Buku ini bukan kumpulan Barisan Mantan Menteri Sakit Hati, namun lebih berat kearah kumpulan manusia yang tergusur. Memang kalau dicermati terdapat titik-titik itu, sebuah titik yang menandakan kekecewaan, menyayangkan, dan keluhan. Sebagian besar menteri yang tergusur sangat memaklumi, dan sadar karena besarnya dan hebatnya kekuatan sang pembisik presiden saat itu. Ada yang perlu dimaklum ketika itu, karena situasi negeri ini, baru terjadi perubahan dari genre satu ke genre yang lain.
Secara kebetulan warung ini menemukan buku ini, di pameran buku murah depan IAIN Sunam Ampel Surabaya.
Detil buku:
JUDUL: Menteri-Menteri Tergusur Korban Gus Dur
PENULIS : Achmad + Nirwanto Ki S. Hendrowinoto
PENERBIT: PT Gria Media Prima, Jakarta
CETAKAN : 2001
ISBN : 979-96404-0-7
HALAMAN : iv + 164 hlm
Dalam buku ini diuraikan bahwa menteri yang tergusur sebagai besar akibat daya pembisik yang kuat, kendati infonya kurang akurat.
Adapun secara keseluruhan, para menteri di Kabinet Persatuan Nasional yang tergusur adalah sebagai berikut:
Secara kebetulan warung ini menemukan buku ini, di pameran buku murah depan IAIN Sunam Ampel Surabaya.
Detil buku:
JUDUL: Menteri-Menteri Tergusur Korban Gus Dur
PENULIS : Achmad + Nirwanto Ki S. Hendrowinoto
PENERBIT: PT Gria Media Prima, Jakarta
CETAKAN : 2001
ISBN : 979-96404-0-7
HALAMAN : iv + 164 hlm
Dalam buku ini diuraikan bahwa menteri yang tergusur sebagai besar akibat daya pembisik yang kuat, kendati infonya kurang akurat.
Adapun secara keseluruhan, para menteri di Kabinet Persatuan Nasional yang tergusur adalah sebagai berikut:
- Hamzah Haz [Menko Kesra-Taskin]
- Jendral Wiranto [Menko Polkam]
- Jusuf Kalla [Menindag]
- Laksaman Sukardi [Menteri Investasi dan Pembinaan]
- Hasballah M Saad [Meneg Urusan HAM]
- Bambang Sudibyo [Menkeu]
- Kwik Kian Gie [Menko Ekuin]
- Juwono Sudarsono [Menhankam
- Parkosa [Menteri Pertanian]
- Bomer Pasaribu [Menteri Tenga Kerja]
- Sonny Keraf [Meneg LH]
- Hidayat Zaelani [Menegparkes]
- Mahadi Sinambela [Mempora]
- Roziq B Sutjipto [ Meneg PU]
- Freddy Numberi [Meneg PAN]
- Anak Agung Gde Agung [Meneg Kemasyarakatan]
- Ali Rahman [Sekretaris Negara]
Dalam buku ini terkuak bahwa Gus Dur sangat mudah menelan info pembisik yang kurang akurat. Adapula yang mengatakan keputusan Gus Dur sangat bergantung pada pembisik, muncul juga yang mengatakan “dijerumuskan pembisik”.
KATA HATI SETELAH DI COPOT:
- Laksamana Sukardi. …”Soal pencopotan, waktu itu Gus Dur mengatakan sudah bilang ke Mbak Mega. Ketika saya tanyakan pada Mbak Mega, dia justru merasa kecewa dengan pencpotan saya. Dia yang menggaransi saya,” [hlm 58]
- Hamzah Has…”Gus Dur banyak tidak mempercayai menterinya. Bagi saya kalau sudah tidak dipercayai, buat apa mempertahankan jabatan? Lebih baik mundur saja,”[hlm 33]
- Wiranto…”Saya kini mempunyai waktu untuk merenung apa yang pernah saya alami, dan banyak hikamh yang bisa saya petik. Sebagai prajurit dan pejabat, saya yakin saya punya banyak kesalahan dan kekurangan. DI masa depan saya berharap bisa memperbaiki itu.” [hlm: 43]
No comments:
Post a Comment