Usia lanjut 81 tahun dan kesehatan yang memburuk membuat Fidel Catro, selasa 19 Pebruari 2008, memutuskan mundur sebagai Presiden Kuba. Keputusan ini mengakhiri peran Castro sebagai kepala Negara Kuba selama hampir setengah abad. Sebuah jabatan terpanjang, yang diraihnya melalui revolusi bersenjata pada tahun 1959. Lawan sengit Castro, Negara adi kuasa Ameika Serikat telah berganti Presiden sembilan kali, dan semuanya melakukan operasi penumbangan, namun gagal.
Dunia agak terkejut ketika Presiden Kuba ini meyerahkan kekuasaan kepada Jendral Raul Castro pada awal Agustus 2006. Sudah tamatkah pemimpin besar Kuba itu. Ternyata kemarin terbukti. Barangkali ia hanya terlalu letih. Tapi realitas berbicara lain. Kekuasaan sekarang sudah beralih kepada penerusnya, yang notabene masih kerabatanya. Bukan karena Raul Castro adik kandungnya, namun Si Raul dalam dinamika perjuangan sangat intens dan setia kepada kakaknya. Konon hampir semua jabatan penting kenegaraan dan kepartaian telah diserahkan kepada Raul, yakni sekretaris pertama komite Pusat Partai Komunis Kuba, Panglima Angkatan Bersenjata Kuba, dan presiden Dewan Negara.
Karena merupakan peritiswa Unique, warung kami mencoba mensisir siapa tokoh ini. Dan warung mengidentifikasikan semua buku yang terkait dengan Fidel Castro. Sampai saat ini perbukuan Indonesia telah menerbitkan sebanyak 8 buku, 3 buku memuat Fidel Castro bersama tokoh lainnya, dan 5 buku bertutur tentang dirinya. Semuanya sudah ada di warung dan sedang dimasak.
Tiga buku yang dimaksud:
- POROS SETAN [ Kisah Empat Presiden Revolusioner: Fidel Castro-M.Ahmadinejad- Evo Morales- Hugo Chavez]
- INILAH PRESIDEN RADIKAL! [Potret Kepemipinan Alternatif: : - - Evo Morales- Hugo Chavez-Mahmoud Akhmadinejad- Fidel Castro]
- 50 TOKOH POLITIK LEGENDARIS DUNIA
- Fidel Castro Melawan (Imam Hidayah Usman)
- Fidel Castro Revolusi Sampai Mati [Ferdinand Zaveira]
- Reflectins By The Commander In Chief “The Machine” – fidel Castro Menentang Amerika (Refleksi 2007) (Fidel Castro Ruz)
- Fidel Castro 60 Tahun Menentang Amerika (A.Pambudi)
- Pidato Revolusioner [Sejarah Akan Membebaskanku](Fidel Castro)
JUDUL : Fidel Castro Melawan (Imam Hidayah Usman)
PENGARANG : Imam Hidayah Usman
PENERBIT : mediakita Jl Sutan Iskandar Muda No.100-A-B- Lt 2 Kebayorran Lama Jakarta Selatan 12420 Telp. [021] 7290899 7707129, 7701295. E-mail: info@mediakita.com web: http://www.mediakita.com/
CETAKAN : I 2006
ISBN : 979-794-033-0
JUMLAH HALAMAN: 126
Kebanggaan sang Castro:
“Aku minta pada kalian agar optimis, sekaligus siap untuk menghadapi berita apapun. Untuk semua yang peduli pada kesehatanku, aku berjanji apapun. Untuk semua yang peduli pada kesehatanku, aku berjani memperjuangkan kesehatanku”
[Hlm:1]
Suatu jawaban kepada kelompok Anti-Castro, ketika kesehatannya sedang menurun, dan dikabarakan menderita veritigo hingga sekarat.
Ternyata, tiba-tiba Fidel Castro tetap berdiri, dan seraya tersenyum dan masih sempat mengatakan :
“Jangan salahkan aku jika aku belum mati sekarang”
Castro tetap berdiri, meski banyak orang yang gigih memaparkan sangkaan-sangkaan bahwa dirinya adalah seorang ditaktor, seorang yang memeras rakyat Kuba demi kentungan kantung pribadinya. Ia lantang berkata“ Jika mereka mampu membuktikan aku memiliki rekening di luar negeri...bahkan jika itu berisi satu dolar, aku akan mengundurkan diri dari kedudikanku!“
Di depan anak-anak muda di negaranya, ia begitu meyakinkan bilang, „Tak ada anak muda lain di dunia ini yang terdidik sebagaimana kalian terdidik...tidak ada anak muda lain di dunia ini yang memiliki banyak ilmuwan, spesialis, insinyur, profesor, guru, dokter. Kita adalah negara, di dunia ketiga dan seluruh dunia, dengan jumlah guru yang paling banyak perkapita. Termasuk dosen dan profersor. Apakah kita akan menyerah? Kita adalah sebuah negara yang memiliki jumlah dokter yang paling tinggi perkapita, dan distribusi dokter-dokter kita paling tinggi perkapita. Apa kita akan menyerah? Tak ada anak muda di dunia ini yang memiliki begitu banyak sumber daya“ [Hlm:3]
Ternyata Kuba adalah negara paling peka dan tanggap terhadap aneka bencana terbukti ketika gempa di Yogyakarta hadir paling pertama. Presiden Republik Indonesia serta merta memberi penghargaan dan terima kasih dari rakyat Indonesia kepada tenaga tenaga medis Kuba. Rasa simpati SBY sebgai Presiden terus berlajut, ini terlihat dalam pidatonya di sela-sela KTT Non Blok pada September 2006 yang lalu:
„Tanggal 3 Juni 2006 kalian tiba di Yogyakarta, setelah menempuh perjalanan hampir separuh bola dunia. Kalian datang ke tempat yang belum pernah kalian datangi. Ketika para korban melihat anda sekalian, walaupun mereka menderita, mereka bisa kembali berharap. Kalian menyelamatkan kehidupan. Kalian menyembuhkan yang luka. Kalian menghibur mereka yang dalam derita.
„ Dalam waktu 3 bulan, kalian telah melakukan 773 operasi besar kepada korban cidera, 2436 operasi ringan, membantu 34 kelahiran bayi tanpa kematian, dan melakukan imunisasi anti tetanus atas 10.000 orang. Kalian juga memberi hadiah kepada Pemerintah Indonesia dua rumah sakit lapangan.
:Kalian telah membuktikan betapa eratnya persahabatan Kuba Indonesia. Kalian juga telah memberi kesaksian ebetapa manusia ini adalah anak-anak dari Yang Maha Kuasa sama”
[Hlm:8]
Kesehatan:
Saat ini angka kematian bayi di Kuba hanya 5,8 perseribu penduduk, dan jika dibandingkan dengan Indonesia tentunya jauh. Saat ini di Indonesia angka kematian bayi 40 perseribu penduduk .
Angka harapan hidup di Kuba mencapai angka 76 dan di Indonesia saat ini hanya mencapai angka 66 tahun.
Kuba sampai tahun 2003 saja telah memiliki 64.000 dokter yang siap melayani kurang lebih 12 juta penduduk. Berbeda dengan Indonesia yang hanya memiliki 34.000 dokter dan harus melayani 210 juta penduduk. [hlm:9]
Pendidikan:
Kuba menorehkan prestasinya dengan menggratiskan seluruh pendidikan bagi rakyatnya. Slogan-slogan untuk membangkitkan gairah belajar semacam: “ the people should teach the people’ atau “ if you know, teach ; if you don’t know, learn!. Slogan ini bertebaran di wilayah rakyat, seperti lahan-lahan pertanian, perkebunan, pabrik-pabrik. Tentunya . Terdapat slogan-slogan senada yang di munculkan di media-media massa kuba yakni “ Every Cuban a teacher; every house to school.
Dikaitkan dengan melek huruf Kuba paling luar biasa, sebelum Castro memegang tampuk kemimpinan jumlah buta huruf berkisar 30 % saat ini telah terkikis habis.
Bagaimana dengan GURU ?
Komposisi jumlah Guru dan murid juga merupakan fakta menarik. Di tingkat sekolah dasar, setiap 20 murid dilayani satu Guru. Sedangkan sekolah menengah satu orang Guru melayani 15 murid.
Guru di Kuba bukan mereka yang telah berhasil menggegam akta mengajar [sertifikasi], seperti yang terjadi di Indonesia. Guru di sana adalah guru lulusan Universitas dan selalu mendapat pelatihan yang berkualitas dan intens.
Lebih dari itu, dimulai sejak tahun 2000 pemerintah Kuba menggelar program yang dinamakan „University for all“. Program ini memberi kesempatan bagi seluruh rakyat Kuba, laki-laki, perempuan, sudah menikah atau belum, untuk menempuh pendidikan universitas. Tujuannya, Kuba ingin menjadi „ a nation becomes a university“[hlm:11]
Invasi Teluk Babi 15-17 April 1961, sebuah kegagalan CIA.
“ Kami tak memiliki apa-apa lagi. Bagaimana bisa kalian Orang Amerika berlaku seperti ini kepada kami, kepada rakyat dan Negara kami?[Pesan lewat radio komandan Brigade 2506 Perez San Roman]
Dewi Fortuna memihak Castro, Pasukan dukungan Amerika carut marut, dan dengan kelicikannya Amerika “lempar batu sembunyi tangan“ meninggalkan pasukan tersebut.
Fidel Castro menyeru:
“Revolusi telah menang…..Menghancurkan dalam waktu kurang dari 72 jam pasukan yang telah dilatih oleh pemerintah Imperalis Amerika Serikat!”
Dalam pidatonya tanggal 20 April 1961 [Castro membakar semangat rakyatnya]
Amerika Serikat tak memiliki hak apapun untuk mencampuri urusan dalam negeri kita. Kia tak berbicara dalam bahasa Inggris dan kita tak menguyah permen karet. Kita memiliki tradisi berbeda, kultur yang berbeda, cara pikir kita sendiri. Kita tidak memiliki perbatasan apapun. Batasan kita laut, itu telah tergambar dengan jelas! Bagaimana mungkin para politisi busukdan penindas lebih memiliki hak ketimbang rakyat? Apakah hak sebuah negeri kaya untuk memaksa dan menindas rakyat kita? Hanya karena memiliki kekuatasn, mereka lantas tidak punya kegelisahan; mereka sama sekali tidak menghormati peraturan Internasional. Mereka harusnya malu….”pekik Fidel Castro [hlm 75]
PUISI TAUFIK ISMAIL UNTUK KUBA :
[Senarai Perang untuk Bahan hafalan Pelajaran Sejarah]
„...Adalah Kuba, pualu sebesar telapak tangan
Jarak dari ujung Florida sepelemparan bola tangan
Diengkuk-engkok dan ditekuk-tekuk tidak mempan
Ditunjuk-ajara pelajaran demokrasi tidak sudi
Dicekik leher ekonominya masih bernafas saja
Dicoba di bunuh presidennya tak mati-mati juga
Lihatlah Fidel Catro itu kini
Tetap saja dan tegak, di senja umurnya ini......“
JUDUL : Fidel Castro Revolusi Sampai Mati [Ferdinand Zaveira]
PENGARANG : Ferdinand Zaviera
PENERBIT :Garasi Jl Anggrek 97A-97-B Sambilegi Lor Mangunharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp. [0274] 4332044. E-mail: garasibuku@yahoo.com
CETAKAN : I Pebruari 2007
ISBN : 979-25-4398-8
JUMLAH HALAMAN: 180
[Kata pengantar buku ini menorehkan riwayat keluarga Castro yang amburadul, Castro dikatakan sebagai seorang-orang ditaktor klasik dimana ia muncul bukan dari pusat sejarah masyarakatnya, tapi dari pinggiran baik secara moral maupun fisik
Ayahnya adalah seorang ”Gallago” yang kasar dan tidak jujur dari utara Spanyol yang sangat miskin. Inilah tipikal dari Napoleon yang berasal dari Corican; Hitler dari Austria; dan Stalin dari Georgia. Akhirnya Castro menjadi kombinasi memikat antara mempesona dan kejam. Ketika dia berada di SMA Jesuit, Fidel dengan sengaja mempelajari para fasis Eropa. Dari Mussolini, dia mengambil retorika histeris ala Italia. Dari Hitler dia membawa berbagai pelajaran Austria dalam hal sosiologi revolusi, sedangkan Castro mengkreasi basisnya sendiri dari kelas pekerja dan petani.[hlm:11]
Debut:
Pada 1953, Fidel Castro menyerang barak Moncada, dibuang ke Meksiko, namun kembali ke Kuba pada November 1956 dengan 82 orang pejuang yang dilatih oleh Alberto Bayo (bekas kolonel dalam Tentara republik Spanyol), dan dengan bantuan ketidakpuasan rakyat berhasil menggulingkan Batista, yang melarikajn diri pada 1 Januri 1959. [hal 28].
Sikap Amerika :
Sejak Castro berkuasa, AS secara progresif memberlakukan undang-undang yang dimaksudkan untuk mengisolasi Kuba secara ekonomi lewat embargo AS dan langkah-langkah lainnya, seperti menghukum warga AS yang berlibur ke Kuba. (hlm:29).
Invasi teluk Babi April 1961 oleh pelarian Kuba yang didukung AS merupakan manifestasi kebenciannya terhadap pemerintahan Fidel Castro, namun nasib tidak berpihak pada AS, kegagalan invasi terjadi. Bahkan Presiden AS John F. Kenendy meninggalkan para penyerbu, agar jejak AS tidak terekam. [hlm:29 dan hlm 63]
Hak Asasi Manusia di bawah Castro
Di masa lampau, pemerintah Kuba telah dituduh melakukan sejumlah pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, pengadilan yang tidak adil, dan hukuman mati yang dijatuhkan tanpa proses peradilan. Laporan lain dari 1959-1987 mengatakan bahwa sebanyak 35.000-141.000 orang telah dihukum mati. Pembangkangan pada saat itu mengeluh mengalami pelecehan, sedangkan yang lainnya mengaku telah disiksa.
Ada suatu isu, orang percaya bahwa kematian yang disebabkan „kecelakaan“ yang bisa terjadi atas lawan-lawan Castro, bahkan mereka yang remaja terus berlangsung. [hlm:36]
Fidel Castro, Tukang kawin dan sering „Gendakan“ dan dibikin malu anaknya
(Catatan warung : gendakan istilah di Jawa Timur, maknanya pacaran alias selingkuh)
Dengan isteri pertamanya, Mirta D. Balart, Castro mempunyai seorang anak bernama „Fidelito“ Castro Diaz-Balart. Dengan isteri keduanya (Dalia Soto del Valle) mempunyai anak empat bernama Alex, Alexis, Antonio,dan Alejandro. [hlm:77]
Fidel Castro juga mempunyai tiga anak yang lain hasil hubungannya dengan Naty Revuelta yang menghasilkan seorang anak perempuan bernama Alina Fernadez Revuelta
Alina meninggalkan Kuba pada tahun 1993 dan mencari suaka di Amerika Serikat, yang perbuatannya itu sangat memalukan ayahnya. Dan diapun menjadi seorang pengkritik vocal terhadap berbagai kebijakan ayahnya.
Selama hari-harinya di Sierra, Castroberhubungan dengan sangat romantis dengan pengikutnya yang bernama Celia Sanchez [hlm:78]
Simpatisan Castro:
Fidel Castro ternyata masih dicintai banyak orang, Pada ulang tahunnya yang ke -80 pada tanggal 13 Agustus 2006, mendapat sambutan meriah dari warga Kuba dan beberapa pemimpin Negara sahabat.
Evo Morales, Presiden Bolivia, tak haya menyanyikan lagu ulang tahun bagi sobat Che Guevara itu Morales bahkan berjanji mengirim kue ulang tahun yang mengandung tanaman coca (bahan dasar kokain) pada perayaan ulang tahun Castro, Desember mendatang.
Ucapan selamat juga datang dari Hugo Chaves presiden Venezuela. Kecintaan Chaves terhadap Castro diwujudkan dengan membesuknya di Havana,, Chaves mengaku membawa kadoi belati dan cawan yang pernah dibawa Simon Bolivar, pejuang kemerdekaan Amerika Latin abab ke -19.
Pembenci Castro alias ANTI-CASTRO:
Rilis kelompok anti-Castro mencurigai pemerintah kuba menutupi kondisi Castro sebenarnya. Sejumlah imigran Kuba yang menetap di Miami, Amerika Serikat (AS), bersukaria mendengar kesehatan Castro yang memburuk. Dengan membunyikan klakson mobil, memukuli kaleng-keleng dan bersorak-sorai, mereka menari di jalan-jalan daerah Little Havana di kota Miami. Mereka juga melambaikan bendera Kuba dan meneriakkan “Viva Cuba Libre”-“Long Live Free Cuba” (Panjang Umur Kuba Merdeka). Bahkan Senator Amerika Serikat berdara Kuba, Mel Martinez, berkata bahwa ada kemungkinan Castro dalam kondisi sekarat atau meninggal. [Hlm: 105]
JUDUL : Reflectins By The Commander In Chief “The Killing Machine” – fidel Castro Menentang Amerika (Refleksi 2007) (Fidel Castro Ruz)
PENGARANG : Fidel Castro Ruz
PENERBIT :Visimedia Jl H. Montong No.57 Ciganjur-Jagakarsa Jakarta Selatan 12630 Telp. [021] 78883030 (Ext 213,214,216). E-mail: visimediadiganjur@gmail.com
CETAKAN : I Agustus 2007
ISBN : 979-1043-73-6
JUMLAH HALAMAN: 177
JUDUL :Fidel Castro 60 tahun Menentang Amerika
PENGARANG : A.Pambudi
PENERBIT :Narasi Jl Irian Jaya D-24, Perum Nogotirto II Yogyakarta 55292 Telp. [0274] 7103084.
CETAKAN : I 2007
ISBN : 979-168-027-2
JUMLAH HALAMAN: 215
Pengantar Penerbit:
Castro adalah sebuah pribadi yang unik. Karakternya yang keras dan teguh memegang prinsip telah membentuk dirinya menjadi lawan yang tangguh bagi Amerika. Kemampuannya sebagai orator dan pesonanya dalam menghipnotis massa di puji oleh kawan mapun lawan. [Hlm : 7]
KELUARGA CASTRO Yang berantakanan.
Ada kemiripan antara kisah masa lalunya dengan Adolf Hitler- dan juga Soeharto. Mereka dilahirkan dalam keluarga yang secara ekonomi tidak kekurangan, namun kurang kasih sayang. Juntrungnya mereka menyimpan riwayat keluarga yang kurang menyenangkan.
Anak Pembantu Rumah Tangga
Ibunda fidel, bernama Lina Ruz Conzales, mula mula bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kediaman Angel. Hubungan di luar nikah antarz Lina Ruz dan Angel membuahkan enam orang anak: Fidel, Raul, Angela, Ramon, emma, dan Juanita. Angel bercerai dengan isteri pertamanya ketika Fidel berumur 15 tahun, kemudian menikahi Lina Ruz, baru ketika Fidel berumur 17 tahun, Anggel mengakui Fidel sebagai anak kandungnya. [hlm:12]
Bakat Revolusioner:
Sejak muda usia, Fidel sudah menunjukkan bakat revolusionernya. Minatnya besar terhadap kukuasaan. Ia memiliki pandangan sendiri bagaimana sebuah Negara harus dikelola. Ia pandai mengkritik ortang lain yang melakukan sesuatu tidak seperti yang ia inginkan. Ia selalu merasa bisa melakukannya dengan baik. [hlm:15]
Menurut penuturan penulis biografinya. Peter S. Bourne, “sejak hari pertama masuk kampus, Fidel sudah tergila-gila dengan politik. Atmosfer kehidupan kampus yang agresif, kekerasan terorganisirr, dan ujuk rasa, yang menjadi faktor yang dianggap penting bagi kesuksesan mereka.
Fidel di masa mahasiswa telah memiliki jaringan luas, bukan saja di Kuba tetapi juga dibeberapa negara tetangga. Obsesinya adalah mengkikis pengaruh Amerika atau imperalis Barat lainnya dari seluruh Karibia dan Amerika Latin.
EMBARGO:
Sejak penerapan embargo oleh Amerika Serikat, perekonomian Kuba berada dalam bayangan gelap. Tenaga-tenaga profesional yang terdidik telah melarikan diri. 200 ribu kelas menengah dan atas Kuba, lari ke Amerika Serikat dengan membawa uang dan ketrampilan mereka.
Akibatnya pekerjaan administrasi pemertintahan kacau balau.
Salah satu contoh, begitu hotel Hilton di Havana diambil alih pemerintah, pintu otomatisnya tidak bekerja, pelayan hotel berpakaian militer yang jorok, atap lobi hotel bocor, dan setengah dari elevatornya tidak jalan. Itulah gambaran umum tentang yang terjadi dibalik nasionalisasi perusahaan-perusahaan swasta ketika itu [hlm:187]
FIDEL ternyata berdamai dengan Vatikan.
Fidel Castro sesungguhnya adalah seoranmg atheis, walaupun pernah dibabtis adalam agama Katolik.
Namun pada tahun 1992, Fidel mengendurkan perlakukannnya terhadap penganut Katolik. Ia bahkan mengizinkan penganut katolik yang taat untuk bergabung dalam Partai Komunis.[hlm 210]
Paus Johanes Paulus II pun akhirnya mengunjungi Kuba pada tahun 1998. Fidel menyambutnya dalam pakaian resmi Jas dan Dasi, bukan dengan seragam militer seperti yang biasa dia pakai.
JUDUL :Pidato Revolusioner
PENGARANG : Fidel Castro
PENERBIT :Magma Pustaka Jl Gombong Tirtonadi Mlati, Sleman Yogyakarta HP.08175423046.
CETAKAN : I 2006
ISBN : 979-97628-2-9
JUMLAH HALAMAN: 118
No comments:
Post a Comment