SILA CARI DI SINI!

Google

Saturday, July 19, 2008

WARUNG BERDUKA : “SELAMAT JALAN PUNGKAS TRI BARUNO”

Berduka Cita sedalamnya atas Wafatnya Pungkas Tri Baruno-Pramuka Indonesia, Anggota Tim ekspidisi Tunas Indonesia :

AKU JADI PANDUMU
“Satya ku ku darmakan
Darma ku ku bhaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia Tanah Airku
Aku Jadi Pandumu”
[…Petikan Hymne Parmuka ]

Barangkali ini Hymne ini yang menjadikan motivasi kuat sang Pahlawan Pramuka Pungkas Tri Baruno”, untk mengharumkan nama bangsa mengibarkan Sang Dwi Warna Merah Putih, di Gunung McKinley – Amerika Serikat.
Bhakti itu ternyata melengkapai dirinya sebagai patriot sejati, rela berkorban, gugur hingga nyawa ditaruhkan untuk bangsa dan negaranya.
Tim ekspidisi ini telah berhasil, dengan nyali tinggi telah mengibarkan bendera Merah Putih di Gunung Mc Kinley, kendati harus membayar mati.
Adhyaksa Menteri Pemuda dan Olahraga RI memberikan penghormatan terakhir kepada Jenasah seraya berkata,
“almarhum merupakan teladan bagi pemuda Indonesia,……..”

Warung merasa kehilangan, dan masih ingin menjaga motivasi kuat para pemuda Indonesia tidak kenal lelah dan putus asa. Mendaki gunung itu penuh risiko, bersyarat kemampuan dan kemauan, bermodal mental, berbekal moral, bersiap fisik, berdaya stamina cantik nan energik. Gunung Mc Kinley itu merupakan gunung yang berkarakter dingin, maklum apalagi diketinggiannnya yang melebihi 17.400 kaki.
Warung masih punya hati, ingin membangun motivasi dan menjaga nyali, senyampang masih hangat dan terkait dengan gugurnya pramuka pendaki. Buku yang akan dibentangkan tentunya terkait dengan masalah pendakian gunung.
Detil Buku;
JUDUL: Panduan Mendaki Gunung [Dalam] Infografis
PENULIS: Ehwan Kurniawan
PENERBIT : PT Tunas Bola
CETAKAN: Pertama November 2004
HALAMAN: 93



Buku ini memberi kunci kepada pendaki sejati, yakni bertahan hidup, acapkali seorang pendaki mengatakan “SURVIVAL”. Buku ini menjelaskan bahwa survival merupakan keahlian untuk bertahan hidup dalam situasi yang mendesak. Keahlian ini sangat diperlukan oleh setiap pelaku kegiatan alam bebas. Ternyata survival dapat dimaknakan sebagai berikut:
S: Sadari sungguh-sungguh situasimu
U:Untung malang tergantung ketenanganmu
R:Rasa takut, panic, dan putus asa segera kuasai
V:Vakum/kekosongan, isilah segera
I:: Ingat di Mana anda berada
V:Viva/hidup hargailah dia
A:Adat-istiadat setempat harus dihargai
L:Latihan dirimu dan belajarlah.
Buku ini juga memberikan warning kepada para pencita alam yang gemar pendakian, yakni data-data kecelakaan di gunung rentang awaktu antara tahun 1989-2003. Sekitar 14 kejadian dan akan dicuplik tiga kejadian, yang kebetulan terjadi pada bulan Maret

TAHUN 1989
Lokasi : Gunung Agung
Waktu: Pancawalikrama/Maret
Korban: Mario [20 Tahun]
Pekerjaan : Turis Australia
Penyebab: Hilang

TAHUN 1993:
Lokasi : Gunung Slamet
Waktu: Sabtu 6 Maret
Korban: Jumlah 9 Orang [ rata dalam usia 205 Tahun]
Pekerjaan : mahasiswa UNSOED Purwokerto
Penyebab: Kedinginan, dan badai

TAHUN 1996
Lokasi : Gunung Ciremai
Waktu: Sabtu 2 Maret
Korban: Aziz Nur, Mulyono [15 Tahun]
Pekerjaan : Pelajar SMPN 8 Cirebon
Penyebab: Kedinginan dan kelaparan
******

Warung mohon maaf, untuk kali ini ingin mengungkap buku yang tidak lahir dari bumi kita, yakni buku kelahiran London yang di cetak di Singapore. Alasan mengangkat buku ini karena sangat dekat dengan kemungkinan yang diderita almarhum Pungkas Tri Baruno. Karena menurut beberapa pemeberitaan almarhum dimungkinkan terkena Hipotermia.
JUDUL: Survival TIPS [150 Ways To Survive Emergency Situation] [Pocket Guide]
PENULIS: Clive Johnson
PENERBIT : Grange Books Ltd. Kingsnorth Industrial Estate Hoo, Nr Rochester Kent ME3 9 ND. http://www.gragebooks.co.id/
CETAKAN: 2007. Printed In Singapore
HALAMAN: 316
Model buku ini bentuknya buku saku, memberia panduan seorang-orang ketika menghadapi hal-hal yang emergency. Sekitar 150 kiat yang disuguhkan oleh buku ini, namun tidak semua disajikan, tentunya hanya sekelumit, kendati harus menanggung julukan warung pelit. Yang disajikan tentunya terkait persoalan pendakian gunung, utamanya bersinggungan dengan soal Hipotermia.
NAIK GUNUNG DAN NAIK HAJI SAMA-SAMA PUNYA RISIKO
Ada kata-kata semacam humor tapi memiliki makna kewaspadaan. Naik Gunung dan Naik Haji itu penuh risiko.
Jika Naik Haji, kemungkinan jamaah menghadapi suhu yang meningkat tinggi, bahkan hingga mencapai ambang batas kemampuan/daya tahan manusia normal. Kira-kira suhu di atas 40 derajat Celcius [di atas 104 derejat Fahrenheit], maka risiko yang akan diperoleh adalah Hyperthermia [Heatstroke].
Jika Naik Gunung, kemungkinan pendaki menghadapi suhu yang amat dingin, hingga tubuh berada di bawah suhu tubuh normal yakni di bawah 35 derajat Celcius atau di bawah 95 derajat Fahrenheit, maka yang akan diperoleh adalah Hypothermia .
Barangkali Almrahum Pungkas mendapat risiko ini.
APA ITU HYPOTERMIA [HIPOTERMIA] ?
Terminologi:
Hipotermia adalah suatu keadaan saat tubuh berada di bawah suhu normal, yaitu 35 derajat Celcius atau 95 derajat Fahrenheit. Kendatipun penurunan sangat kecil dari tubuh normal, dapat memberikan efek yang berbahaya, hingga berpengaruh pada denyut jantung.
Indikator:
  • Kelelahan, jalan suka tersandung
  • Menggigil, daya ingat kacau, dan mengantuk
  • Malas bergerak, tidak punya keinginan untuk bangkit
  • Bicara ngelantur

    Kondis yang mendukung terjadinya Hipotermia:
  1. Temperatur rendah
  2. Pakaian dan peralatan tidak memadai
  3. Kehujanan dan kelehanan
  4. Kehilangan cairan tubuh [dehidrasi]
  5. Kurang makan


Kondisi Hipotermia berat:

  • Pingsan
  • Dingin
  • Kulit pucat kebiruan
  • Denyut nadi tidak teraba
  • Pernapasan tidak terlihat

1 comment:

Anonymous said...

Garduguru ikut berduka cita sedalam-dalamnya.