
Surabaya
Tiba-tiba orang jadi tanya, mengapa Tempo mengeluarkan Seri "Orang Kiri Indonesia" Tidak tanggung-tanggung orang kiri yang diangkat itu pentolan PKI. Bahkan sebelumnya orang alergi mendengarkannya, apalagi membicarakannya. Konon ketika dalam proses, buku ini tidak lahir begitu saja. Buku ini lahir karena sebelumnya ada pemaparan yang dilakukan oleh Tempo. Pemaparan yang berupa laporan utama itu tentu mengundang setuju dan tak setuju, dan maklum karena banyak orang yang memberikan penilaian miring terhadap tokoh kiri tersebut. Ketika itu Tempo sedang memaparkan sebagai laporan utama ada yang menengarai porsinya terlalu berlebihan, bahkan ada seorang pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Darat harus mengernyitkan dahinya sebagai isyarat kurang minat dan kurang sepakat.[] Memang tokoh-tokoh kiri sering dibicarakan, utamanya dalam sejarah, bagaimana sepak terjangnya atau kontribusi pikirnya. Kebanyakan apa yang dipaparkan dalam buku-buku tentang tokoh-tokoh tidak lengkap. Barangkali karena realitas inilah, maka ada semacam gagasan yang mengangkat Siapa dan Mengapa Sjam Kamaruzaman itu..
PROFIL PENULIS BUKU INI:
[]Tiba-tiba orang jadi tanya, mengapa Tempo mengeluarkan Seri "Orang Kiri Indonesia" Tidak tanggung-tanggung orang kiri yang diangkat itu pentolan PKI. Bahkan sebelumnya orang alergi mendengarkannya, apalagi membicarakannya. Konon ketika dalam proses, buku ini tidak lahir begitu saja. Buku ini lahir karena sebelumnya ada pemaparan yang dilakukan oleh Tempo. Pemaparan yang berupa laporan utama itu tentu mengundang setuju dan tak setuju, dan maklum karena banyak orang yang memberikan penilaian miring terhadap tokoh kiri tersebut. Ketika itu Tempo sedang memaparkan sebagai laporan utama ada yang menengarai porsinya terlalu berlebihan, bahkan ada seorang pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Darat harus mengernyitkan dahinya sebagai isyarat kurang minat dan kurang sepakat.[] Memang tokoh-tokoh kiri sering dibicarakan, utamanya dalam sejarah, bagaimana sepak terjangnya atau kontribusi pikirnya. Kebanyakan apa yang dipaparkan dalam buku-buku tentang tokoh-tokoh tidak lengkap. Barangkali karena realitas inilah, maka ada semacam gagasan yang mengangkat Siapa dan Mengapa Nyoto itu..
Tanpa di dialogkan kita tak tahu, saling menghantu, saling curiga, buruk sangka, benar sendiri. Berdialog berarti membuka hati, berani mengakui, menepis menang sendirin. Produk dialog adalah tegur sapa, rendah hati dan PRO-EKSITENSI. []
Buku ini mengunggah sebuah penelitian yang tergolong cermat tentang ATLANTIS, tentunya untuk maksud agar dapat ditelusuri lebih akurat kebenarannya.. Awal munculnya fenomena Atlantis itu berawal dari maha karya PLATO " Critias dan Timaeus). Plato adalah filsuf besar yang pertama kali mencetuskan informasi tentang Atlantis. Pertanyaan besar muncul sdimanakah ssesubngguhnya letak kerajaan Atlantis itu? Apakah di Indonesia?. Buku ini memaparkannya.
Buku ini berdebat tentang pendapat Prof Arysio Santos. Sesungguhnya dengan waktu 30 tahun prof Santos meneliti, dan membuka mata para pengamat dunia. Ternyata apa yang telah digambarkan banyak orang tentang keberadaan sebuah kerajaan yang maha dahsyat dan penuh dengan pola sikap santun penduduknya di tengarai Indonesia. Santos menulis ada beberapa Indikator yang yang telah disampaikan oleh filsuf besar Plato, sebagian besar ada di Indonesia. Sayang santos kini telah tiada dan setelah maha karyanya terbit justru meninggal dunia. Buku ini beberapa halaman mendebatnya. Dan diungkap pula bahwa Santos belum pernah berkunjung ke Indonesia, sedang informasi tetang Indonesia diperoleh dari studi pustaka. Lalu siapa Prof. Ariysio Santos itu,
[]Tiba-tiba orang jadi tanya, mengapa Tempo mengeluarkan Seri "Orang Kiri Indonesia" Tidak tanggung-tanggung orang kiri yang diangkat itu pentolan PKI. Bahkan sebelumnya orang alergi mendengarkannya, apalagi membicarakannya. Konon ketika dalam proses, buku ini tidak lahir begitu saja. Buku ini lahir karena sebelumnya ada pemaparan yang dilakukan oleh Tempo. Pemaparan yang berupa laporan utama itu tentu mengundang setuju dan tak setuju, dan maklum karena anyak orang yang memberikan penilaian miring terhadap tokoh kiri tersebut. Ketika itu Tempo sedang memaparkan sebagai laporan utama ada yang menengarai porsinya terlalu berlebihan, bahkan ada seorang pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Darat harus mengernyitkan dahinya sebagai isyarat kurang minat dan kurang sepakat.[] Memang tokoh-tokoh kiri sering dibicarakan, utamanya dalam sejarah, bagaimana sepak terjangnya atau kontribusi pikirnya. Kebanyakan apa yang dipaparkan dalam buku-buku pelajaran tentang DN Aidit tidak lengkap. Barangkali karena realitas inilah, maka ada semacam gagasan yang mengangkat Siapa dan Mengapa DN Aidit itu..