Soeharto Mantan Presiden RI, kini berbaring sakit di Rumah Sakit Pertamina Pusat Jakarta. Berkuasa selama 32 tahun, tentunya orang jadi berpikir panjang, resep apa yang dimiliki sehingga ketika masih memegang tampuk Keprabon, memiliki kebugaran prima dan luar biasa. Ketika tahun 1999 Soeharto, juga pernah dirawat di RSSP, pers menulis beritanya besar-besar. Pada waktu itu Soeharto diberitakan terserang stroke ringan gara-gara makan nasi kebuli daging kambing dan durian bangkok sebagai menu buka puasa Senin – Kamis yang rutin dilakukannya. Banyak juga orang berspekulasi, namun Soeharto mampu menunjukkan keajaiban hidupnya. Tahun 2001, akabiat jantungnya terganggu, membuat orang juga berspekulasi lagi. Benarkah ini senjakala sang mantan?. Lagi-lagi Soeharto menjukkan kondisinya tetap sehat.
Tahun 2006 ketika Soeharto masuk kembali ke rumah sakit, dan sebagian besar ususnya harus dipotong, karena mengalami pendarahan berulang, agar fungsi organ lainnya tidak terganggu. Banyak pejabat membezuk ke rumah sakit ingin mengetahui kesehatannya.. Selanjutnya diberitakan, biarpun masih dalam kelelahan, toh akhirnya dinyatakan boleh pulang.
Awal tahun 2008 Sang Jendral Besar masuk RSPP kembali, hampir setiap stasiun televisi memberitakannya. Pejabat di era kepemimpinannya hadir membezuk, tak urung SBY dan Pak Kala, juga meluangkan waktunya untuk melihat dari dekat sang Mantan. Menteri Senior, negara sahabat Pak Lie membesuk, Sultan Hasan Bolkiah dari Brunei Darussalam, serta Soekarno kecil alias Dr. Mahatir Muhammad mantan perdana menteri negara Malaysia, melihat rekannya. Diberitakan Pak Harto meneteskan air matanya ketika Dr. Mahatir si kawan dekat, mendekat dan membisikkan sesuatu. Beberapa hari ini Soeharto sudah nampak perubahan. Orang pun menduga “ Pak Harto pasti orang ampuh,”. Dan masyarakat Jawa mempercayai bahwa Soeharto memiliki cekelan atau peganggan yang menyebabkan tidak segara mangkat.
Masalah takdir orang Jawa menyebut dengan istilah “pepasthen, kersaning Allah, atau kodrat”. Dalam konteks lain takdir sering disebut pula dengan ideomatik mistik: garis. Bahkan suatu saat kedua istilah itu juga digunakan bersama-sama sehingga menjadi garising pepesthen atau garising kodrat.
Baik garis maupun pepesthen, sebenarnya merupakan gambaran keputusan istimewa. Karena Tuhan Maha Pencipta, memiliki hak mutlak untuk membuat garis terhadap ciptaannya. Oleh karenanya orang Jawa selalu berasumsi bahwa abang birune urip (warna hidup) tergantung takdir, Peristiwa kehidupan yang menyangkut begja cilaka, lara kepenak, sugih mlarat, dan sebagainya adalah garis atau pepesthen. Atas dasar itulah orang Jawa menyikapi garis dengan pandangan mung saderma nglakoni.
Benarkah Soeharto seorang-orang yang digdaya, dengan berbagai kekuatan supranatural dan rahasia spiritual, yang didukungpula oleh misteri pusaka-pusakanya ?
Warung kami memiliki buku-buku yang terkait kuat dengan dugaan orang-orang tersebut, antara lain :
JUDUL : Dunia Spiritual Soeharto [Menelusuri laku ritual, tempat-tempat dan Guru spiritualnya]
PENGARANG :Arwan Tuti Artha
PENERBIT : Galang Press Jl. Anggrek 3/34 Baciro Baru Yogyakarta 55255 Telp [0274] 554985. E-mail : glgpress@indosat.net.id.. Weeb: http://www.galangpress.com/
CETAKAN : IV 2007
ISBN : 979-24-9982-2
JUMLAH HALAMAN:197
[Dunia spiritual ternyata bukan monopoli bangsa Indonesia khususnya suku Jawa, Amerika, Jerman bahkan di kawasan yang dulu Uni Sovyet, banyak pula yang berada di domain ini. Praktik perdukunan juga berkembang dan Populer di Amerika, ketika Nancy Reagan mempunyai sepasukan dukun sebagai konsultan spritualnya sehubungan dengan pribadi dan tugas suaminya sebagai Presiden. Ronald Reagan juga mendengarkan nasihat spritual terkait apa yang akan dilakukan. Bahkan Hiltler dikabarkan juga menggunakan jasa dukun, dengan salah satu pusaka yang diyakini bertuah adalah tombak. Tombak ini konon yang dipakai oleh pasukan Romawi untuk menombak lambung Jesus.
Tentunya termasuk Soeharto sendiri yang juga menaruh kepercayaan semacam itu, sehingga hampir di seluruh plosok negeri ini, ada saja orang mengaku sebagai dukun spiritual Soeharto.
Soeharto pernah membawa topeng Gajah Mada yang berasal dari Bali ke Istana Merdeka, topeng ini diharapkan agar bisa memberi kekuatan spiritual sehingga Soeharto mampu menjaga keutuhan Nusantara ini. Seoharto dengan kekuasaan dan kehebatannya sering diibaratkan oleh orang Jawa sebagai welut putih yang selalu berhasil, bahkan dhemit ora dhulit setan ora doyan. (Demit tak mampu menyentuh, apalagi setan juga tidak mampu). Dalam mitos Jawa , memang ada perempuan yang bisa mengangkat derajat seorang-orang, sebagaimana pada kitab Pararaton. Perempuan yang memiliki kekuatan semacam itu pada umumnya adalah perempuan keturunan raja yang tidak sembarangan. Ibu Tien Soeharto, misalnya, adalah perempuan Mangkunegaraan. Menurut berbagai babad dan kepercayaan, perempuan keturunan raja ini memiliki pusaka paling keramat, sebab darinya berasal api keramat kerajaan yang dapat mengangkat rakyat biasa menjadi raja. Begitu pula dengan Soeharto, setelah menikahi Siti Hartinah pada 26 Desember 1947 di Solo, akhirnya Soeharto menjadi penguasa tunggal masa pemerintahan Orde Baru yang bertahan 32 tahun. Oleh karenanya keluarga Cendena sangat berduka ketika tanggal 28 April 1996, Ibu Negara meninggal dunia. Disamping tuah yang sirna, ternyata keluarga besar juga kehilangan seseorang yang melimpahkan kasih sayangnya kepada keluarga.
Soeharto adalah orang yang taat dalam laku, bahkan memagari dirinya berlapis-lapis bahkan pantang tidur sore. Tidak hanya memasang pengawal terlatih, atau sekedar puasa Senin Kamis, tetapi juga mendengarkan nasihat para orang tua zaman dulu. Soeharto juga memahami bahkan telah menjadi penghayatannya. Ketika itu, hidup warisan Mangkunegara, yang disebut dengan Panca Mutiara juga dipalajari.
· Mantep
· Temen
· Gelem nglakoni
· Aja gumunan
· Aja kagetan
Ketika Soeharto sudah melampui paugeran [tatalaku yang disyaratkan], maka sisi gelapnya akan hadir serta merta.
Kejatuhan Soeharto dihubungkan dengan sifat-sifat adigang-adigung-adiguna, yang dipakai dalam menerapkan kepemimpinannya. Sifat-sifat semacam itu selayaknya dibuang jauh-jauh, tetapi Soerharto lupa diri, mabuk pada kekuasaan, sehingga yang muncul adalah kesewenangan. Soeharto menjadi lupa karena sanjungan-sanjungan rakyat. Soeharto pun tak menghiraukan nasihat anak-anaknya agar tidak perlu mencalonkan lagi]
Tahun 2006 ketika Soeharto masuk kembali ke rumah sakit, dan sebagian besar ususnya harus dipotong, karena mengalami pendarahan berulang, agar fungsi organ lainnya tidak terganggu. Banyak pejabat membezuk ke rumah sakit ingin mengetahui kesehatannya.. Selanjutnya diberitakan, biarpun masih dalam kelelahan, toh akhirnya dinyatakan boleh pulang.
Awal tahun 2008 Sang Jendral Besar masuk RSPP kembali, hampir setiap stasiun televisi memberitakannya. Pejabat di era kepemimpinannya hadir membezuk, tak urung SBY dan Pak Kala, juga meluangkan waktunya untuk melihat dari dekat sang Mantan. Menteri Senior, negara sahabat Pak Lie membesuk, Sultan Hasan Bolkiah dari Brunei Darussalam, serta Soekarno kecil alias Dr. Mahatir Muhammad mantan perdana menteri negara Malaysia, melihat rekannya. Diberitakan Pak Harto meneteskan air matanya ketika Dr. Mahatir si kawan dekat, mendekat dan membisikkan sesuatu. Beberapa hari ini Soeharto sudah nampak perubahan. Orang pun menduga “ Pak Harto pasti orang ampuh,”. Dan masyarakat Jawa mempercayai bahwa Soeharto memiliki cekelan atau peganggan yang menyebabkan tidak segara mangkat.
Masalah takdir orang Jawa menyebut dengan istilah “pepasthen, kersaning Allah, atau kodrat”. Dalam konteks lain takdir sering disebut pula dengan ideomatik mistik: garis. Bahkan suatu saat kedua istilah itu juga digunakan bersama-sama sehingga menjadi garising pepesthen atau garising kodrat.
Baik garis maupun pepesthen, sebenarnya merupakan gambaran keputusan istimewa. Karena Tuhan Maha Pencipta, memiliki hak mutlak untuk membuat garis terhadap ciptaannya. Oleh karenanya orang Jawa selalu berasumsi bahwa abang birune urip (warna hidup) tergantung takdir, Peristiwa kehidupan yang menyangkut begja cilaka, lara kepenak, sugih mlarat, dan sebagainya adalah garis atau pepesthen. Atas dasar itulah orang Jawa menyikapi garis dengan pandangan mung saderma nglakoni.
Benarkah Soeharto seorang-orang yang digdaya, dengan berbagai kekuatan supranatural dan rahasia spiritual, yang didukungpula oleh misteri pusaka-pusakanya ?
Warung kami memiliki buku-buku yang terkait kuat dengan dugaan orang-orang tersebut, antara lain :
JUDUL : Dunia Spiritual Soeharto [Menelusuri laku ritual, tempat-tempat dan Guru spiritualnya]
PENGARANG :Arwan Tuti Artha
PENERBIT : Galang Press Jl. Anggrek 3/34 Baciro Baru Yogyakarta 55255 Telp [0274] 554985. E-mail : glgpress@indosat.net.id.. Weeb: http://www.galangpress.com/
CETAKAN : IV 2007
ISBN : 979-24-9982-2
JUMLAH HALAMAN:197
[Dunia spiritual ternyata bukan monopoli bangsa Indonesia khususnya suku Jawa, Amerika, Jerman bahkan di kawasan yang dulu Uni Sovyet, banyak pula yang berada di domain ini. Praktik perdukunan juga berkembang dan Populer di Amerika, ketika Nancy Reagan mempunyai sepasukan dukun sebagai konsultan spritualnya sehubungan dengan pribadi dan tugas suaminya sebagai Presiden. Ronald Reagan juga mendengarkan nasihat spritual terkait apa yang akan dilakukan. Bahkan Hiltler dikabarkan juga menggunakan jasa dukun, dengan salah satu pusaka yang diyakini bertuah adalah tombak. Tombak ini konon yang dipakai oleh pasukan Romawi untuk menombak lambung Jesus.
Tentunya termasuk Soeharto sendiri yang juga menaruh kepercayaan semacam itu, sehingga hampir di seluruh plosok negeri ini, ada saja orang mengaku sebagai dukun spiritual Soeharto.
Soeharto pernah membawa topeng Gajah Mada yang berasal dari Bali ke Istana Merdeka, topeng ini diharapkan agar bisa memberi kekuatan spiritual sehingga Soeharto mampu menjaga keutuhan Nusantara ini. Seoharto dengan kekuasaan dan kehebatannya sering diibaratkan oleh orang Jawa sebagai welut putih yang selalu berhasil, bahkan dhemit ora dhulit setan ora doyan. (Demit tak mampu menyentuh, apalagi setan juga tidak mampu). Dalam mitos Jawa , memang ada perempuan yang bisa mengangkat derajat seorang-orang, sebagaimana pada kitab Pararaton. Perempuan yang memiliki kekuatan semacam itu pada umumnya adalah perempuan keturunan raja yang tidak sembarangan. Ibu Tien Soeharto, misalnya, adalah perempuan Mangkunegaraan. Menurut berbagai babad dan kepercayaan, perempuan keturunan raja ini memiliki pusaka paling keramat, sebab darinya berasal api keramat kerajaan yang dapat mengangkat rakyat biasa menjadi raja. Begitu pula dengan Soeharto, setelah menikahi Siti Hartinah pada 26 Desember 1947 di Solo, akhirnya Soeharto menjadi penguasa tunggal masa pemerintahan Orde Baru yang bertahan 32 tahun. Oleh karenanya keluarga Cendena sangat berduka ketika tanggal 28 April 1996, Ibu Negara meninggal dunia. Disamping tuah yang sirna, ternyata keluarga besar juga kehilangan seseorang yang melimpahkan kasih sayangnya kepada keluarga.
Soeharto adalah orang yang taat dalam laku, bahkan memagari dirinya berlapis-lapis bahkan pantang tidur sore. Tidak hanya memasang pengawal terlatih, atau sekedar puasa Senin Kamis, tetapi juga mendengarkan nasihat para orang tua zaman dulu. Soeharto juga memahami bahkan telah menjadi penghayatannya. Ketika itu, hidup warisan Mangkunegara, yang disebut dengan Panca Mutiara juga dipalajari.
· Mantep
· Temen
· Gelem nglakoni
· Aja gumunan
· Aja kagetan
Ketika Soeharto sudah melampui paugeran [tatalaku yang disyaratkan], maka sisi gelapnya akan hadir serta merta.
Kejatuhan Soeharto dihubungkan dengan sifat-sifat adigang-adigung-adiguna, yang dipakai dalam menerapkan kepemimpinannya. Sifat-sifat semacam itu selayaknya dibuang jauh-jauh, tetapi Soerharto lupa diri, mabuk pada kekuasaan, sehingga yang muncul adalah kesewenangan. Soeharto menjadi lupa karena sanjungan-sanjungan rakyat. Soeharto pun tak menghiraukan nasihat anak-anaknya agar tidak perlu mencalonkan lagi]
Catatan : Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan dunia spiritual Pak Harto, warung kami telah mengendus satu buku dengan judul Bu Tien Wangsit Kerprabon. Dalam buku inilah diungkapkan bahwa yang menerima wangsit keprabon itu sebenarnya adalah Ibu Tien Soeharto, namun yang menerima kamulyannya adalah Soeharto.
Detil buku
JUDUL : Bu Tien Wangsit Keprabon Soeharto.
PENGARANG :Arwan Tuti Artha
PENERBIT : Galang Press Jl. Anggrek 3/34 Baciro Baru Yogyakarta 55255 Telp [0274] 554985. E-mail : glgpress@indosat.net.id.. Weeb: http://www.galangpress.com/
CETAKAN : I 2007
ISBN : 979-23-9942-9
JUMLAH HALAMAN:168
JUDUL Misteri Pusaka-pusaka Soeharto
PENGARANG :Ki Jurus Bangun Jiwo
PENERBIT : Galang Press Jl. Anggrek 3/34 Baciro Baru Yogyakarta 55255 Telp [0274] 554985. E-mail : glgpress@indosat.net.id.. Weeb: http://www.galangpress.com/
CETAKAN : I 2007
ISBN : 979-23-9910-0
JUMLAH HALAMAN:241
[Soeharto orang paling konsekuen menghargai konvensi atas pusaka-pusaka yang dimilikinya. Tak terbilang banyaknya pusaka yang menjadi koleksinya, mulai dari batu-batuan, kayu-kayuan, Keris, tombak atau lafal atau rajah dalam bentuk lukisan. Dari kelompok batu-batuan, antara lain batu Merah Ruby dari Myanmar yang diikat dengan emas berlian yang sangat menawan. Konon dia juga menyimpan berlian yang berkekuatan 10 skala moch. Juga cincin dengan hiasan batu jamrud. Konon ada pula batu kalimaya atau opal dari daerah Banten juga Australia, Batu Amestis dari Kalimantan, kemudian Topas, dan Krisoberil atau mata kucing dari Brasil. Boleh dikata, bahwa hampir semua jenis batu-batuan berharga atau “Gemstone”-Precious stone atau batu mulia dimilki Soeharto. Soal Keris Soeharto tidak hanya sebagai kolektor tapi juga orang yang sangat paham, kepakarannya dibidang ini harus diacungi jempol. Keris bagi dirinya tidak hanya sekedar Keris yang bermakna koleksi, namun sebagai piandel yang dapat membangkitkan energi untuk membangun kharismanya. Kyai Sengkelat salah satu koleksi Soeharto. Kanjeng Kiai Sengkelat adalah keris berlekuk 13, ciptaan Empu Supa Mandrangi di era Kerajaan Majapahit. Tuntunya kita dingatkan oleh cerita yang dikarang oleh SH Mintardja “Naga Sasra Sabuk Inten” tenyata pusaka ini juga dimiliki oleh Soeharto. Kiai Sabuk Inten, itulah julukan pusakanya. Tentunya masih dalam bilangan ratusan bila keris itu di candra satu persatu. Fungsi pusaka dari kayu-kayuan juga dijadikan perhatian oleh Soeharto, tuntunya yang memiliki daya ghaib. Asal kayu biasanya diambil dari tempat-tempat yang dianggap keramat seperti yang berasal dari makam leluhur, para wali atau karena langka. Memang terdapat kepercayaan yang mengatakan derajat tuah kayu tergantung dari tempat tumbuh, lingkungan dan tata cara pengambilannya. Kepakaran Soeharto dalam pusaka, diterjemahkan pula dengan nilai-nilai yang terkandung didalam pusaka itu sendiri. Kemudian nilai-nilai itu menjadikan sebuah ajaran [piwulang] dalam pola pikir pola laku, pola tindak beliau. Kendati kadang berbentuk misteri-misteri, namun secara eksoteris bisa juga di nalar. Soeharto rupanya berkeinginan untuk melestarikan Aspek Batin Pusaka. Inilah seharusnya yang mampu memicu kecerdasan emotional Soeharto]
JUDUL : Rahasia Supranatural Soeharto
PENGARANG :Ki Ageng Pamungkas
PENERBIT : Narasi Jl. Irian Jaya D-24 Nogotirto Elok II Yogyakarta 5592 Telp [0274] 7103084.
CETAKAN : II. 2007
ISBN : 979-168-035-3
JUMLAH HALAMAN:95
[Penulis memperkirakan ada sekitar 2000 pusaka yang dimiliki Soeharto. Salah satu yang digunakan adalah Keris Keluk Kemukus”, Tulisan Ramadhan KH dan G.Dwipayana dengan judul “Ucapan, Pikiran dan Tindakan “ juga dirujuk oleh penulis, sekedar ingin menunjukkan bahwa sang mantan presiden, adalah orang yang pernah mengaku akrab dengan dunia kebatinan dan kejawen. Hubungannya dengan dukun kalangan paranormal tentunya dilakukan dengan cermat. Menurut beberapa paranormal dikatakan bahwa Soeharto memiliki sekitar 1000 dukun, namun dibantah oleh Ki Gendheng Pamungkas, hanya memiliki sekitar 200 dukun. Kata Ki Gendheng , tidak yakin bila Soeharto sengaja memanfaatkan dukun-dukunnya untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya. Soeharto adalah sosok manusia yang acapkali menjalankan ritual istimewa dengan mengunjungi tempat-tempat keramat leluhurnya . Tempat yang seringkali dikunjungi adalah Jambe Pitu Cilacap dan Gunung Selok di sekitar Gunung Srandil. Selain itu juga disebut-sebut nama Gunung Kemukus, dan Gunung Arjuno. Di tempat itulah ritual tapa brata, nyepi alias semedi. Untuk menjaga kelanggengan kekuasaannya paranormal mengajukan syarat berupa tumbal. Misalnya, soal pohon terbalik yang ada di Taman Mini Indonesia Indah. Pohon itu adalah Syarat yang diajukan oleh seorang paranormal. Serta merta Ibu Tien Soeharto bergegas menugaskan seorang-orang ke Banyuwangi guna memenuhi persyaratan tersebut. Sejak meninggalnya Ibu Tien Soeharto, keseimbangan di Istana mulai goyah, strategi Soeharto pun ikut berubah. Cara yang ditempuh untuk menandingi lawan politiknya dilakukan secara vulgar. Inilah yang memberikan akibat kekuasaannya menjadi pudar. Lengsernya Soeharto menurut buku ini, disamping disebabkan oleh suasana yang tak terkendalikan, juga ada misteri yang melatarbelakangi. Disebut-sebut Sunan Gunung Jati telah memberikan restu, atas lengsernya Presiden Soeharto. Sebagai seorang-orang yang piawai dalam dunia supranatural, Soeharto telah menyadari tanda-tanda kelengserannya, oleh karenanya di beberapa kesempatan beliau mengatakan akan lengser keprabon dan madeg pandhita]
ISBN : 979-168-035-3
JUMLAH HALAMAN:95
[Penulis memperkirakan ada sekitar 2000 pusaka yang dimiliki Soeharto. Salah satu yang digunakan adalah Keris Keluk Kemukus”, Tulisan Ramadhan KH dan G.Dwipayana dengan judul “Ucapan, Pikiran dan Tindakan “ juga dirujuk oleh penulis, sekedar ingin menunjukkan bahwa sang mantan presiden, adalah orang yang pernah mengaku akrab dengan dunia kebatinan dan kejawen. Hubungannya dengan dukun kalangan paranormal tentunya dilakukan dengan cermat. Menurut beberapa paranormal dikatakan bahwa Soeharto memiliki sekitar 1000 dukun, namun dibantah oleh Ki Gendheng Pamungkas, hanya memiliki sekitar 200 dukun. Kata Ki Gendheng , tidak yakin bila Soeharto sengaja memanfaatkan dukun-dukunnya untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya. Soeharto adalah sosok manusia yang acapkali menjalankan ritual istimewa dengan mengunjungi tempat-tempat keramat leluhurnya . Tempat yang seringkali dikunjungi adalah Jambe Pitu Cilacap dan Gunung Selok di sekitar Gunung Srandil. Selain itu juga disebut-sebut nama Gunung Kemukus, dan Gunung Arjuno. Di tempat itulah ritual tapa brata, nyepi alias semedi. Untuk menjaga kelanggengan kekuasaannya paranormal mengajukan syarat berupa tumbal. Misalnya, soal pohon terbalik yang ada di Taman Mini Indonesia Indah. Pohon itu adalah Syarat yang diajukan oleh seorang paranormal. Serta merta Ibu Tien Soeharto bergegas menugaskan seorang-orang ke Banyuwangi guna memenuhi persyaratan tersebut. Sejak meninggalnya Ibu Tien Soeharto, keseimbangan di Istana mulai goyah, strategi Soeharto pun ikut berubah. Cara yang ditempuh untuk menandingi lawan politiknya dilakukan secara vulgar. Inilah yang memberikan akibat kekuasaannya menjadi pudar. Lengsernya Soeharto menurut buku ini, disamping disebabkan oleh suasana yang tak terkendalikan, juga ada misteri yang melatarbelakangi. Disebut-sebut Sunan Gunung Jati telah memberikan restu, atas lengsernya Presiden Soeharto. Sebagai seorang-orang yang piawai dalam dunia supranatural, Soeharto telah menyadari tanda-tanda kelengserannya, oleh karenanya di beberapa kesempatan beliau mengatakan akan lengser keprabon dan madeg pandhita]
No comments:
Post a Comment