SILA CARI DI SINI!

Google

Tuesday, May 27, 2008

OBAMA KANDIDAT PRESIDEN AS DIBUNUH ?, JANGAN BUNUH OBAMA,


Majunya Obama sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat, bukan hanya kebutulan, tetapi karena proses penghayatan rakyat Amerika itu sendiri. Direncanakan atau tidak, bukanlah masalah, tetapi kenyataan membuka mata orang, bahwa sudah lama rakyat Amerika mengelu-elukan Presiden berkulit hitam. Indikatornya adalah beberapa film yang diproduk oleh negeri Paman Sam ini, acapkali memerankan Presiden Amerika dari aktor yang berkulit hitam. Apakah sebuah desain, agar kelak Presiden berasal dari warganya yang berkulit hitam?, ataukah sekedar menyenangkan warga kulit ?, atau yang lain. Kenyataan Obama mampu menggilas “super girl” mantan Ibu Negara Amerika, dalam mereguk jumlah delegasi, untuk menapak suksesi.
Produk film yang menggambarkan tentang Presiden berkulit hitam itu, tidak hanya sekali, diproduksi, namun lebih tepat dikatakan puluhan jumlahnya. Mulai yang menggambarkan drama rumah tangga, hingga kebijakan stretegis Negara.
FILM : SERING KULIT HITAM BERPERAN SEBAGAI PRESIDEN AMERIKA SERIKAT
Pada tahun 1997, sebuah film dengan judul The Fitth Element, yang menceriterakan senjata kosmik, Tommy Lister actor kulit hitam berperan sebagai Presiden Linberg.
Pada tahun 1998, film Deep Impact mengambarkan ancaman komet terhadap bumi, actor Morgan Freeeman berperan sebagai Presiden Tom Beck.
Pada tahun 2003, film dengan tajuk “Haed of State”, mengkisahkan tentang liku-liku pemilihan presiden Amerika, Chris Rock actor si kulit hitam memerankan Presiden Mays Gilliam.
Masih banyak lagi peran lain, yang menggunakan actor kulit hitam, bahkan secara ekstrem pernah dalam film komedi Morgan Freeman memerankan sebagai Tuhan. Maklum saja, Amerika adalah Negara liberal.
Warung ikut terusik ketika”Mama Lourennya” Dunia ber-“nujum”, jika Obama sampai menjadi Presiden Kelak tidak akan lama, karena banyak orang yang menghentikan jabatan itu dengan membunuhnya. Si-ahli nujum itu adalah Dorris Leassing, Nobelis Sastra 2007. The Swedish Academy, yang menganugerahi hadiah Nobel, pernah memuji :kekuatan visi dan skeptisme” Lessing. Ahli nujum ini seorang-orang yang dilahirkan dari Persia dan tumbuh di Negara yang sekarang disebut Zimbabwe. Pernyataan yang keluar dari mulut sang ahli menujum itu sempat membuat geger, dan bunyi pernyataan itu adalah:”Obama tak akan bertahan lama sebagai lelaki kulit hitam di posisi presiden. Mereka akan membunuhnya”.
Pernyataan Lessing, membuat warung untuk mengkais-kais buku, yang trekait dengan pembunuhan Obama. Ternyata dengan cerdiknya penerbit Mizan melalui tangan cerdas Hermawan Aksan merespon itu.
Detail Buku:
JUDUL: Jangan bunuh OBAMA!
PENULIS : Hermawan Aksan
PENERBIT : PT Mizan Pustaka. Jln. Cinambo. No. 135 [Cisaranten Wetan]. Ujungberung, Bandung 40294. Telp [022] 7834310. E-mail: kronik@mizan.com
Web: http://www.mizan.com/
ISBN : 978-979-433-510-9
CETAKAN :I, April 2008
HALAMAN : 238.
Buku ini seakan menjawab hipotesis Dorris Lessing, jika Obama menempati kedudukan sebagai presiden Amerika, tidak akan lama, alias mati terbunuh. Sebenarnya kekhawatiran itu telah lama muncul, buku ini memberikan contoh, banyaknya Presiden yang mati akibat pembunuhan.
Ketika Barack Obama muncul sebagai kandidat, dianggap sebagai seorang-orang yang sangat berani, demikian tulis seorang pengamat politik, Phillip Adams. Dalam artikel Adams yang dipublikasikan oleh The Australian, 8 Januri 2008. Kemenangan Obama dalam kaukus Partai Demokrat di Iowa, 3 Januari 2008, kata Adams, telah menempatkan Obama sebagai sasaran moncong senjata kaum rasis yang tak akan menerima Presiden berkulit hitam.
PRESIDEN AMERIKA LANGGANAN DITEMBAK:
Dalam sejarah Amerika Serikat, empat preside yang sedang menjabat tumbang oleh peluru; Abraham Lincoln, James Garfield, William McKinley, dan Jhon F. Kennedy.

  • Abraham Lincoln [12 Februari 1809 – 15 April 1865] adalah presiden ke-16 Amerika Serikat , menjabat sejak 4 Maret 1861 sampai di bunuh. Gara-gara pidatonya pada 11 April, ketika ia mendukung pemberian suara bagi orang kulit hitam. Seorang-orang bernama Booth melepaskan tembakan pistol Henry Deringer caliber 0,44 ke kepala Lincoln. Penembak itu akhirnya mati tertusuk pisau Mayor Henry Rathbone. Sebelum menghembuskan nafas akhir, sang penembak mengatakan “Sic simper Tyrannis” [Latin: “Demikianlah selalau para tiran”]. Pembunuhan ini merupakan pembunuhan pertama terhadap presiden AS dalam sejarah membuatnya menjadi martit bagi cita-cita persatuan nasional.
  • JAMES ABRAHAM GARFIELD [19 November 1831 – 19 September 1881] adalah presiden ke-20 Amerika Serikat. Grafield merupakan presiden kedua AS yang terbunuh. Masa jabatannya merupakan yang tersingkat kedua, setelah William Henry Harrison. Dia menjadi presiden kurang dari empat bulan sampai ditembak pada 2 Juli 19881. Penembaknya adalah Charles J. Guiteau, yang kecewa karena gagal mempertahankan jabatan federalnya. Guiteau sendiri dinyatakan bersalah, kemudian dihukum gantung pada 30 Juni 1882 di Washington
  • William McKinley, JR [29 Januari 1843-14 September 1901] adalah presiden ke 25 Amerika Serikat. Dia bibunuh Leon Czogosz, seorang-orang penganut anarkhisme, yang memandang bahwa masyarakat bisa dan harus dikelola tanpa sebuah Negara yang koersif. Czolgosz dinyatakan bersalah dan dieksekusi di kursi listrik di penjara Auburn pada Oktober 1901
  • John Fitzgerald Kennedy [29 Mei 1917-22 November 1963], sering disebut Jhon F. Kennedy, Kennedy, Jhon Kennedy, Jack Kennedy, atau JFK adalah presiden ke – 5 Amerika Serikat. Merupakan presiden termuda setelah Theodore Roosevelt, tewas oleh terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas [exas] pada 22 November 1963. Kurang lebih satu jam setelah pembunuhan, Lee Harvey Oswald ditangkap. Kemudian dituntut atas pembunuhan JFK sesuai dengan investigasi polisi. Dua hari kemudian, saat Oswald masih dalam tahanan, dia tewas di bunuh oleh Jack Ruby.

KENDATI AMERIKAN SERAKAT NEGARA CERDAS, RASISME MASIH HIDUP BEBAS, DAN BISA MELUAS.
Buku ini menjelaskan tentang terminology rasisme. Rasisme adalah suatu system kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menetukan pencapaian budaya atau individu-bahwa ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur yang lainnya.
Beberapa penulis menngunakan istilah rasialisme untuk merujuk pada preferensi terhadap kelompok etnis tertentu sendiri [etnocentrisme], ketakutan terhadap orang asing [xenophobia] penolakan hubungan antarras [miscegenation], dan generalisasi terhadap suatu kelompok orang tertentu [stereotip].
Di Amerika isme ini, kalau pun tidak boleh dikatakan tumbuh subur, isme ini dibaratakan tidur, pada saat yang tepat akan bangun dari dengkurnya. Karena itu , kecemasan akan adanya ancaman terhadap m jiwa Barack Obama sangat mendasar.Kita diingatkan atas perisitiwa terbunuhnya maestro kulit hitam di negeri Paman Sam ini.


  • Pendeta Martin Luther King, Jr. Ph.D [15 Januari 1929- 4 April 1968]. Adalah penerima Nobel, Pendeta Babtis, dan aktivis HAM warga Afrika-Amerika. King berjuang melawan diskriminasi rasial. Dalam seluaruh aksinya dia mengikuti prinsip-prinsip Mahatma Gandhi untuk menghindari kekerasan. Pada pulu 06.01 sore, 4 April 1968, King sedang berdiri di balkon lantai 2 Motel Larraine di ditembak James Earl Ray. Peluru masuk melalui pipi kanannya, menembus rahang, sebelum bersarang di pundaknya. King dinyatakan meninggal di St.Joseph’s Hospital pada pukul 07.05. Guncangan dari kematiannya menyebabkan banyak kerusuhan dan bentrokkan di berbagai kota seluruh Amerika Serikat. Satu setengah decade setelah pembunuhan terhadapnya pada 1968, Amerika Serikat menetapkan sebuah hari libur untuk memperingatinya, Hari Martin Luther King.
  • Malcolm X [19 Mei 1925-21 Februari 1965] adalah tokoh Muslim dari kaum Afrika Amerika yang ketokohannya dapat disandingkan dengan Dr. Martin Luther King yang berjuang menghapus segala macam diskrimanasi, lebih-lebih yang menimpa kaum Afrika – Amerika, yang sering dikonotasikan dengan kaum negro yang terdiskriminasikan. Pada 21 Februari 1965, pada saat akan memberikan cermah di sebuah hotel di New York, Macolm X tewas di ujung peluru tiga orang Afrika-Amerika yang ironisnya dia perjuangkan nilai-nilai dan hak-haknya serta tidak ada yang tahu siapa dan apa dibalik kematiannya.

Kekhawatiran ini juga pernah menimpa Colin Powell, merupakan seorang-orang Afrika–Amerika yang berpangkat tertinggi dalam sejarah Amerika Serikat. Disebut-sebut sebagai sasaran ketiga setelah Malcolm dan Martin Luther King. Isteri Powell, Alma Vivian Johnson, mengaku takut terhadap keselamatan sang suami. Dia dikabarkan menerima banyak surat dan telepon berisi kebencian saat Powell memikirkan tawaran untuk mencalonkan Presiden.
ANCAMAN PADA OBAMA.
Sebelum Doris Lessing dan Bernard Hopkins mengungkapkan kekhawatiran mereka, ancaman pembunuhan terhadap Barack Obama sudah diungkapkan secara ekplisit. Dalam sebuah videoklip yang direkam dari konsernya di Anaheim, California, 21 Agustus 2007, pemusik Ted Nugent mengacungkan sepasang senapan mesin sungguhan,AR-15, seraya berteriak menceritakan pertemuannya dengan Obama di Chicago. “Obama, he’s a piece of shit. Waktu di Chicago, aku bilang padanya akan membenamkan senapan mesinku!” Penonton menyambutnya dengan teriakan. Lalu , dia juga bercerita tentang pertemuannya dengan Hillary Clinton di New York. “Disana, aku berkata, “Hillary, you might want to ride one of these into the sunset, you worthless bitch!’
APA KATA HOPKINS?
Bernard Hopkins, mantan juara dunia tinju kelas berat, mengatakan “ Jika dia [Obama] menang dalam nominasi partai, mereka tak akan membiarkannya menjadi Presiden.
… Tapi jika dia menjadi presiden, hidupnya tak akan bertahan lama, mungkin kurang dari sebulan atau dua bulan. Hidupnya dalam bahaya. Orang boleh bilang ini waktunya untuk perubahan, tapi jika sungguh terjadi, saya pikir Amerika belum siap”
[Wusana kata: Amerikan Serikat sebagai Negara dengan citarasa demokrasi” yang kental, sedang diuji. Karena “gembor-gembornya” selama ini, bahwa demokrasi selalu dibangun dari ; transparansi, hak asasi, dan kesamaan. Jika Amerika jauh dari pikiran ini, sudah dapat dipastikan, realitas empiric akan menggilasnya. Ingat suatu bentuk term yang sangat popular di negeri Paman Sam ini, yakni WASP. Sebuah kriterium yang tidak resmi, namun sangat mempengaruhi. WASP adalah, White-Anglo Saxon dan Protestant. Ini terbukti Presiden Amerika selama ini yang bukan berasal dari Kriten Protestant, hanya seorang, yakni Kennedy. Dalam menjatuhkan citra Obama, pesaingnya acapkali memberikan pencitraan negative, utamanya sensitivitas Amerika, seperti: Obama adalah seorang muslim; Obama pernah hidup lama di Jakarta Indonesia, Obama pernah photo berkostum muslim, Obama mengkrtik invasi ke Iran adalah sebuah aktivitas dungu, dan Obama merupakan anak tiri orang Indonesia, yang mantan militer. Dll.
Warung tidak memiliki kepentingan, tapi warung hanya mengupas buku. Buku buku yang di kupas tentunya adalah buku yang memiliki kesamaan sensasi ]
Catatan: Warung mengkalaim, memiliki koleksi lengkap buku-buku tentang Obama, dan sebagaian telah di posting di warung ini. Tepatnya pada 19 Pebruari 2008]

No comments: