Dari jauh buku ini seperti buku tetralogi Pak Beye, ternyata lain. Sampul entah mengapa dirancang hampir menyerupai?. Apakah sengaja, atau mungkin strategi. Ini mengingatkan kita pada saat pemilu, hanya nomor yang mirip akhirnya berbinar mengubah nasib. Mungkin juga akan terjadi pada buku ini. Kalau nasibnya baik akan mengikuti jejak tetralogi Pak beye. Ternyata buku ini juga tidak boleh dipandang remeh, kendati isinya Guyonan, namun bukan guyonan-sembarang guyonan. Isinya menyerempet kehidupan yang sebenarnya. Utamanya guyonan versi politik, kadang juga menyindir kelakuan pandir para politisi. Dan buku ini jika dibaca benar-benar akan menghasilkan mulut yang menyinyir. Nyinyir karena tingkat humornya, juga nyiyir karena membawa pesan bergaya sindir.
No comments:
Post a Comment