SILA CARI DI SINI!

Google

Saturday, April 17, 2010

SBY, PRESIDEN 'REPUBLIK BINATANG'

"Ada yang bawa kerbau, SBY badanya besar,
malas dan bodoh seperti kerbau".
[Presiden SusiloBambang Yudhoyono]
Sindir menyindir itu sudah lama hidup disegala kehidupan, sindir adalah buah karya kehidupan, kadang dapat difungsikan untuk membangun peradaban, kemajuan bertindak, atau mungkin menjadi alat pengubah perilaku negatif menjadi positif. Namun sindir kadangkala bisa menumbuhkan kebencian, bahkan melumpuhkan karakter seseorang. Kita diingatkan oleh sastrawan Inggris- George Orwell yang piawai dalam prediksi, ketika zamanya pernah menulis dengan judul tahun 1984, kemudian yang terkait dengan sindir menyindir menulis dengan judul "binatangisme". Maksud tulisnya jelas ke ranah politik. Ketika itu perilau politik sedang berada di titik "kebinatangan". Pernah pula seorang-orang kolumnis di negeri kita juga menulis dengan tajuk "Politik Kebun Binatang".
Kemudian kita juga diingatkan oleh sebuah peristiwa keprihatinan, ketika polah tingkah kehidupan politik lagi serasa hangat sebagai akibat gonjang ganjing Century. Demo marak menyeruak, bahkan ada yang dianggap diluar kelaziman. Binatang sudah menjadi komoditas unique untuk ditampilkan dalam demo. Memang akhir-akhir ini binatang sedang menuju puncak tangga, laris manis untuk menarik perhatian. Binatang rupanya mampu menggeser popularitas artis atau selebritis. Ketika KPK sedang dirundung masalah, Antasari menerima susah muncul serial "Cicak dan Buaya", dan ketika Century "kerbau pun ikut beraksi". Tak urung ada yang tersinggung ada yang murung karena tidak diuntung.
Kejadian demi ini rupanya menjadi sebuah dorong M.Mufti Mubarok untuk menorehkan pikirannya terkait dengan sensasi kebinatang itu. Akhirnya lahirlah sebuah buku yang mengungkap kejadian demi kejadian itu. Dipilihkan judul, SBY, Presiden "Republik Binatang".
Buku ini punya titik berat sasaran pada perilaku politik dengan dimensi bahasan terkait dengan SBY, rupanya tidak hanya penulisan yang tawar-tawar saja, namun sindir menyindir sangat membanjir. Dalam buku ini sajian dibagi dalam delapan bab, antara lain:
  • KEBUN BINATANG POLITIK ERA CIKEAS
  • KERBAU YANG BIKIN KACAU
  • MENGAPA CIKEAS BEGITU ANGKER?
  • SBY DAN MANUVER JOKO TINGKIR
  • PRESIDEN KOK LUPA JADI PRESIDEN
  • CIKEAS ABDI DALEM YAHUDI
  • JELANG LENGSER KEPRABON
  • BERAKHIRNYA DINASTI SOESILO
Data buku
JUDUL: SBY, Presiden 'Republik Binatang'
PENULIS. M. Mufti Mubarok
PENERBIT: Java Pustaka Group. Gadung Graha Bentoel Lt.2. Jl. Bentul IV No.4 Surabaya. Telp/Fax: (o31) 8494379. E-mail: javapustaka_sby@yahoo.co.id.
ISBN: 978-602-96289-0-6
CETAKAN: I. Maret 2010
TEBAL: 149 halaman 14,5 x 21 cm
"Kata mereka SBY dan Kerbau"
"Saya ya SBY terlali merengek-rengek dan curhat ke rakyat terus".
(Abdul Gaffar Karim, Pengamat Politik UGM)
"SBY seharusnya bangga kalau dikatakan kerbau, karena dalam mitologi China, kerbau adalah hewan yang paling tangguh, pekeja keras"
(Prof Tjipta Lesmana, Pengamat Komunikasi politik UI)

No comments: