Jika hanya melihat sampul buku saja, yakin orang akan marah, apalagi kalau yang membaca adalah seorang anggota Polisi. Judulnya jelas dientepretasikan sebuah makian, mungkin juga ditafsir serbagai bentuk pelecehan. Memang kata "janchuk" itu identik dengan makian, dan jangan-jangan diangap sebagai tantangan untuk berkelahi. Kata Janchuk adalah made-in wilayah Surabaya dan Malang. Kata ini mempunyai dimensi makna yang bertolak belakang, yang satu bermakna makian dan sisi lainnya berarti keakarban. Tentunya judul buku ini, kata janchuk lebih bermakna keakraban dari pada makian. Hal ini terbukti dari kadungan sungguhan dari lembar-demi lembar buku ini. Lalu yang aneh apanya, yang unik mana?, demikian kata khalayak baca yang lagi dipusingkan oleh buku ini. Tentunya yang unik adalah waktu terbitnya. Ketika carut marut dan silang sengkarut antara Polisi dan KPK, buku ini lahir. Harus kita akui bahwa Hermawan Sulistyo ingin memanfaatkan mementum, harapannya jelas, buku ini makin banyak dibaca orang, konsekuensi logisnya jelas hadirnya uang.
Polisi itu memang janchuk, tetapi tidak janchukkan, artinya kata janchuk itu menujukkan sapaan akrab yang berbenih pujian. Di buku ini A, B, C, D-nya polisi dikupas tuntas, bahkan buku ini seakan memberikan penjelasan sekaligus pencitraan kepolisian.
Polisi itu memang janchuk, tetapi tidak janchukkan, artinya kata janchuk itu menujukkan sapaan akrab yang berbenih pujian. Di buku ini A, B, C, D-nya polisi dikupas tuntas, bahkan buku ini seakan memberikan penjelasan sekaligus pencitraan kepolisian.
Data Buku
JUDUL: Polisi Janchuk!
PENULIS: Hermawan Sulistyo
PENERBIT: Pensil 324 Jakarta
ISBN: 978-979-3622-54-5
TEBAL: viii + 151; 18 cm
CETAKAN: Pertama September 2009
.
No comments:
Post a Comment