[]
Kalau Malaysia mau konfrontasi ekonomi., kita hadapi dengan konfrontasi ekonomi
Kalau Malaysia mau konfrontasi politik, Kita hadapi dengan konfrontasi politik , Kalau mau konfropntasi militer, Kita hadapi dengan hanya konfrontasi militer
[]
Ini buku yang bikin heboh juga,.....terkait hubungan Indonesia dan Malaysia. Sampai sekarang, Pemerintah Indonesia terus mengupayakan proses penyelesaian konflik Ambalat dengan Malaysia melalui jalur deplomasi. Pada tahun 1963, ketika takyat dan pemerintah Malaysia menginjak-injak harga diri rakyat dan pemerintah Indonesia, Bung Karno, Preside RI ketika itu, meneriakkan "Ganyang Malaysia". Hal ini dilakukan Bung Karno untuk mempertahankan martabat dan harga diri bangsa dan negara Indonesia.
Buku ini menguraikan dinamika hubungan Indonesia dan Malaysia sejak konfrontasi pada tahun 1960-an sampai konflik Ambalat sekrang ini.
Bab-bab yang di bahas antara lain:
Buku ini menguraikan dinamika hubungan Indonesia dan Malaysia sejak konfrontasi pada tahun 1960-an sampai konflik Ambalat sekrang ini.
Bab-bab yang di bahas antara lain:
BANGSA"INDON":SEBUAH PENGANTAR
PERANG DINGIN:KONTEKS POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA MASA SUKARNO
Bermusuh dengan Negara Barat
Bersahabat dengan Negara Komunis
NEGARA MALAYSIA
Proses Kemerdekaan Malaya
Pembentukan Federasi Malaysia
Reaksi Rakyat Malaysia
KONFLIK INTERNASIONAL ATAS FEDERASI MALAYSIA
Filipina Menentang Federasi Malaysia
Indonesia Menentang Federasi Malaysia
KONFRONTASI INDONEISA TERHADAP MALAYSIA
Pengumuman konfrontasi Terhadap Malaysia
Pengiriman Tentara Indonesia ke Malaysia
Indonesi Keluar dari PBB
AKHIR KONFRONTASI INDONESIA MALAYSIA
Prahara G-30-S
Kekuasaan Presiden Seokarno Berakhir
Normalisasi Hubungan Indonesia - Malaysia
HUBUNGAN INDONESIA-MALAYSIA MASA ORDE BARU
Hubungan Politik
HUbungan Militer/keamanan
Hubungan ekonomi
HUBUNGAN INDONEIA MALAYSIA DI RANAH HIBURAN
Duta Malaysia Bernama Siti Nurhaliza
Serbuan Industri Musik dan Film Indonesia
HUBUNGAN INDONESIA-MALAYSIA MASA REFORMASI
Masalah TKI: Berburu Ringit Pulang Tinggal Nama
Pulau Sipadan dan Ligitan jatu ke Malaysia
Malaysia Klaim Aset Budaya Indonesia
Kasus Manohara
Konflik Ambalat
"GANYANG MALAYSIA SEBUAH REFLEKSI"
Data Buku
JUDUL: "ganyang Malaysia" Hubungan Indonesia Malaysia Sejak KOnfrontasi Sampai Konflik Ambalat
PENYUSUN: Efantino F & Arifin SN
PENERBIT: Bio Pustaka 2009. Ngemplak RT/RW : 10/18 Nogotirto, Yogyakarta 55292. Telepon[0274]-7019945
ISBN: 978-602-8097-17-8
TEBAL: x + 200 halaman. 14,5 x 21 cm
CETAKAN: I - 2009
[]
KACA DIRI:
....ini adalah kisah lama, yang tak perlu dibentang secara berulang, namun merupakan simpanan memori pergerakan bangsa. Dan sekarang zaman sudah beda, bersahabat itu lebih bermanfaat. Sungguh tidak perlu kita berseberangan tapi berjalan seiring sejalan. Pro Eksestensi adalah solusi terindah kedua bangsa, tanpa harus mengedepankan "Superior" dan merendahkan "inferior". Banyak yang harus dikembangkan oleh kedua negeri, saling menghormat, saling belajar, dan selalu ingat bahwa sebuah negara, sebuah bangsa selalu mengantongi "PLUS" dan "MINUS". Betapa senang ketika kita sebagai bangsa serumpun untuk kembangkan diri masing-masing, tanpa harus menakar kejelekan orang lain. Dan kita harus bisa menjadi panutan sebagai bangsa yang bertetangga dan berhati mulia, memafaafkan atau meminta maaf. Ini sebenarnya sebuah titik tolak. Ayo kita berjabatan tangan dan mohon kepada Tuhan agar kedua bangsa yang serumpun ini berkarib indah saling mendoakan kemajuan. Hiduplah Bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika, dan Jayalah saudaraku Malaysia menuju " Satu Malaysia"
[]
KACA DIRI:
....ini adalah kisah lama, yang tak perlu dibentang secara berulang, namun merupakan simpanan memori pergerakan bangsa. Dan sekarang zaman sudah beda, bersahabat itu lebih bermanfaat. Sungguh tidak perlu kita berseberangan tapi berjalan seiring sejalan. Pro Eksestensi adalah solusi terindah kedua bangsa, tanpa harus mengedepankan "Superior" dan merendahkan "inferior". Banyak yang harus dikembangkan oleh kedua negeri, saling menghormat, saling belajar, dan selalu ingat bahwa sebuah negara, sebuah bangsa selalu mengantongi "PLUS" dan "MINUS". Betapa senang ketika kita sebagai bangsa serumpun untuk kembangkan diri masing-masing, tanpa harus menakar kejelekan orang lain. Dan kita harus bisa menjadi panutan sebagai bangsa yang bertetangga dan berhati mulia, memafaafkan atau meminta maaf. Ini sebenarnya sebuah titik tolak. Ayo kita berjabatan tangan dan mohon kepada Tuhan agar kedua bangsa yang serumpun ini berkarib indah saling mendoakan kemajuan. Hiduplah Bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika, dan Jayalah saudaraku Malaysia menuju " Satu Malaysia"
No comments:
Post a Comment