SILA CARI DI SINI!

Google

Wednesday, August 19, 2009

BAGAIMANA MENJADI POLITISI YANG BERMORAL

Stiqma buruk terhadap politisi tak pernah henti, pemberitaan koran serasa urunan pembenaran, tepisan telah dilakukan oleh para politisi namun citra jelek itu tak mudah sirna. Sebenarnya sejak lama politik diidentikan kotor, hingga saat ini kata itu masih melekat. Cara menghilangkan noda itu tidak mudah, apalagi jika perilaku kotor itu mewabah seakan 'berjamaah'. Kini lahir sebuah buku yang menawarkan solusi, bagaimana sikap politisi agar terpatri jiwa suci dan mampu kendali diri. M.Ilham Marzuq S.Hum menawarkan cara bagaimana Menjadi Politisi Bermoral.
Yang dibahas buku ini:
POLITIK "KIRI" vs POLITIK "KANAN"
PERJUANGAN GENERASI GENERASI MUDA
  • Demonstrasi
  • Kampanye
  • Berpolitik
  • Berorganisasi
  • Kontrak Politik/sosial
CARA EFEKTIF BERPOLITIK
  • Ikut Partai
  • Ikut Organisasi
  • Perjuangan Menata Arus
  • Kolaborasi Kepentingan
  • LSM
  • Ikuti Petuah Kyaimu
TANTANGAN GENERASI MUDA BERPOLITIK
  • Ganjalan Golongan Tua
  • "Bau Kencur" Untuk Faham Politik
  • Ikut Arus Golongan Tua
  • Tidak Memiliki Kekuatan Suara
  • Sebagai Loncatan Jadi "Orang Berduit"
  • Suarakan ahti Rakyat
  • Debat orang-orang Senayan
BANGUN BANGSAMU
  • No KKN
  • Korbankan Kepentinganmu
  • Bangun Koalisi Pemuda
  • Bongkar Korupsi
  • Pecat Politisi "Tikus"
  • Sang Diktaktor! No Way!
  • Data buku
JUDUL: Bagaimana Menjadi Politisi Bermoral
PENULIS: M.Ilham Marzuq.S.Hum
PENERBIT: Indah Surabaya. Jl. Lebak Arum III/16 Surabaya 60134. Telp: [031] 3812626
ISBN: 978-979-19914-5-2
TEBAL:111
CETAKAN: Juni 2009.
Catatan yang menarik:
Buku ini membentangkan, KH. Hasyim Muzadi, seorang ulama akhirnya juga terjun ke dunia politik [halaman: 60]
......Kita melihat saat NU dipimpin KH.Hasyim Muzadi dengan platform-nya kembali ke kithah 1926, dimana NU tidak akan berpolitik lago. Para anggota NU memiliki persepsi positif dengan kithah itu, tidak akan lagi ada godaan-godaan politik dari golongan-golongan politik manapun. Namun pandangan itu berubah, saat datang tawaran dari PDIP yang ingin meminang sang Ketua NU. PDIP ,menginkan sebuah kompoisis kekuatan baru dengan mengandeng "mbah Hasyim", begitu beliau ingin dipanggil.

No comments: