SILA CARI DI SINI!

Google

Thursday, August 11, 2011

AREMA ULANG TAHUN - AREMA NEVER DIE

AREMA ULANG TAHUN KE 24.
Pagi tadi(11-Agustus 2011) berita telah mengisyaratkan, kalau kota Malang bakal macet, karena AREMA INDONESIA sedang ulang tahun. Isyarat itu terbukti, nyata kota Mlang macet, para Aremania menyemut. Tak ayal radio Suara Surabaya turut memberitakan. Realitas ini mendorong WB (Warung Buku) untuk mengkais pustka terkait dengan Aremania. Sedang narasi buku di up-load dari jejaring sosial (resensi Sdr Ikhsanul Ibad (Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UMM).
Terkait Arema sedikitnya sudah ada dua buku:
Pertama dengan judul, "3 Tahun Juara" dan yang kedua "Arema Never Die). Berikut resensi:
Malang adalah kota yang penuh dengan panorama serta keindahan alamnya serta sejuk hawa yang menyelimuti kota bunga itu. Disamping itu, kota Malang juga tidak saja terkenal dengan kota wisata, kota pelajar, tetapi juga kota sepak bola. Kenapa? Karena ada Arema di kota dingin itu. Suporter yang kompak serta kebersamaan Arek-Arek malang yang begitu menggema di bumi Nusantara membuat tim dengan julukan Singo Edan selalu eksis dalam berbagai laga di liga indonesia saat ini. Bahkan salah satu tim yang disegani dalam liga sepak bola di indonesia. Terlepas dari kesuksesan Arema saat ini, perjalanan sejarah Arema tak mudah begitu saja untuk dilupakan.
Dalam buku yang berjudul Arema Never Die, Abdul Muntholib mengulas asal-usul serta siapa saja yang berperan dalam mendirikan Arema. Buku yang ditulis oleh wartawan Malang ini mengulas tuntas sejarah berdirinya Arema serta seluk-beluk perjalanan Arema mulai tahun 1987 hingga jatuh ke pengelola yang baru Agustus 2009. Wartawan ini salah satu orang yang selalu mengikuti jatuh bangunnya Arema sampai saat ini. Buku ini bisa menjadi obat rasa ingin tahu pembaca atas kiprah Arema dan Aremania (suporter Arema).
Buku ini mengulas awal dari keingingan Mayjend TNI (purn) H. Acub Zainal yang membuat sebuah klub galatama di Malang. Tetapi, baru diwujudkan oleh anaknya yakni Ir. Lucky Adrianda Zainal serta dibantu oleh teman-teman dekatnya. Ia akhirnya membentuk sebuah tim kebanggan masyarakat Malang Raya yang sampai sekarang berkembang dan di cintai oleh masyarakat Malang Raya, yakni Arema. Dari awal yang begitu sulit serta keinginan dalam membuat tim yang dikenal, sampai menjadikan Arema salah satu yang disegani oleh klub-klub besar di liga Indonesia. Menjadikan Arema sebagai kebanggan masyarakat Malang Raya. Para pendiri Arema berusaha mati-matian untuk memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia tentang tim kebanggaan Arek-Arek Malang pada kancah dunia persepakboalaan di Nusantara ini.
Arema di bentuk pada tahun 1987 dengan sebutan Arema 86. Yang digawangi oleh pelatih Sungkowo dan mulai merangkak ke medan pergulatan persepakboalaan nasional. Akan tetapi, tidak bertahan lama karena Arema 86 kemudian bubar karena ketiadaan dana.
Buku ini bisa menjadi motivator khususnya bagi darah muda Malang umumnya bagi masyarakat Indonesia untuk senatiasa meningkatkan kreatifitas dalam segala bidang, terutama dalam dunia olah raga. Di sisi lain, buku ini juga memberikan pelajaran bahwa dari kesederhanaan bisa menjadi sebuah kesuksesan. Asal setiap individu mau berusaha dan senatiasa pantang menyerah dalam melakukan suatu hal yang positif.
Semangat dari satu sosok putra Malang yang begitu menggebu-gebu bisa melahirkan sebuah tim besar yang sampai sekarang menjadi ikon dan kebanggan masyarakat kota Malang, terutama bagi Arek-Arek Malang. Banyak contoh serta hikmah dan wawasan baru yang bisa di ambil dari buku ini. Terlepas oleh itu dukungan serta loyalitas para pendiri dan pemain, serta dukungan dari masyarakat Malang Raya mengiringi Arema berjaya sampai saat ini.

Untuk aremania Balikpapan sudah mendapatkan buku ini saat pertama pendirian Aremania Korwil Balikpapan dulu. Ayas yang beruntung sudah mendapatkannya. Ayas rekomendasikan untuk membaca buku ini, karena kita akan tahu ulasan bagaimana perjalan tim Arema kita selama ini.

“Salam satu jiwa Arema Indonesia”.

Judul Buku : Arema Never Die
Penulis : Abdul Muntholib
Penerbit : UMM Press, Malang
Cetakan : Agustus 2009
Tebal : 237 halaman
Peresensi : Ikhsanul Ibad (Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UMM)

No comments: