SILA CARI DI SINI!

Google

Friday, March 20, 2009

RIVAL-RIVAL POLITIK SBY

D.Danny Hamongan Simanjutak, alumnus STPMD "APMD" Yogyakarta, adalah spesialis penulisan tema-tema sosial politik, untuk kali ini ingin membentangkan permasalah rivalitas di ujung Pilpers 2009. Buku ini sebenrnya sudah lama lahir, bahkan niatan oarng untuk jadi Capres 2009 belum tumbuh, saat kini bersemi buku ini disajikan oleh warung buku. Rivalitas itu hal biasa, dan selalu tumbuh dikala terjadi kelangkaan sumber yang direbutkan oleh banyak pihak. Seprti jabatan Presiden, adalah sebuah jabatan yang langka, namun yang merebutkan luar bisa jumlahnya, bahkan tidak terbatas. Namun karena orang telah menghitung peluang yang jarang, membuat orang tidak serta merebutkannya.
Buku ini melihat banyak orang yang akan berebut kursi tunggal istana, karena sang presiden saat- SBY memberikan kemungkinan untuk kembali mencalon, apa calon yang lain dianggap kompetitornya, yang bahasa lazimnya acapkali disebut "rival"
Buku ini membagi dalam dua bahasan besar, pertama menggmbarkan tentang Napak Tilas Perjalanan SBY Menuju RI - 1, kedua, membahas "rival-rival" Politik SBY.
Pada bagian pertama, membentangkan perseteruan di Awal Karier Politik SBY, menggambarkan SBY yang Flamboyan terkait dengan jati dirinya, Konflik di Era Pemerintahan Mega, dan kemudian bagaimana SBY menuju RI -1
Pada bagian kedua, membentang rival-rival politik, dari plus minus sang rival, serta peta kekuatan. Dan personal yang dimaksud rival itu menerut buku ini:
Megawati Soekarnoputeri
Yusril Ihza Mahendra
KH.Abdurrahman Wahid
Prabowo Subianto
Sitti Hardiyanti Rukmana
Jusuf Kalla
Wiranto
Din Syamsuddin
Hatta Rajasa
Sutiyoso
Sri Sultan Hamengku Buwono X
Adang Daradjatun
Sutanto
Akbar Tanjung
Soetrisno Bachir
Data buku
JUDUL: "Rival-rival " Politik SBY
PENULIS: D. Danny Hamonangan Simanjuntak
PENERBIT: Narasi. Jl.Irian Jaya d-24, Perum Nogotirto II Yogyakarta 55292. Telp. 0274-7103084.
ISBN: 978-979-168-083-7
CETAKAN: 2008
TEBAL: 168 halamn; 14,5 x 21 cm
Catatan:
Pada bagian pertama buku ini bahasannya menggambarkan terang dan gelapnya cuaca politik yang terjadi saat itu, konflik bermunculan akibat perseteruan, bahkan SBY harus menerima santapan kritik yang ditafsirkan sebgai "brutus', bahkan tidak terduga Taufik Kemas melontarkan kata pedas ketika itu.
......."Mas jenderal bintang empat kayak anak kecil gitu.".....inilah gambaran kecut perseteruan yang muncul di suasana itu. Dari buku ini nampak SBY di dewasakan kedaan, bagaimana perannya yang berat ketika mendampingi Gus Dur, harus mampu menyikapi bola-bola "panas" yang sering dilemparkan Gus Dur. Akhirnya SBY pun mampu merampungkan pekerja itu, dan kini kembali mencapres lagi.
Selanjutnya untuk bahasan kedua buku ini, hanyalah deksripsi dari curriculum vitae seorang-orang yang dianggap rival, dan tentunya mentangan daftar riwayat hidup para pesaing politik itu dikemas khusus dengan bumbu tertentu.

No comments: