SILA CARI DI SINI!

Google

Friday, November 7, 2008

PAHLAWAN-PAHLAWAN YANG DI GUGAT

Ketika latar berwacana dibuka lebar, arena mengunduh informasi disediakan tanpa batas, tanpa kunci membuat siapa saja menggunakannya dan memanfatkan, tentunya untuk segala kepentingan. Kini informasi itu benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan mencandra para pahlawan. Menurut kebiasaan pencandraan itu berkonotasi positif, artinya pencandraan itu selalu menonjolkan hal-hal yang positif, atau yang dianggap keunggulan-keunggulan, namun buku ini sebaliknya, menerawang sisi gelap para pahlawan. Dari sisi gelap inilah yang dijadikan positioning buku ini, oleh karenanya buku ini menjuluki dirinya sebagai tafsir kontroversi. Tentunya kemarahan akan hadir, telinga meradang bahkan hati menjadi panas riuh dendam, namun jika berpikir dan mengajar naluri untuk dingin, waka semuanya dianggap sebagai kewajaran. Bukankah pahlawan itu juga manusia, sehingga dalam dirinya selalu mengkantongi hal-hal yang bermuatan "plus dan minus", mengapa kita harus latus mupus, dan berubah dri manis menuju bengis. Sebaiknya justru saat yang baikbagi kita semua, untuk mendengar suara yang berbeda.
Data Buku
JUDUL : Pahlawan-Pahlawan yang digugat --tafsir kontoversi sang pahlawan
PENULIS: Eka Nada Shofa Alkhajar
PENERBIT: Penerbit Katta. Jl. Bukit Cemara No. 1 gg. Untoloyo Mojosongo, Solo. Telp. 0271-7016320. E-mail :

bukukatta@yahoo.co.id Blog:bukukatta.blogspot.com

ISBN: 978-979-26-9807-7
CETAKAN: Pertama Juli 2008
TEBAL: 128 hlm: 15 x 20

SADAPAN RINGKAS:

Buku ini mengurai bahwa beberapa pahlawan nasional dipertanyakan kredibilitasnya ? Buku ini juga menguak data-data kontrovesi terkait jati diri dan perilaku sang pahlawan ketika itu.

KARTINI:
[Berjuang dari Kamar]
Segenap pekikirannya yang tertuang dalam buku berjudul Door Duisternis tot licht [habis gelap terbitlah terang] menjadi bukti bagaiman perjuang Kartini mengangkat harkat dan martabat kaumnya. Namun, muncul pandangan bahwa keotentikan dan orisionalitas pemikiran-pemikiran Kartini dalam suratnya diragukan..........

SULTAN AGUNG
[Ambisi Menjadi Raja di Seluruh Jawa]
Di bawah kepemimpinan Sultan Agung Kerajaan Mataran mencapai puncak kejayaan dan kebesarannya. Siapa yang tidak mengenal kegigihan Sultang Agung menggempur VOC di Batavia? Namun beberapa kalangan beranggapan bahwa niat utama Sultan Agung bukanlah mengusir penjajah VOC, tetapi untuk menjadi raja di seluruh wilayah Jawa..........

PANGERAN DIPONEGORO
[Membela Tanah Leluhur]
Pangeran Diponegoro mengobarkan Perang Jawa yang terkenal Dahsyat. Namun, benarkah sang Pangeran Berjuang secara murni melawan penjajah Belanda? Bukankah ia berperang karena membela harga diri dan kehormatan keluarganya.......

IDE ANAK AGUNG GDE AGUNG
[Pintar Membaca Arah Angin]
Ide Anak Agung Gde Agung dianggap berjasa dalam perjuangan politik Indonesia menuju Konferensi Meja Bundar [KMB] di Den Haag, Belanda. Tapi menurut saksi sejarah Bali, gelar itu dinilai tidak layak dan kontroversial karena pejuang Bali mengenalnya justru sebagai seorang pengkhianat.....

SULTAN HASANUDDIN
[Membangun Benteng Dengan Derita]
Dalam masa pemerintahnnya, terutama saat membangun benteng pertahan di Mariso, Sultan Hasanuddin ditegarai menindas serta menganiaya rakyat dan bangsawan Bone

TUANKU IMAM BONJOL
[Tokoh di balik layar Paderi]
Sudah tertanam sejak sekolah dasar bahwa gerakan Paderi adalah gerakan anti kolonial. Salah satu tokohnya adalah Tuanku Imam Bonjol yang gigih berjuang melawan Belanda. Namun, kini muncul gugatan melalui petisi onlinebahwa Imam Bonjol bertanggung jawab atas pembataian lokal. Gerakan bertanggung jawab atas pembantaian lokal. Gerakan Paderi diketahui sebagai gerakan anti Belanda, tetapi memilki tujuan utama, sesuai dengan paham Wahabi, ingin membersihkan Islam di Sumatera Barat dari unsur kultural. Sayangnya, pemurnian memakan korban besar. Keluarga Istana Pagaruyung dijagal dan di Tanah Batak, terjadi pembunuhan masal. Dalam tragedi itu disebutkan, banyak perempuan dirampas dan diperjualbelikan. Petisi tersebut meminta pemerintahan untuk mencabut gelar kepahlawanan Tuanku Imam Bonjol yang telah diberikan pada tahun 1973.

TUANKU TAMBUSAI
[Sosok Utama Tragedi di Padang Lawas"
Tuanku Tambusi juga dikenal berjuang gigih melawan belanda dengan gerakan Paderinya di sekitar daerah Rao dan Mandailing, tak heran gelar Pahlawan Nasional pun disematkan kepadnya. Tapi. ada kalangan berpendapat bahwa Tuanku Tambusai telah melakukan pembantai kejam. Bahkan pasukan Tambusai kemudian memutilasi ratusan penduduk di Padang Lawas. Seorang pustakawan bahkan menemukan data-data dari pihak Belanda, yang membenarkan semua kisah tentang pembantaian yang dilakukan Tuanku Tambusai ini......

1 comment:

Anonymous said...

Terlepas dari kebenaran gugatan-gugatan tersebut, ini mempertegas bahwa manusia itu tiada yang sempurna. Jadi ini merupakan sinyal bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam melangkah. kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Kembali pada pahlawan tergugat yang dipaparkan dalam buku tersebut, sungguh pun itu benar namun kuharapkan penghormatan terhadap mereka harus tetap kita junjung. Seperti yang di ungkapkan Gus Dur dalam sebuah media massa, beliau membahas tentang kearifan sejarah yang harus selalu kita monitoring untuk mendapatkan kebenaran tanpa mengotak-atik yang pakem.