SILA CARI DI SINI!

Google

Monday, November 3, 2008

AMROZI BOOM BALI BENCI GUS DUR, AA GYM JUGA BENCI AMIEN RAIS


Ternyata tragedi Boom Bali bisa diangkat menjadi skripsi, bahkan bisa jadi desertasi. Hal ini terbukti ketika A.Dwi Hendro Sunarko membuat skripsi dengan judul "Ideologi Teroris Indonesia", yang mengangkat kejadian pengemboman Bali. Memang peristiwa yang terjadi tanggal 12 Oktober 2002, disamping menyita banyak perhatian semua orang, bahkan semua pemberitannya menyentuh banyak negara, peristiwa ini sangat cocok menjadi bahan kajian keilmuan. Apalagi bagi perguruan tinggi kepolisian, tregedi ini menjadi kajian yang sangat istimewa, betapa tidak sekitar dua ratusan orang menjadi korban, lebih menarik lagi korbannya sebagaian besar wisatawan asing.
Kejelian Dwi Hendro Sunarko dalam memilih judul terkait peristiwa ini, patut dihargai, karena sebuah kajian ilmiah akan mengantarkan sebuah pengambilan keputusan yang tepat, disamping dapat dijadikan rujukankeilmuan juga berfungsi sebagai peringatan.
Skripsi tugas akhir ini, kini telah menjadi sebuah buku.

Data Buku
JUDUL: Ideologi Teroris Indonesia
PENULIS: A.Dwi Hendro Sunarko
PENERBIT:Pensil 324
ISBN: 979-3622-22-9
CETAKAN:September 2006
TEBAL:xvii+147

SADAPAN RINGKAS:
.......Ladakan bom di Bali [yang kemudian disebut Kasus Bom Bali], telah menimbulkan korban tewas terbanyak [kurang lebih 204 orang] sepanjang sejarah serangan bom oleh teroris. Tidak mengherankan, apabila seluruh mata di dunia tertuju pada kasus Bom Bali, apalagi kemudian diketahui bahwa kebanyakan korban adalah warga negara asing yang berasal dari Australia, Amerika Serikat, Belanda, dan lain-lain.
Karena itu dalam pengungkapan kasus ini polisi dibantu oleh kepolisian negara lain, seperti FBI, AFP, Scotland Yard, Japan NPA, BKA-Grmany, France, New Zealand, dll.

Jati diri pelaku dan tokoh yang dipuji dan dibenci
Buku ini memaparkan jati diri masing-masing pelaku, juga mengungkap beberapa tokoh yang dijadikan idolanya, sekaligus tokoh yang dibenci.
Menurut mereka, Buya Hamka, Abdullah Sungkar, Abu Bakar Ba'asyir, Usamah Bin Ladin atau Osama Bin Laden, Imam Karto Suwiryo, Muh. Natsir, Syech Abdul Azam dan Hasan Bandung adalah tokoh-tokoh yang patut disukai/diidolakan. Alasan mereka antara lain:

  1. Buya Hamka mereka idolakan karena dakwahnya, karya-karya ilmiah dan buku-buku tafsir yang bisa masuk keseluruh lapisan dabn golongan masyarakat
  2. Abdullah Sungkar dan Abu Bakar ba'asir karena sikap dan tindakan di dalam menegakkan ahli sunnah wal jamaah, kelugasan dan keihlasan dalam menyampaikan kebenaran
  3. Usamah bin Ladin atau Osama bin Laden karena kharisma dan kesederhanaannya
  4. Iman Karto Suwiryo diidolakan karena dianggap sebagai lambang orang yang mengorbankan pendidikan formal untuk perjuangan Islam, meskipun kenyataannya orang mencela;
  5. Muh Natsir, Sech Abdul Azam dan Hasan Bandung diidolakan karena fiqh, logika, disiplin ksatriya untuk mengaku salah, sebaliknya bila yakin akan kebenaran akan terus memperjuangkan kebenaran tersebut. Selain itu, pemikirannya yang universal [rahmat al-amin], mendekati kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
Secara terang-terangan, Kelompok Bom Bali membenci semua orang/tokoh-tokoh partai dan orang-orang pemerintahan, contohnya Amien Rais. Selain itu benci mantan Presiden Soeharto, Benny Moerdani, Gus Dur, Nurcholish Madjid, Jafar Umar Thalib dan AA Gym.
Tokoh-tokoh lain yang juga mereka benci adalah seluruh pemimpin Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya yang memerangi Islam. Adapun alasan-alasan kebencian tersebut antara lain:

  1. Mantan Presiden Soeharto dan Benny Moerdany, selain dibenci karena orang pmerintahan, juga karena bersikap represif terhadap Islam, menganiaya orang Islam, dan menggembar-gemborkan Pancasila sebagai satu-satunya azas
  2. Gus Dur dianggap sebagai seorang hipokrat, yang selalu membela kepentingan Kristen. Selain itu, jika ada gesekan antara orang Kristen dan Islam, Gus Dur selalu cenderung memojokkan Islam
  3. Nurcholish Masdjid, Jafar Umar Thalib, AA Gym dibenci karena menurut mereka pemikiran Islam ketiga tokoh ini, tidak sepaham/sealiran dengan mereka. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa perjuangan ketiganya tidak murni memperjuangkan Islam, namun masih menonjolkan kebangsaan Indonesia.

No comments: