan elit politik. Akibatnya jelas rakyat semakin miskin "yang kaya makin kaya, yang miskin makin sulit jadi kaya". Beban biaya pertarungan "gladiator poltik" dalam memperebutkan kursi singgasana, nyata nyata juga mencuil kue rakyat.
Data buku
JUDUL: Komat-Kamit Politik
PENULIS: Ruslajn Ismail Mage
PENERBIT: Citra Harta Prima Jakarta
ISBN: 979-99341-2-5
TEBAL: x + 158.
Cetakan : 2005
Yang Dibahas
BAGIAN PERTAMA
  • Amerika paranoid [Takut Kepda Indonesia]
  • Ketidakpastian dalam Transisi Demokrasi
  • Menjadi Anjing Penjaga Rumah Investor
  • Ketergantungan Duni Ketiga
  • Machiavelli Kontemporer
  • Peran Kapitalisme Global dalam Pemilihan Presiden Indonesia
  • Realias Politik Vewrsus Kapitalisme
  • Demokrasi dan Money Politik
BAGIAN KEDUA
  • SBY dan Goyangan Inul
  • Liga Sepak Bola Politik Indonesia
  • Teori Obat Nyamuk Bakar Menuju Istana Negara
  • Tiga Triliun Biaya Pesta 'Kemunafikan'
  • pengaruh Mediua Dalam Pemilihan Presiden
  • Balada Tukang Ojek Di Musim Kampanye
  • Wong Cilik Versus Moncong Putih
  • Jurkam Parpol Pelu Masuk "AFI"
  • Belajar dari Kegagalan Tim Sukses Tutut
BAGIAN KETIGA
  • Indonesia Negeri 101 Maling
  • Derita Anak Bangsa
  • tanyakan Pada Rumput Yang bergoyang
  • Partisipasi Politik Mahasiswa
  • Bagaimana Mahasiswa Memilih Partai

No comments: