MAN OF PEACE
Tidak hanya seorang orang pecinta perdamaian (man of peace), namun lebih dari itu, ia adalah bapak Etnis Tionghoa Indonesia, bapak multikulturalisme, dan bapak pluralisme. Barangkali diberi kgelar empu akan lebih tepart karena siakapnya yang selalu mengedepankan "bhineka tunggal ika". Hidup berdampingan, bersanding sangat kental dan sebalinya sangat sedih ketika melihat perilaku orang yang sering berada ranah bertanding dan bersaing. Manusia iIndonesia harus bersyukur dari hasil pencintraan Gus Dur, karena negeri ini, hampir saja singgah pada naluri salah, dan gemar pisah. Gus Dur menyeru untuk bersatu, berdamai, dan selalu melakukan reduksi atas tindakan egosentris, atau etnosentris.
Dalam memimpin negeri ini Gus Dur memberikan teladan "Tasarraful iman ala ar-raiyyah menuutun bil maslahah" (Seorang pemimpin haruslah mengacu pada kesejahteraan rakyat). Apa yang dilakukan semasa hidupnya yang bercitarasa damai, atau mengkondisikan sikap kedamaian terunggah di buku ini. Melalui buku ini pula khlayak baca diajak lebih dekat untuk mengetahui praktik kehidupan Gus Dur, yang tak pernah lupa atau lepas dari wilayah kedamaian dan kesejukkan. Indonesia memerlukan sosok seperti, setidaknya sebanding dengan Gus Dur. Adapun bab bab yang dibahas buku ini antara lain:
Bagian 1 Dunia Hampa Tanpa Gus Dur (Bab ini menyugguhkan kepergian sang maestro kebhinekaan)
- Kehampaan Atas Kepergian Gus Dur
- Orang Besar, dari Mana Datangnya?
- Gus Dur, Raja Telah Mangkat, Hidup Raja!
- Indonesia Dan Gus Dur
- Gus Dur Tidak Berpesan Makam
- Perayaan Tahun Baru Diubah untuk Menghormati Mantan Presiden almarhum Abdurrahman Wahid
- Belasungkawa dari Luar Negeri Gus Dur Dinilai Sebagai Pejuang Besar Kemanusiaan
- Gus Dur Tidak Butuhkan Titel Peringatan Tujuh Hari berlangsung Khidmat
- Gus Dur Menerobos Bidang Kelautan
- Nachrawi Pernah DIpukul Gus Dur, Umat Berbagai Agama Mengenang Gus Dur
Bagian 2 Gus Dur: Demokrasi, Pluralime, dan Kebangsaan
- Memahami Popularitas Gus Dur
- Bapak Ceplas ceplos Nasional
- Catatan Tentang Gus Dur Bola Demokrasi
- Dengan Mati, Gus Dur Abadi
- Feyerbend Von Jombang
- "in Momorian" Gus Dur
- Gus Dur Dalam Prespektif Keulamaan
- Gus Dur Pejuang Pluralime Sejati
- Amien Rais:
- Gus Dur Ikon Pluralisme
- Pluralisme Diyakioni Tetap Lestari
- Pasca Gus Dur Tantangan Pluralime Berat
- Pemikiran Gus Dur Beluim DIpahami
- Politik Luar Negeri Gus Dur
- PLTN Muria Pasca-Gus Dur
Bagian 3 Mengenang Gus Dur dengan Merwat Dan Mengmbangkan Perjuangannya
- Usulan Gus Dur Pahlawan nasional Asvi Warman Adam
- Ia Layak Jadi pahlawan
- 85 Tokoh Lintas Iman Tuntut Pembersihan Nama Gus Dur
- Gelar Pahlawan? Gitu Aja Kok Repot
- Mensos Proses Gelar
- Gebernur Jawa Timur Surati Mensos
- Petani Cengkeh Menganggapnya Pahlawan
- Gus Dur DIusulkan Untuki Nama Jalan
- Yenny Wahid: Keluarga Akan Melanjutkannya
- lanjutkan Cita-Cita Gus Dur
- Penerus Gus Dur akan Muncul
- Puluihan Ribu dan Terus Bertambah
- Dijajaki, Universitas A bdurrahman Wahid
Penutup
Saya dan Gus Dur: Perseteruan dan Perrsahabatan
Data Buku
JUDUL: Damai Bersama Gus Dur
EDITOR: Rumadi
PENERBIT: PT Kompas Media Nusantara. Jl. Palmerah Selatan 26-28 Jakarta 10270. e-mail: buku@kompas.com
TEBAL: xxxiv + 158 halaman; 14 x 21cm
ISBN: 978-979-709-469-0
Catatan: terdapt dua kata sambutan, masing-masing:
Jakob Oetama
Yenny Zannuba Wahid
No comments:
Post a Comment