OBAMA PERNAH AKTIF PRAMUKA:
Masa kecil sang kandidat itu ternyata di habiskan di sebuah rumah yang terletak di kawasan Menteng. Tepatnya Jl. H. Ramli Menteng Jakarta. Kendati masih berada dalam wilayah di Ibu kota Negara, namun rumah yang didiami itu berada dalam kampung. Jalan akses menuju rumahnya sangat sempit, mengingatkan kita pada lagu yang hit ketika tahun enampuluhan, “gang kelinci”yang dinyanyikan Lilies Suryani. Barngkali itulah gambaran kehidupan yang mengelilingi, kandidat presiden Amerika dari Partai Demokrat.
Pengalaman itu barangkali yang sempat memberikan urunan dalam memproses kehidupan pada seorang-orang. Sebuah kehidupan yang berada pada tataran hubungan “paguyuban” [primary group] dan bukan “patebayan” [secondary group], itu menurut sosiologi. Kehidupan pada ranah “paguyuban”, interaksi antar individu selalu mengedepankan hubungan dari hati kehati, disinilah tempat yang subur pembentukan kecerdasan emotional. Saling menolong, empati, afeksi, simpati, semuanya terbagun di area ini.
Obama telah meraih itu semuanya, memperoleh pembelajaran bermasyarakat, melihat beragam kultur yang berkembang, bukankah Indonesia negara multi culture. Jika diibarakat sekolah, maka Obama telah dinyatakan lulus dengan predikat “unggul”.
Tentunya jika Tuhan menghendaki Obama terpilih menjadi Presiden pada pemilihan November mendatang, Amerika Serikat akan mencapai puncak sebagai Negara demokratis tulen. Karena soko guru demokarasi itu adalah hasil induksi dari realitas interaksi manusia, pada wadah multi cultural.
Berangkat dari pola pikir ini “warung-buku”, ingin melihat dari dekat, bagaimana jejak rekam sang kandikat ketika di Jakarta.
Di warung telah tersedia sebuah buku yang menelusuri jejak Barck Obama di Jakarta.
Detail Buku:
JUDUL : Menelusuri Jejak Barak Obama di Jakarta
PENULIS : Arifin Asyadhad dan Nurul Hidayati
PENERBIT : Media Kita. Jl. Haji Montong No. 57 Ciganjur Jagakarsa. Jakarta Selatan 12630. Telp. [021] 788.83030. E-mail: redaksi@mediakita.com web: http://www.mediakita.com/
CETAKAN : Pertama 2008
ISBN: 979-794-112-4
HALAMAN : xiv + 120 hlm. 13 x 19
CALON PRESIDEN YANG PERNAH MENCICIPI SEKOLAH INDONESIA
Jika Obama terpilih sebagai Presiden AS, maka dia merupakan presiden pertama AS yang pernah menyenyam pendidikan sekolah di Indonesia. Tentunya juga akan menjadi menjadi kebanggan tersendiri bagi teman-teman Obama semasa sekolah di sebuah SD di Jakarta pada tahun 1960-1n hingga tahun 1970-an. Namun keberadaannya di Indonesi sempat pula dibuat bahan kampanye hitam. Pernah dipersoalkan masa lalunya, karena dia pernah belajar di madrasah [sekolah Islam] di Jakarta. Sperti yang dirilis di Chicago Sun-times, dia dituding sebagai penganut beberapa Agama, termasuk agama Islam. Namun Obama membantah. Saat ini Obama adalah penganut agama Kristen yang taat. Obama bersama keluarghanya menjadi anggota perkumpulan Gereja Kristen di Chicago.
etika di Jakarta, bertempat tinggal di Jl. H.Ramli Tengah Nomor 16 RT 011/15, bersama Ayah tirinya, Lolo Soetoro Mangunhardjo. Hingga saat ini rumah tinggal itu, tidak berubah, jika nanti Tuhan menghendaki Obama menuju Gedung Putih, barangkali rumah ini akan menjadi tempat wisata baru.
OBAMA FANS CLUB:
Persahabatan sejati memang tak lekang oleh waktu. Meski tak pernah bertatap muka dengan Barack Obama, para alumnus di sekolah Obama ketika itu, mendirikan Organisasi Obama Fans Club, tentunya itulah wujud ikatan batin teman. Mereka adalah kawan-kawan sekolah sang kandidat , yang saat ini rata-rata usianya sekitar 40-an tahun.
Obama fans Club ini memang sengaja dibentuk sebagai dukungan pada Obama. Peresmian Obama Fans Club ini seakan menjadi kejutan bagi pengelola SD Menteng 01. Wakil kepala SDN baru diberitahu rencana peresmian Obama Fans Club bebera jam sebelum acara di gelar. Meski begitu, pihak sekolah mendukung hal ini.
SUKA KEGIATAN PRAMUKA.
Senang organisasi seakan seperti talentanya, ketika itu Obama aktrif di kegiatan pramuka. Kegiatan tali-temali, menyanyi,dan sebagainya selalu diikutinya. Yang tidak mungkin di lupakan oleh teman-teman Obama, adalah ketika kegiatan fisik, seperti lari. Hampir dipastikan Obama keteteran, karena saat itu fisiknya sangat gemuk.
Ketika latihan Obama tidak lupa membawa bekal makanan, dan teman-temannya selalu mendapatkan bagian.
Ternyata kegiatan pramuka juga menjadi kontributor pengembangan diri sang kandidat, karena dikegiatan itu diajarkan disiplin, tolong menolong, cinta lingkungan, hemat cermat,jujur dan bersahaja. Bekas-bekas itu nampak pada penampilan Obama ketika kampanye, tetap bersahaja, dan mengedepankan “sentuhan” kemanusiaan.
No comments:
Post a Comment