SILA CARI DI SINI!

Google

Wednesday, January 9, 2008

ORANG MISKIN, MEMBERI INSPIRASI DAN ENAK DITULIS

Hampir tidak ada di dunia ini yang bercita-cita menjadi miskin, namun juga tidak ada orang yang kuasa menolaknya ketika kemiskinan melanda dirinya. Seorang-orang yang miskin selalu digambarkan dengan masalah yang serba tiada. Mulai kemampuan ekonomi, hingga tiadanya kemampuan berkuasa, apalagi melawan leluasaan. Kendatipun demikian orang miskin mampu memberikan inspirasi kepada orang untuk menulisnya. Warung Kami tergelitik pula oleh pidato Paus Benediktus XVI ketika menyambut Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia, 17 Oktober 2007 yang lalu. Isinya antara lain, “Masyarakat dunia hendaknya melipatgandakan upaya untuk mengatasi sebab-sebab dari kemiskinan maupun mengatasi konsekuensi yang tragis dari kemiskinan”. Warung kami akan menempatkan pada posisi lain namun bersesesuaian yakni menyuarakan hati orang miskin melalui buku-buku yang nongkrong di warung kami. Beberapa tulisan yang yang ada dan terkait dengan kemiskinaan, ternyata juga ada di warung kami seperti Hakikat Kemiskinan Massa (Jhon Kenneth Galbraith), Pemerataan Ketimpangan Kemiskinan (Thee Kian Wie) dan Kemiskinan Di Indoensia ( Dorodjatun Kontjoro Jakti). Namun dengan spesifik membahas :”orang miskin” dengan berbagai fenomenannya hanya memiliki 5 buah buku. Orang tidak menyangka bahwa di negeri yang kaya raya seperti Indonesia ini, ternyata orang miskin masih sulit dihitung, tentunya karena jumlahnya yang begitu berjimbun. Olehkarenanya menjadi permakluman ketika persoalan jumlah orang miskin masih simpang siur. Disamping jumlah yang acapkali fluktuatif, serta tingkat kompleksitas yang semakin sulit diurai.
Terkait dengan orang miskin ada seorang-orang bernama Eko Presetyo yang dikenal produktif dalam hal karang mengarang buku, kali ini menorehkan gagasannya secara serial. Tentunya gagasan tersebut sudah pasti berkutat pada masalah wacana yang terkait dengan beban berat yang harus diangkat seorang-orang yang dikategorikan miskin. Eko Prasetyo melihat dengan cermat bahwa ketika seorang itu miskin, akan melipatgandakan kemiskinan. Orang miskin akan „mati karakter“, miskin adalah sebuah awalan, namun sekaligus akhir. Maknanya orang misikin selalu berakhir dengan kemiskinan, dan ketidakberdayaan, keduanya selalu melekat bagaikan virus HIV. Barangkali inilah yang memacu lahirnya seri buku bertajuk „seri dilarang miskin“.
Ternyata selain Eko Prasetyo, ada penulis lain yang mengungkit orang miskin. Dengan bahasan yang berbeda namun masih dalam ranah yang sama. Buku-buku tersebut bersubtansi dengan agama, misalnya buku yang berjudul „Sedekah Orang Miskin“, „Orang Miskin Naik Haji“ dan „Miskin samadengan Kaya“.

JUDUL : Orang Miskin Dilarang Sakit
PENGARANG : Eko Prasetyo
ALAMAT :Resist Book Jl Magelang Km. 5 Gg. Bima No. 39 Kutu Dukuh Yogyakarta 55284 Telepon [0274] 550439,7422761 E-mail: resistbook@gmail.com. Web. http://www.resistbook@gmail.com/
CETAKAN: I, April 2005
ISBN : 979-3723-02-5
JUMLAH HALAMAN:145.
[Eko Prasetyo sungguh jeli melihat orang sakit, sehingga serta merta melarang orang miskin itu sakit. Apalagi wilayah orang miskin identik dengan wilayah epidemis, disinilah orang miskin menjadi langganan orang sakit. Diungkap oleh buku ini, bahwa ki Kotamadya Kupang, Kabupaten Kupang, dan kabupaten Timor Tengah Utara. Sepanjang bulan Agusutus 2002, terdapat 23 nyawa melayang mernjadi korban amukan bakteri Escheria Coli (E.coli) patogen. Sementar juga diungkap serbanyak 1.292 jiwa lainnya berada dalam perawatan intensif. Sunggah akan menjadi beban bagi orang miskin kala wabah menerornya. Buah pikir Florence Nightingale, di rujuk sebagai gambaran keinginan seorang-orang ketika menderita. “Orang sakit tidak hanya membutuh obat, tetapi juga penghiburan“ Pikiran Florence memberikan kesan cerdas ternyata bukan obat tetapi praktik pelayanan rumah sakit menjadi tumpuan masyarakat. Rumah sakit dan Apotek menjadi tumpuan sosial baru bagi kesehatan. Kartun dalam buku ini menggambarkan bahwa orang miskin nyata-nyata meneriman beban yang berat ketika sedang sakit. Perbedaan orang kaya sedang sakit, dan orang miskin sedang sakit divisualisasikan dengan jelas. Rujukan pendapat dari Foucault ditulis msecara lengkap, „Penyakit orang miskin adalah produk dari keadaan-keadaan mengerikan sebagai tempat mereka hidup dan penyakit orang kaya adalah akibat dari hidup mereka yang boros]

JUDUL : Orang Miskin Tanpa Subsidi
PENGARANG : Eko Prasetyo
ALAMAT :Resist Book Jl Magelang Km. 5 Gg. Bima No. 39 Kutu Dukuh Yogyakarta 55284 Telepon [0274] 550439,7422761 E-mail: resistbook@gmail.com. Web. http://www.resistbook@gmail.com/
CETAKAN: I, April 2005
ISBN : 979-3723-46-7
JUMLAH HALAMAN:163.
[Negeri penyelundup dan pemboros, itulah salah satu bab dari buku Eko Prsetyo.Bab ini diurai secara rinci, dan sangat mengejutkan, kalau BBPN sebagai lembaga penyehatan perbankan, ternyata sangat sehat disamping gajinya juga pesangon pejabatnya sangat sehat, tapi lagi bisa dinalar. Pesangonnya teranggarkan sebesar Rp. 500 miliar alias setengah triliun. Paparan lain juga dimunculkan dalam bentuk tabel yakni daftar kerugian BUMN yang diambil dari Replubika 24 Januari 2005. Isinya mengejutkan siapa saja termasuk orang miskin.
Daftar kerugian BUMN Per 2003:
PLN kerugian Rp. 3,56 triliun
PPI kerugian Rp. 418,22 miliar
Pelni kerugian 382, 45 miliar
PAA Multi Finance kerugian Rp. 152,26 miliar
Indofarma kerugian Rp. 129,57 miliar
Industri sandang kerugian Rp. 144,77 miliar
Kertas Kraf Aceh kerugian Rp. 108,44 miliar
PTPN II kerugiam Rp. 96,17 miliar
Inhutani I kerugian Rp. 90,97 miliar
RS Cipto kerugian Rp. 81,22 miliar.
Ini gambaran nyata bahwa BUMN kita boros, tanpa harus membayangkan terlalu lama, kenyataan ini menunjukkan Negara hanya mensubsidi kerugian. Barangkali ini yang memicu Eko Presetyo untuk judul bukunya, “Orang miskin tanpa subsidi”.
Sisi lain secara sepintas buku ini membicarakan ketidakadilan subsidi BBM, ternyata yang paling menikmati bukan si-miskin

JUDUL : Orang Miskin Dilarang Sekolah
PENGARANG : Eko Prasetyo
ALAMAT :Insist Press Jl. Pogunglor Yogyakarta 55284 Telepon [0274] 519513 E-mail: insistpress@eudoramail.com. Dan insist@yahoo.com
Web: http://www.press.insist.or.id/
CETAKAN: I, Juni 2004
ISBN : 979-3457-17-1
JUMLAH HALAMAN:255
[Seperti seri-seri yang terdahulu, judulnya sangat paradok. Orang miskin dilarang sekolah?, inilah yang menarik orang untuk dibaca. Entah angin apa yang menerpa penulis buku ini, mengambil peribahasa yang berasal dari Afrika, kutipan selengkapnya sebagai berikut. ”Barang siapa ingin membantu sembilan orang miskin, maka ia menghadapi risiko menjadi yang kesepuluh”. Barangkali inilah yang menghantui orang untuk memiliki jiwa filantropi, sehingga orang miskin selamanya jatuh pada kubangan yang semakin dalam. Sekolah hakikatnya adalah wahana mengentaskan kemiskinan, ternyata justru mengkreasi sebuah kemiskinan. Sumber mingguan tempo 1 Juni 2003, isinya menggambarkan bahwa kampus ternama kini menyediakan jalur khusus, Institut Teknologi Bandung membuka peluang bagi mereka yang merelakan sumbangan minimal Rp. 45 Juta. Kabar lain menyebut di Jurusan Teknik Fisika ITB tersedia 10 bangku kuliah bagi calon mahasiswa yang orang tuanya mampu merogok kocek sekitar Rp. 225 juta tanpa harus bayar SPP. Sedang di UGM pasaran berkisar Rp. 10 juta untuk pembayaran sumbangan. Komersialisasi yang muncul karena pemotonongan sunsidi pendidikan yang dilakukan pemerintah.
Lain lagi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, ada dana kutipan untuk mahasiswa PTS yang disetorkan dfan digunakan untuk pembangunan gedung. Tiap mahasisdwa baru PTS dikutip nada sebesar Rp. 50.000. Ini karena memang ada Perda No. 14 tahun 1996 tentang sumbangan pikah ketiga dan keputusan bersama yang ditanda-tangani Gubernur DIY dengan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI). Ini adalah realitas yang harus diterima simiskin, karena kewajiban pemerintah telah didomestikasi pada rakyatnya. Mudah-mudahan ini yang menjadikan Eko Presetyo menulis buku Orang Miskin Dilarang Sekolah]

JUDUL : Sedekah Orang Miskin
PENGARANG : Abu Huidzaifah
ALAMAT :Mumtaza Jl pakis 38 Cemani Baru. 319 Solo Telpon [0271] 7085234. E-mail : muntaza@telkom.net
CETAKAN: I, April 2005
ISBN : 978-979-16635-1-9
JUMLAH HALAMAN:117
[Orang miskin ternyata memborong pahala, walaupun susah tetap sedekah. Sedekah menurut Abu Hudzaifah, tidak selalu berwujud materia, tetapi perilaku yang baik atau amal kebaikan. Simiskin memiliki kesetaraan dalam sedekah, hanya menyingirkan duri, atau mebantukan tenaganya untuk kegaiatan kemanusiaan sudah setara dengan sedekah. Oleh karenanya sedekah bukan monopoli orang kaya. Kaya tak mesti mulai miskin tak pasti hina, bahkan dalam beberapa tulisan menunjukkan pada pembaca, bahwa banyak orang menjadi kekakasih Allah ketika dia sedang miskin. Dengan Amar Makruf Nahi Munkar, ilmu, manihah, membantu orang lain, mendidikan anak dan keluarga, adalah sedekah yang selalau dilakukan oleh orang miskin]


JUDUL : Orang Miskin Naik Haji [Pengalaman spritual]
PENGARANG : Inu Kencana Syafi’ieAbu Huidzaifah
ALAMAT : PT Wahyu Media Pertiwi Jl Ampera Raya No. 17i Cilandak Pasara Minggu Jakarta Selatan. E-mail : penerbitislam@plasa.com
CETAKAN: I, September 2004
ISBN : 979-96951-8-X
JUMLAH HALAMAN:137
[Penulisnya adalah Inu Kencana, sosok yang kali ini jadi perhatian dunia muncul dengan derasnya kasus STPDN mencuat, tulisannya berjimbun alias banyak sekali. Sebagai dosen di kampus yang sering berkecamuk ternyata acapkali mebangkitkan gairahnya untuk menulis. Kali ini pengalaman spiritualnya di bukukan. Judulnya membuat orang untuk tahu lebih dalam, karena orang naik haji syaratnya mampu, tapi yang kali ini orang miskin kok naik haji. Dalam buku ini juga dijelaskan naik haji bukan monopoli sikaya, orang miskinpun boleh, tentunya tidak ada pretensi melawan nas yang ada. Pengalaman spiritualnya membimbingnya, selama ini ia merasakan bahwa modal niat merupakan kekayaan tak ternilai. Pengalaman pribadinya diungkap, ketika Inu sulit dalam tidurnya, mencari sublimasi yang bermanfaat, ketika itu diputarlah kaset pengajian Ali Imran 190 dari Muamar ZA. Tiba-tiba menangis sejadi-jadinya, karena memahami azbabun nuzulnya. Ketika dalam haru dan keadaan kosong bermunajat : Ya Allah jadikan aku salah seorang tamu-tamu Engkau , masukkan aku ke dalam orbit Masjidil Haram bersama orang-orang thawaf”. Ternyata terkabul , kakak kandungnya yang bergerak dibidang perfilman akan membuat film tentang Haji, dan Pak Inu diajak serta, awal kisah orang miskin naik haji. Seorang penulis kemanapun akan menulis, adigium ini berlak pula dengan pak Inu, ketika pergi haji disempatkan pula membawa mesin ketik, tentunya untuk tujuan menulis].

JUDUL : Jangan Jadi Orang Miskin
PENGARANG : Uken Junaedi
PENERBIT : Dimensi Publisher Jl. Dahlia II GBA 3 Blok N6 No.12 Bandung 40287 Telp. : [022] 87520306 E-mail: visi_dimensi@yahoo.co.id
CETAKAN : I September 2007
ISBN : 979-3114-12-6
JUMLAH HALAMAN: 106
[Dari smpulnya saja, buku ini sudah memotivasi pembacanya. Buku ini wajib dimiliki seorang-orang yang mempunyai cita-cita untuk kaya raya. Tertulis di sampul, ”memang menyakitkan jadi orang miskin,..selalu dalam posisi yang sulit, rumit, dan tidak bisa maju, tidak bisa meraih keinginan, serta selalu ”tidak dihargai” alias dipandang sxebelah mata. Dengan buku ini Anda akan tahu bagaiman menggunakan ”Ilmu Tolak Miskin” untuk meraih kekayaan yang benar, kaya dari segi materi ataupun spiritual untuk mencapai tujuan sejahtera dunia akhirat” Uken Junaedi menulis buku ini, karena dimodali pengalamannya menjadi seorang orang yang dapat di kata ”luar biasa”. Sejak lulus langsung bergabung dengan perusahaan multi nasional, PT Simens Indoensia. Kemudian sederetan perusahaan yang berjaya di republik ini seperti PT Grafindo Media Pratama, Global Universah dan pada perusahaan Karya Kita Group, pernah menjadi ruang kreatifnya. Pelatihan internasional menjadikan dirinya lebih mantap dalam menuangkan gagasannya di buku ini. Melalui buku ini khalayak pembaca dimotivasi. Atau di ”gendam ” untuk lebih bersemangat dalam menatap masa depan. Buku ini sangat baik untuk dibaca para pembina kemahaasiswaan karena isinya memicu orang kedalam pusaran etos kerja. Terdapat 17 tulisan, yang bentuknya esai, dengan judul bab yang menarik, misalnya:



  1. Jangan malas sedetikpun

  2. Bergauil dengan orang optimis

  3. Jangan berhutang untuk konsumtif.

Penyajiannya cukup santai, sehingga memungkinkan pembaca segera merubah paradigma.]


JUDUL : Remaja Miskin dilarang Pacaran
PENGARANG : Muhammad Muhyidin
PENERBIT : Binar Press Samaan KG3/678A RT.35 RW38 Kotagede Yogyakarta TelP; [0274] 7808147 E-mail: binar-citramedia@hatmail.com.
CETAKAN : I Mei 2005
ISBN :
JUMLAH HALAMAN: 197
[Orang akan berkata, betapa dikriminatif judul buku ini, ”Remaja Miskin Dilarang Pacaran”, namun setelah membaca lengkap ternyata buku ini seperti kamus tentang pacaran, menceriterkan pacaran mulai dari terminologi, proses dan kemungkinan penyimpangan. Potensi penyimpangan yang begitu besar melanda dalam pancaran, diungkapkan dengan maksud memberikan ”warning” pada remaja. Lalu bagaimana terkait dengan judul?. Buku ini menjawabnya melalui suatu argumentasi yang diangkat dari ranah empirik. Pacaran pada akhirnya membawa kecenderungan kearahan yang kurang menguntungkan. Pacaran dengan segala konsekuensinya, akan menyadarkan pada kita, karena pacaran dapat menimbulkan kemiskinan hati, kemiskinan iman bahkan juga pada kemiskinan materi. Sampul belakang buku ini tertera tulisan sebagai berikut:
”Buku Remaja Miskin Dilarang Pacaran ini hadir bukan untuy menghakimi para remaja yang berpacaran, bukan pula untuk menuduh agama berbuat zalim kepada remaja sebab mengharamkan pacaran. Dengan bahasa lugas, cerdik, cerdas, dan mengena. Muhammad Muhyin menyuguhkan buku ini tentang seluk-beluk berpacaran. Anda akan mendapatkan penalaran, pemahaman, dan bahkan praktik jatuh cinta yang mudah dan mendebarkan, tanpa harus memusingkan diri untuk terjebak pada dosa tidak dosa—halal atau haram. Hanya satu remaja yang haram berpacaran, ialah remaja miskin”]


JUDUL : Orang Kaya di Negeri Miskin
PENGARANG : Eko Presetyo
ALAMAT :Resist Book Jl Magelang Km. 5 Gg. Bima No. 39 Kutu Dukuh Yogyakarta 55284 Telepon [0274] 550439,7422761 E-mail: resistbook@gmail.com. Web. http://www.resistbook@gmail.com/
CETAKAN: I, Juli 2005
ISBN : 979-3723-03-3
JUMLAH HALAMAN:172.



.

No comments: