SILA CARI DI SINI!

Google

Wednesday, December 22, 2010

DIALOG PERADABAN (UNTUK TOLERANSI DAN PERDAMAIAN)

Tanpa di dialogkan kita tak tahu, saling menghantu, saling curiga, buruk sangka, benar sendiri. Berdialog berarti membuka hati, berani mengakui, menepis menang sendirin. Produk dialog adalah tegur sapa, rendah hati dan PRO-EKSITENSI. []
Gus Dur sangat pahami semua ini, Gus Dur punya hati dan kecerdasan Emosi yang tinggi. Memang tak semua bisa memahami. Gus Dur selalu membuka diri, dan tidak pernah semuanya dianggap harga mati. Gus asal Jombang ini, mengatakan wasit adil kehidupan itu ILLAHI. Gusti Allah itu ada danmencipta manusia untuk saling bersilahturakhmi, karena ke kuasaannNYA, Gusti bisa merahkan, kuningkan, hijaukan atau warna apapun, namun dibalik kekuasaan Alllah SWT, ada rahasia yang harus di cerna dengan cerdas dan dipenuhi kearifan.
Kini Gus Dur berdialog dengan seorang-oeang yang lepas dari keyakinannya, beda keyakinan beda pandangan, namun Gus Dur percaya ada yang sama dalam kehidupan.[]
LALU SIAPA KAWAN DIALOG GUS DUR?
Dr. Daisaku Ikeda, adalah Prresiden Kehormatan Soka GAkkai, Prresiden Soka Gakkai International, maupun pendiribnInsitute Filsafat Timur . Lahir di Tokyo tahun 1928. Ia mendirikan lembaga pendidikan Universitas Soka, Universitas Soka Amerika dan Sekolah Soka. Menerima gelar Doctor Honoris Causa lebih dari 260 Universitas.
MENGAPA GUS DUR KENAL:
Kisah berawal dari pertemuan Gus Dur dengan Daisaku Ikeda pada tahun 2002. Kala itu, Gus Dur diundang Universitas Soka untuk menerima gelar Doctor Honoris Causa. Sejak saat itu, keinginan kedua tokoh ini melakukan dialog.
DATA BUKU
JUDUL: Dialog Peradaban (Untuk Toleransi dan Peradaban)
PENULIS/PENYUNTING: The Wahid Isntitute & Soka Gakkai Indonesia
PENERBIT: PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Gedung Kompas Gramedia Blok I.Lt.5. Jalan Palmerah Barat 29-37, Jakarta 10270.
ISBN: 978-979-2qq-6432-6
TEBAL: xxvii+330 halaman; 14 x 21 cm
CETAKAN: 2010
[]
BAB YANG DIBAHAS
BAB I : PERDAMAIAN MERUPAKAN MISI AGAMA
BAB II : PERSAHABATAN SEBAGAI JEMBATAN DUNIA
BAB III: PERJUANGAN DAN PENCARIAN DI MASA REMAJA
BAB IV : TANTANGAN MENUJU ABAB HAK AZASI MANUSIA
BAB V : PERSAHABATAN ANTARBUDAYA ADALAH SUMBER KREATIVITAS
BAB VI : BELAJAR TOLERANSI DARI SEJARAH ISLAM DAN BUDDHA
BAB VII : PENDIDIKAN PILAR EMAS MASA DEPAN
BAB VIII; MEMBUKA ZAMAN BARU
[]


No comments: