SILA CARI DI SINI!

Google

Thursday, February 11, 2010

PERJALANAN POLITIK GUS DUR

SEBELUM JATUHKAN DEKRIT, ABDURRAHMAN WAHID MENANGIS
Berbagai pernyataan kerap kontroversial dan menimbulkan teka-teki. Humor-humor politik yang tidak kering justru sering terkreasi. Namun Gus Dur yang kerap diidentikan dengan gudang humor itu, produksinya kerap membingungkan orang.. Cap kontroversial hampir pasti menjadi milik mantan presiden keempat ini. Timbul pertanyaan tentunya, apakah setiap pernyataan kontroversial itu merupakan bencana atau sebaliknya sebagai berkah, atau sumber kekuatan dahsyat bagi Presiden Gus Dur ? Pernah pula terlontar pernyataan yang menggemparkan, bahwa anggota DPR mirip Taman Kanak-kanak langsung tanpa jeda menuai protes. Kasus pun terbuka, tak terhindar muncul "Buloggate" dan "Bruneigate" . Gonjang-ganjingpun menggelepar, bak tsunami menyambar, Sidang Istimewa MPR di gelar, pemakzulan 'mengejowantah' . Akhirnya agen tunggal humor dan pabrik humor ini harus lengser. Inilah yang tergambar sebagai situasi politik ketika itu. Dan ada rumor setengah isu,...benarkah Gus Dur menangis saat mengeluarkan dekrit pembubaran DPR? Ternyata semua jawabannya ada di buku ini. Buku inimengambil sumber berital secara expost facto, dari esai yang ditulis berbagai kalangan. Kemudian melalui proses penataan lahir sebagai buku untuk mengenang jasa Gus Dur. Prolog dipercayakan kepada Abdul Munir Mulkhan.
Data buku
JUDUL: Perjalanan Politik Gus Dur
EDITOR: Erwan Suhanda
PENERBIT:Penrbit Buku Kompas. Jl. Palmerah Selatan 26-28 Jakarta 10270. E-mail: buku@kompas.com. Telpon: 021-5347710
ISBN: 978-979-709-462-1
CETAKAN: Pertma Januari 2010
TEBAL: xxiv+ 228; 14 cm x 21 cm.
[]
RINCIAN BAHASAN:
PENDAHULUAN
Selamat Jalan Gus Dur
PROLOG
"Gitu aja kok Repot"
BAB I POLITIK POLITISI, POLITIK ULAMA
  • Kiai dan Kekuasaan
  • Gus Dur dan Ekuilibirium Baru
  • Politik Politisi Versus Politik Ulama
  • Kemenangana Gus Dur, angin Sejuk bagi Iklim Keagamaan di Indonesia
  • Dari Ciganjur ke Istana Negara
  • Presiden Gus Dur dan Perbaikan ekonomi
  • Berawal darti Penolakan Pidato Habibie
  • Detik-detik Sebelum Pemilihan Presiden
  • Ketika Potros Langit "Pegang Kendali

BAB 2 PRESIDEN SANTRI

  • Gus Dur, Presiden Santri
  • KIai Sang Presiden
  • "Ambeg Parama Artha"
  • Penghapussan Dppen Bisa Dimengerti
  • Politik Luar Negeri Gus Dur dan Lembaga Kontra Deplomasi
  • Potret Kepresidenan Gus Dur
  • Diplomasi Luar Negeri Ala Gus Dur
  • Bara Disitegrasi itu Masih Menyala
  • Menggeser Paradigma Pemerintahan
  • Menilai Paradigma Pemerintahan'Menialai Kabinet Abdurrahman Wahid Jilid Kedua
  • Puas, Tidak Puas, Puas
  • Lampu Kuning Menghadang
  • Presiden Masih Perlu Diberi Kesempatan
  • Ketidakpuasan Masyarakat Tetap Meninjol
BAB 3 BULOGGATE, DEKRIT, DAN KEMBALI KE CIGANJUR
  • Kontraversi Gus Dur, Bencana atau Berkah?
  • DPR dan TK
"Total Food Ball" Bersama Gus Dur
"Shadow Boxing" Melawan Teman yang Gusar
"Catenaccio" Politik Gus Dur
Kasus bulog menjadi Sandungan Buat Presiden?
Ketika Kredibilitas Jadi Taruhan
Satu Nol Buat Abdurrahman Wahid
Saya Pesimis Akan Masa Depan Gus Dur
Manuver dengan Implikasi Lanjutan
Gus Dur Melangkah Maju Menegakan Reformasi
Penampilan Abdurrahman Wahid
Teori Domino Kejatuhan Prersiden
Abdurrahman Wahid dan Agenda Pasca SI-MPR
"No More" Dekrit
Sebelum Jatuhkan Dekrit Andurrahman Wahid Menangis
Gus Dur, LSM, dan Sinergitas Oposisi Efektif
Wahid Kembalu ke :"Rumah Rakyat" di Ciganjur

No comments: