SILA CARI DI SINI!

Google

Friday, May 2, 2008

101 WRITING BUSINESSES YOU CAN START FROM HOME : Berani Nulis, Berani Kaya

BERANI NULIS, BERANI KAYA: 101 Writing Businesses You Can Start From Home.
Untuk sekian kalinya R.Masri Sareb Putra, berkreasi, namun untuk saat ini karyanya bikin heboh. Jika tidak boleh dikatakan bombastis, karya ini dapat dikatakan mengigit, tentunya yang digigit adalah etos pembacanya. Buku ini rupanya, secata terang-terangan berupaya mengagitasi khalayak bacanya. Orang mulai membayangkan bahwa hanya berawal dari rumah, mampu menggetarkan dunia. Inilah bahan agitasi yang cukup menggetarkan.
Kekuatan buku ini terletak pada kemampuan mengoptimalkan sebuah kecerdasan, yakni kecerdasan linguistic, sebuah kecerdasan yang dianggap sama sebagai ketrampilan [skill] dalam menulis. Ketrampilan ini disosialisasikan sebagai “word-smart”.
Perwajahan buku terkesan sederhana, setelah melihat isi, orang akan mengubah penilaiannya. Ternyata dibalik perwajahannya yang sederhana tersimpan motivasi dan nilai-nilai kecerdasan yang tiada tara. Indikator yang nampak sebagai kekuatan, adalah ketika halam pembukanya terpampang sebuah “lead” yang tertulis, “Business Never Die”, sebuah jargon yang mantap, oleh karenanya judul buku ini dengan berani mengatakan , “Berani nulis, berani kaya”
Dalam memperkuat alasan dan pemahaman buku ini menjelaskan secara rinci berbagai kecerdasan. Pertama kecerdasan yang berpautan dengan nalar manusia [ IQ] teori ini diendus dari buah pikir Alfred Binet dan Theodore Simon, ternyata mentah kita seorang-orang yang memilki skala IQ tinggi, belum tentu berhasil disegala sisi.
Kedua: Daniel Golemen, karyanya juga diparam oleh buku ini, hadirnya kecerdasan emosi / emotional Intelligence, ternyata mampu manarik kesuksesan. Mengapa orang dengan IQ tinggi tidak selalu sukses dalam hidup. Sementara orang yang ber-IQ biasa-biasa saja justru berhasil dalam hidupanya. Hal itu karena kekurangannya, memicu daya juangnya.
Ketiga: Buah karya Paul Stoltz yang dikenal dengan kecerdasan untuk mengatasi hambatan [Adversity Quatient]. Fungsi kecerdasan ini tentunya berpijak pada ukuran bagaimana seorang-orang merespon sebuah ahambatan. Dan di sinilah kemampuan mengurai, dan mengatasi hambatan dijadikan sebagai ukuran kecerdasan.
Keempat :Kita mengenal multi keceerdasan yang menjadi pencermatan Howard Gardner. “The ability to solve problem of fashion products that are valued in at least one culture.” Kecerdasan diposisikan sebagai kemampuan seorang-orang untuk mengatasi persoalan atau potensi untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai. Rupanya buah pikir Gardner ini, yang mengakomosadi “linguistic intelligence” atau [word smart].
Seorang-orang yang berada di domain ini berarti menyipan potensi untuk mengatasi masa depan.
Adapun multiple intelligences itu adalah:
  • Linguistic intelligence [word smart];
  • Logical-mathematical intelligence [number/reasoning smart]
  • Spatial intelligence [picture smart]
  • Bodily-Kinesthetic intelligence [body smart]
  • Musical intelligence [music smart]
  • Interpersonal intelligence [people smart]
  • Interpersonal intelligence [self smart]
  • Naturalist intelligence [nature smart]

Ini menujukkan bahawa word smart, yang lebih popular sebagai kecerdasan atau ketrampilan seorang-orang dalam menulis, telah lama di kenalkan. Persolannya apakah word smart itu sebuah talenta, merupakan kekhususan bagi seorang-orang, atau sebuah upaya yang dilakannya.

TERNYATA WORD SMART BUKAN BAKAT, TAPI USAHA..
Dalam berbagai literature, ketrampilan atau keahlian di bidang word smart disebut skill, bukan talent. Bahkan, boleh dikatakan, ketrampilan tersebut lebih kearah seni.
Buku ini memberikan contoh agar khalayak bacanya tidak bias dalam memahami skill dan talent. Diangkatlah sejarah Yunani kuno, yakni seorang-orang bernama Demosthenes yang dianggap gagap, namun karena secara terus menerus melawan kegagapannya, ia menjadi salah satu orator ulung sepanjang sejarah. Semestinya seorang-orang yang gagap menulis, jika dilawan terus menerus akan menjadi penulis ulung sepanjang sejarah.
Masih dalam kontek antara bakat dan usaha, pujangga terkemuka Perancis, Honore de Balzac, mengatakan, “menulis bukan talenta, melainkan ketrampilan yang bisa dipelajari oleh siapa pun. “When one has no particular talent for anything, one takes a pen,” demikian ungkapannya yang termashyur . Kata-kata bijak itu mnyiratkan, menulis [a pen] bisa dimanfaatkan siapa saja untuk memperoleh penghidupan. Sekali lagi menulis bukan suatu talenta, namun buah usaha seorang-orang, dalam bentuk ketrampilan yang dapat dipelajari dan diasah.
Kecerdasan verbal dan linguistic yang acapkali dijuluki word smart ini, ternyata mengandung dua aspek, yakni aspek lisan dan aspek tulisan. Buku buah karya R. Masri Sareb putra ini, hanya mengupas yang terkait dengan aspek tulisan.
Bagaimana, agar orang mengenalnya dan dapat disentuh oleh ketrampilan ini, buku ini memaparkan tahapannya.
Pertama, dengan memahaminya,
Kedua, menerapkan pemhaman itu
Ketiga, berlatih secara terus menerus, dengan berlatih ketrampilan akan diperoleh, setelah saraf-saraf otak mengalami pembiasaan.
CERDAS MENJUAL WORD SMART
Buku ini “mengkompori” siapa saja, word smart dikatakan sebagai bisnis dan profesi masa depan! Dengan menguasainya, seorang –orang akan mudah mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Tumbuh kembangnya media, baik cetak maupun eletronika, mengundang siapa saja yang sudah kepalang basah di ranah kecerdasan ini.
Triple relasi kekuatan dipaparkan, bahwa tiga pilar yang saat ini bersanding dengan mesra perlu ditekuni, pilar-pilar itu adalah, berpikir [thinking], …menulis [writing],…dan bisnis [business]. Segera sinergikan.
RANAH YANG MENGUDANG ANDA, MENJADI KAYA
Terdapat 101 undangan untuk seorang-orang yang memiliki ketrampilan menulis, yakni untuk dijadikan orang yang kaya raya.
PERHATIAN!
Warung dengan terpaksa tidak akan menuliskan, ranah kerja itu secara lengkap, karena kalau ditulis sangat panjang, dapat mencundangi penulis dan penerbitnya. Juga warung takut kalau tiba-tiba data statistic orang kaya di Indonesia berubah secara mendadak.
Ranah kerja yang dimaksud adalah:

  1. Adminstrator Web
  2. Buat artikel
  3. Bahan ceramah, karena hampir banyak Bupati, dan Walikota yang belum fasih dalam ceramah
  4. Buat biografi, pasti laris, sekarng musim PILKADA mungkin orang pingin cepat terkenal dan ikut pemilihan.
  5. Bookmark, membuat tulisan yang singkat, tapi mampu menggugah
  6. Bikin brosur
  7. Buku ajar
  8. Compony Profile
  9. Directory Apa dan Siapa
Ya…masih banyak lagi, kulau menurut buku ini jumlahnya 101 ranah kerja, artinya yang belum ditulis masih 92 ranah kerja.
Detil buku:
JUDUL: Berni Nulis, Berani Kaya: 101 Writing Businesses You Can Start From Home
PENULIS. R.Masri Sareb Putra
PENERBIT: Brilliant an imprint of mic publishing. Landmark Modern Shop House A-17. Jl. Indragiri 12-18 Surabaya. Hotline ; 031-71928000
ISBN: 978-979-17412-0-0
CETAKAN: Januari 2008
HALAMAN : xvi + 112 hlm; 14,8 x 21 cm.
[Wusana kata: R. Masri Sareb Putra, penulis produktif dalam warung ini beberapa waktu yang lalu telah memposting bukunya, dengan judul “How to Write Your Own Text Book”. Agitasinya tidak dapat diragukan. Jika Andre Wongso yang dikenal dengan motivator ulung Indonesia, barangkali Sareb lebih cocok diposisikan sebagai Agitator Ulung dalam tulisan. Untuk sekian kalinya seorang-orang dimotivasi, digerakkan keinginannya, digetarkan tekadnya. Setiap saat memacu dan memicu, dijelaskan secara tuntas bahwa kecerdasan menulis itu [word smart] bukan talenta. Dengan rela menunjukkan teori-teori orang besar, seperti Howard Gardner, Daniel Goleman, hingga Paul Stoltz. Ini semuanya bukan nafsu liar seorang R.Masri Sareb Putra, tapi niatannya yang luhur agar Orang Indonesia mampu, mau, mutu, dan maju untuk bangkit dari lisan menuju tulisan. Terima kasih Bung Masri Sareb. Tuhan menyertai Anda, dan kapan-kapan ngobrol lagi di warung ini]

No comments: