SILA CARI DI SINI!

Google

Wednesday, October 8, 2008

INDONESIA TAK BUTUH PRESIDEN

Buku ini dikreasi oleh penulis yang acapkali menulis bukunya “best Seller”,. Karyanya yang terkategori best seller antara lain: suksesi Pilkada [2005], Kebebasan [2003], The Art Of Curruction [2003], Amien Rais For President[2003] Kiai dan Kurupsi [2004], Sepuluh Dosa Soeharto [1998], KKN Habibie [1999], Dendamku Pada Soeharto, Cintaku Pada Soekarno [1999], Quick Count [2004], Dan Soehato Tak Pernah Mati [2008], Presiden BBM [2008].
Lahirnya buku yang diberi judul “Indonesia Tak Buruh Presiden” ini, rupanya dilatari oleh argumentasi matematis sang penulis. Argumentasi itu mengkalkulasi secara matematik penghasilan Negara, yang menurut penulis diberi title “Revolusi Budgeting and Justice Economic”. Agurmentasi itu mengatakan—Jika pendapatan Negara dibagi langsung dengan jumlah penduduk yang diwakili KK, maka rakyat Indenesia sebenarnya cukup makmur. Bayangkan, total pendapatan pusat, provinsi dan kota yang hamper 1000 triliyun per tahun. Jumlah ini belum termasuk pendapatan lain-lain, dibagi 50 juta KK akan mencapai 20 juta tiap KK per tahun. Jumlah ini belum termasuk pendapatan lain-lain-lain, akan mencapai 30 juta per KK. Dengan ini seluruh persoalan bangsa. Mulai dari pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, papan, kriminalitas, pengangguran dan kemiskinan akan terjawab dengan sendirinya tanpa kehadiran presiden. Inilah inti dari ajaran Justice Economics dalam welfare state..
Berangkat dari pemikiran ini, M.Mufti Mubarak mengalirkan idenya, dan terlahir sebuah buku yang judulnya membuat orang terbelalak.
Data Buku
JUDUL : Indonesia Tak Butuh Presiden—Trac Record Presiden 2009-2014
PENULIS: M.Mufti Mubarak
PENERBIT: PT. Java Pustaka Group. Jl Bentul IV No. 4-5 Surabaya. Telp: 031-8494379-71373731. E-mail: javapustaka_sby@yahoo.co.id
Website: rlqjavapustaka.com
ISBN: 978-979-1121-65-1
CETAKAN: I—Agustus 2008
TERBAL : vii + 149 hlm

Menurut buku ini terdapat 7 syarata yang harius dipenuhi jika ingin “nyapres—Nyalon Presiden”, antara lain:
1. Dapat restu Amerika Serikat
2. Trah pemimpin
3. Beragama Islam
4. Punya modal
5. Laki-laki Jawa
6. Punya kendaraan parpol
7. Diterima militer

Kemudian juga diungkap oleh buku ini, bahwa presiden RI, mulai dari yang pertama Ir Soekarno hingga presiden Soesilo Bambang Yudhoyuno, di tolak oleh alam. Menurut penulis, bencana,yang menimpa republik ini, dianggap sebagai representasi penolakkan alam. Dengan kata lain, restu alam kathulistiwa seakan merefleksikan penolakan terhadap figure seorang presiden terpilih. Beberapa bukti sejarah menunjukkan fenomena penolakan ala mini berkait dengan karakter pribadi maupun corak kepemimpinan keenam presiden RI yang pernah [tengah] berkuasa darim masa ke masa seperti yang direkam dalam data berikut:
  • Era presiden RI ke 1, Ir Soekarno; dating musim paceklik dan busung lapar
  • Soeharto; meletusnya pemberontakan G-30 S PKI
  • Habibie; lepasnya Timtyim, Sipadan, dan Ligitan
  • Abdurrahman Wahid; perang antar etnis
  • Megawati Soekarno Putri; tragedy Sambas
  • Soesilo Bambang Yudhoyono; ditengarai dengan badai Tsunami Aceh, gempa Jabar dan Jogjakarta, Lapindo, Banjir Jakarta, serta ggempa di Bengkulu

Biaya Pemilu 2009 disorot:
Masa kampanye yang terlalu panjang suada barang tentu akan berkonsekuensi pada pembengkakan biaya. Kita tahu bahwa masa kampanye Pemnilu 2009 yang dimulai 12 Juli 2008, berlangsung delapan bulan, lebih lama disbanding masa kampanye pemilu sebelumnya.
Biaya pun akan mengalami “abses” alias bengkak. Buku ini mencotohkan, Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar menyiapkan Rp. 200 miliar untuk kampanye hingga April 2009.
………Latas, berapa pengeluaran individu para kandidat calon anggota legislatif 2009-2014 agar dapat menduduki kursi legsilatif . Jika Golkar dan PDI-P menyiapkan 14.000-15.000 kandidaty calon legislative, masing-masing partai menengah menyiapkan 8.000-10.000 dan partai-pertai kecil 5.000-8.000. Jika tiap kandidat calon legislative mengeluarkan dana Rp. 200 juta, berapa triliyun akan terkumpul ?
Biaya Pemilu yang “fantastis”:
UU Nomor 45 Tahun 2007 tentang APBN 2008, mengalokasikan dana untuk keperluan penyelenggaraan Pemilu 2009 sebesar 6,67 triliyun, dan untuk keperluan operasional Komisi Pemilihan Umum [KPU] sebesar 793, 9 miliar…yang jelas sungguh fantastis.

Mencandra CalonPresidenBaru :
Calon Capres yang terkatagori gres juga di candra oleh buku ini, dan disandingkan juga dengan capres lama.

[Yang jelas buku ini menfokuskan telaahnya diseputar pemilu 2009, mulai dari personalitas capres hingga peta politik, dan peluang yang harus digarap tuntas para capres. Sisi lain juga terdapat analisis yang tergolong nakal atas karut marutnya perpolitikan Indonesia. Buku ini wajib dibaca para kandidat presiden dan calon legislatif, agar lebih paham, bahwa uang rakyat banyak terlumat dalam setiap pesta demokrasi kali ini]

2 comments:

Anonymous said...

Good good good......

Unknown said...

Dijual dimana ya ? Ada di Gramedia nggak ? Kalau pesen online siapa yg dihubungi min ?