SILA CARI DI SINI!

Google

Thursday, August 27, 2009

ANCAMAN NEGERI JIRAN

Warung buku ini tidak punya niatan mengkopori atau memprovokasi namun memanfaatkan situasi untuk menunjukkan pada khalayak baca, bahwa situasi apa pun mampu melahirkan ide ide cerdas. Misalnya ketika mbah Surip pelantun lagu Tak Gendong berpulang, tak sampai seminggu lahir juga buku baru terkait dengan sepak terjang si mbah yang gondrong itu. Juga ketika Michael Jackson tiada, buku terkait dirinya tertebar menyebar.
Seperti juga ketika carut marut antara Indonesia Malaysia, apalagi keadaan ini membuat kedua bangsa serumpun itu di rungdung gundah gelisah. Akhirnya silang sengketa bisa membuahkan buku yang tak terhitung banyaknya, kini buku akan dipajang di warung ini.
.........Ancaman Negeri Jiran judul buku itu, isinya kurang lebih berkisar silang sengketa.
Dalam buku ini diungkap dalam bab-bab bahasan sebagai berikut:
DEMOKRASI TERPIMPIN DAN HUBUNGAN INDONESIA-CINA
Periode Demokrasi Terpimpin
Hubungan Indonesia-Cina Era Sukarno
KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT
Strategi Gedung Putih
CIA dan Kedubes Amerika serikat
GANYANG MALAYSIA
Politik Konfrontasi
Gagalnya Sebuah Deplomasi
Dwi Komando Rakyat (Dwikora)
JALAN KIAN MENYIMPANG
Prolog Gestapu
Di Belakang Layar Konfrontasi
KRISIS TIONGHOA KALIMANTAN BARAT
Peranan PKI Kalimantan Barat
Pogrom Tionghoa Kalimantan Barat
Kecelakaan SEjarah di Persimangan Politik
TAPAL BATAS
MILITER DAN POLITIK
Operasi Militer dan Inteljen
PKI Gaya Baru: Petualangan Akhir Sofyan
AKANKAH KONFRONTASI MALAYSIA JILID II?
[]
Data buku
JUDUL: Ancaman Negeri Jiran (Dari "Ganyang Malaysia" Sampai Ambalat)
PENULIS: Syafaruddin Usman dan Isnawitadin
PENERBIT: MedPress. Jl. Irian Jaya D-24, Perum Nogotirto II Yogyakarta 55292. Telp: 0274-7103084. E-mail: medpressgroup@yahoo.com
TEBAL: 120 halaman, 14,5 x 21 cm
CETAKAN: Pertama 2009
ISBN: 978-979-788-131-8
----
KACA DIRI:
....ini adalah kisah lama, yang tak perlu dibentang secara berulang, namun merupakan simpanan memori pergerakan bangsa. Dan sekarang zaman sudah beda, bersahabat itu lebih bermanfaat. Sungguh tidak perlu kita berseberangan tapi berjalan seiring sejalan. Pro Eksestensi adalah solusi terindah kedua bangsa, tanpa harus mengedepankan "Superior" dan merendahkan "inferior". Banyak yang harus dikembangkan oleh kedua negeri, saling menghormat, saling belajar, dan selalu ingat bahwa sebuah negara, sebuah bangsa selalu mengantongi "PLUS" dan "MINUS". Betapa senang ketika kita sebagai bangsa serumpun untuk kembangkan diri masing-masing, tanpa harus menakar kejelekan orang lain. Dan kita harus bisa menjadi panutan sebagai bangsa yang bertetangga dan berhati mulia, memafaafkan atau meminta maaf. Ini sebenarnya sebuah titik tolak. Ayo kita berjabatan tangan dan mohon kepada Tuhan agar kedua bangsa yang serumpun ini berkarib indah saling mendoakan kemajuan. Hiduplah Bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika, dan Jayalah saudaraku Malaysia menuju " Satu Malaysia"

No comments: