Data Buku:
JUDUL: Jalan berliku Menjadi Orang Indonesia—Kisah tujuh perempuan Tionghoa Korban diskriminasi
PENULIS: Rebeka Harsono + Basilius Triharyanto
PENERBIT: KPG-Kepustakaan Populer Gramedia.
TEBAL: xv + 125 hlm; 13 cm x 19 cm
ISBN: 13- 978-979-91-0130-3
CETAKAN: Pertama Nopember 2008
Suatu kisah pelik nan menyayat ini menimpa tujuh perempuan Tionghoa yang sedang mencariu kelengkapan administrasi Jatidiri. Suatu hal yang naïf karena kejadian ioni terjadi tidak di pedalaman, namun justru terjadi didekat pusat pemerintah, Ibu Kota Negara. Kurang lebih tidak sampai 500 meter dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dalam mengapai keinginannya, perjuang yang amak kerasa dilakukan, namun buah yang diharapkan tak mudah datang. Dan bukan gratis, tetapi harus ditopang dengan kertas yang namanya uang. Belit-belit birokrasi acapkali datang menghambat, bahkan menjadi penjegal teraihnya sebuah harapan. Aroma diskriminasi dan perlakuan kasar aparat kerap menjerat, bahkan seakan tidak memberikan harapan. Kendati rasa putus asa kerap datang, namun persoalan jati diri yang tidak diurus membuat problema kehidupan semakin mengkreasi masalah. Buku ini bercerita dengan kelugasan, bahkan memapar duka apa adanya. Buku ini juga menunjukkan kenyataan yang sesungguhnya terjadi di bumi yang mematok dasar negaranya Pancasila, yang juga menghargai Bhineka Tunggal Ika.
SILA CARI DI SINI!
Tuesday, December 30, 2008
PERJUANGAN PEREMPUAN KETURUNAN TIONGHOA
Kalau berbicara warga keturunan Tionghoa yang berhasil dan menguasi beberapa sektor bisnis, hal itu merupakan hal yang tidak aneh, namun jika masih ditemuai warga keturunan Tionghoa yang miskin dan terombang-ambing merupakan hal yang luar biasa. Buku ini membentangkannya.
Kisah parempuan keturunan Tionghoa ini terjadi tidak jauh dari Ibu kota negara, tepatnya di wilayah kosambi belakang Bandara Soekarno Hatta. Orang menyebut daerah itu dengan "Benteng", komunitas yang mendiami disebut pula dengan "Cina Benteng"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment