SILA CARI DI SINI!

Google

Saturday, July 5, 2008

PROF. HM.SURYA: SELAMAT JUANG DI DOMAIN YANG LAIN

BUKU YANG BERSERAKAN DI ARENA KONGRES PGRI ke-20 PALEMBANG

Kongres ke-20 telah berakhir, kearifan generasi tua memberi arti luas dalam menerawang masa depan organisasi. Paradigma harus diubah, namun nahkoda harus cerdik dalam mengendalikan biduk yang ditumpangi ratusan ribu guru. Kali ini generasi tua telah memberikan pelajaran baru, bahwa regenerasi adalah jawaban pasti.
Palembang telah menjadi saksi bahwa seorang-orang generasi muda kini telah menerima estafet amanah, untuk mengomandani organisasi yang bernama PGRI.
Dr. Sulistiyo, MPd, kelahiran Banjarnegara yang belia, Rektor IKIP PGRI Semarang, telah memasuki labirinnya organisasi untuk berjuang di ranah Oemar Bakri.
Warung ini, juga ikut menyaksikan suasana sakral itu, dan tentunya ingin mengapresiasi lewat buku.
Beberapa buku telah terkumpul terkait dengan sosok Prof. Dr HM. Surya mantan Pengurus Besar PGRI, akan di candra warung ini. Maksud pencadraan agar buku-buku itu menjadi pembanding pikiran bagi Pengurus baru, dan para guru, agar mampu mengkoparasikan sebuah keberhasilan kini dan mendatang.

ERA KEBANGKITAN GURU.
Warung akan mencandra b uku dengan tajuk “Era Kebangkitan Guru” [Sebuah rekaman perjuangan PGRI Masa Bhakti XVIII dan XIX 1998-2008]
Detil Buku:
JUDUL : Era Kebangkitan Guru” [Sebuah rekaman perjuangan PGRI Masa Bhakti XVIII dan XIX 1998-2008]
PENULIS/PENERBIT: Pengurus Besar PGRI. Jl: Tanah Abang III No. 24 Jakarta 10160, Indonesia Telp: (62-21) 3841121/ 3849856. E-mail : pb.pgri@yahoo.com Web: http://www.pgri.co.id/
CETAKAN : 2008
HALAMAN : 117 hlm
Buku ini memposisikan sebagai sebuah rekaman perjuangan, tentunya terkait dinamika itu, maka harus mengikuti resonansi politik yang sedang terjadi.
DAYA SUAI ORGANISASI
Buku ini memposisikan sebagai sebuah rekaman perjuangan, tentaunya dinamikanya mengikuti resonansi politik yang sedang terjadi.
Genderang pergerseran dari orde baru ke orde reformasi membawa perubahan konsekuensi, semua organisasi dituntut untuk memiliki kemampuan adaptasi. Termasuk ornagisasi yang dinaungi guru ini. Tampak dalam rekaman sejarah organisasi ini ternyata melakukan strategi jitu yang mengembangkan daya suai terhadap riak gelombang politik yang sedang terjadi.
Adaptasi PGRI terhadap tuntutan perubahan di pahami, dalam buku ini diurai bahwa PGRI harus menjadi bagian dari perubahan itu namun harus tetap berada pada pusaran tanpa kehilangan eksistensi . Adaptasi yang harus dilakukan mulai dari tantangan global, nasional, dan organisasional. [hlm; 15]

STRATEGI DASAR DALAM REFORMASI ORGANISASI
Sebagai implementasi daya suai itu, terdapat strategi dasar reformasi organisasi, yakni peningkatan keberdayaan SDM organisasi dalam berbagai jenjang. Dalam penerapannya terdapat empat metode yakni:

  1. Intensifikasi silaturakhmi
  2. Optimalisasi kemitraan
  3. Aktualisasi program kerja
  4. Transparansi manajemen

Catatan yang diberikan buku ini terkait dengan pelaksanaan kinerja PGRI selalu menjunjung tinggi strategi yang sistemik, sinergik dan sembiotik

  • Strategi sistemik: adalah strategi yang memberikan pandangan dari sudut system dengan sub system dan supra sistemnya dalam arti hubungan structural, fungsional, dan interaktif, yang menyangkut masukkan, proses, dan keluaran. Strategi ini berkaitan erat dalam upaya untuk menajaga keseimbangan antara perubahan dan kesinambungan, antara konteks dengan koherensi, antara tatanan yang komprehensif dengan tatanan yang komplementer.
  • Strategi sinergik: adalah strategi untuk mengembangkan diri secara lebih luas untuk memperoleh nilai tambah dalam hasilnya melalui perencanaan pro aktif dan keterpaduan inovatif di antara berbagai tindakan nyata
  • Strategi simbiotik, adalah strategi untuk mencari ketrlibatan kolaboratif, kemungkinan jaringan kerja dengan pihak yang terkait. [hlm:21]

GURU MENGGUGAT:
Sebagai gebrakan yang terjadi awal tahun 2000, sebagai wujud kebangkitan guru untuk memperjuangkan hak-hak azasi guru. Maka PGRI melakukan demonstrasi besar-besaran baik di Jakarta maupun di daerah. Kepada pihak DPR-RI disampaikan naskah “Guru-Mengggugat”. Roh dari naskah gugutan itu adalah:
PGRI Mendesak dan menuntut pihak eksekutip dan legislative, untuk merealisasikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Pemberian tunjangan fungsional guru dan tenaga kependidikan lainnya
  2. Pelaksanaan desentralisasi pendidikan dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah
  3. Peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya
  4. Adanya undang-undang khusus yang mengatur guru sesuai dengan rekomnedasi ILO/UNESCO tentang “Status Guru”
  5. Realisasi peningktan anggran pendidikan sebesar 25 % dari APBN

GURU-GURU DI JAWA TIMUR PELOPOR JUDICIAL REVIEW ANGGARAN PENDIDIKAN
Ketajaman dan kepekaan nurani guru-guru Jawa Timur di apresiasi oleh buku ini. Ternyata yang mempelopori agar anggaran pendidikan itu sesuai yang diharapkan adalah kelompok Guru-guru Jawa Timur. Oleh karenanya perlu juga disadari oleh guru-guru di Nusantara agar tidak melupakan sejarah. Artinya saudara-saudara kita yang berasal dari Jawa Timur telah berjuangan untuk rekan senasib sepenanggungan, di wilayah tanah air ini. Namun perjuangan itu kandas, MK tidak mengabulkan tuntutan dari guru Jawa Timur. Penolakkan itu karena diajukan ketika APBN sudah berjalan. Artinya jika gugatan itu diajukan sebelum APBN dijalankan, kemungkinan besar Mahkamah Konstitusi akan memenangkan. Kejadian itu dilakukan pada April tahun 2005.
Delapan bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2005, PB PGRI bersama ISPI—Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia dan 43 orang guru pengurus PGRI dari 21 Provinsi, mengajukan gugatan constitutional review kepada MK, agar menyatakan bahwa UU No. 13 Tahun 2005 tentang APBN dinyatakan bertentangan dengan konstitusi dan dituntut untuk dibekukan. Setelah proses sidang hingga kelima kali, akhirnya gugutan itu di menangkan PGRI dan ISPI.
[hlm: 87]

[Wusana kata: Buku sangat luar biasa sebagai dokumen yang harus dipelajari oleh guru-guru Indonesia. Masih banyak yang diutarakan dalam buku ini, misalnya sikap politik PGRI terhadap pemilihan presiden. Buku ini sangat membanggakan rekan-rekan PGRI propinsi Jawa Timur, karena secara tidak langsung mendapatkan pengakuan, bahwa PGRI Jawa Timur mempelopori upaya-upaya peningkatan pendidikan dan kesejahteraan guru.Terima kasih Jawa Timur]

1 comment:

MENAPAK SENJA said...

Sebagai calon guru yang berdomisili di Jatim, saya tentu saja bangga dengan perjuangan yang telah digeber senior. Semoga ke depannya apa yang dicita-citakan punggawa-punggawa PGRI bisa terlaksana.. amiiin