SILA CARI DI SINI!

Google

Thursday, April 2, 2009

ANDAI PRESIDEN SEHEBAT HARRY POTTER

BUKU INI JIKA TERBIT DI ZAMAN ORDE BARU PASTI DILARANG EDAR
Mengadai-andai itu perbuatan sah, bahkan tidak ada seorang-orang yang tidak menyukai perbuatan ini. Berandai-andai yang dahsyat kadang akan memicu seorang-orang untuk berjuang dan memperjuangkan. Ketika berandai-andai belum dilarang, dan berandai-andai masih gratis, maka tidak berandai-andai adalah kehilangan kesempatan. Apalagi jika andai-andai itu mampu membuat orang termotivasi, setidak-tidaknya ada tambahan energi.
Buku ini memuat tulisan terkait dengan seorang-orang yang sedang berandai-andai, secara bersamaan berndai-andai jika jadi seorang presiden,ya...tentunya presiden Indonesia. Kini andai-andai itu himpun menjadi buku, dan tentunya kumpulan ini memiliki manfaat untuk siapa saja, utamanya yang terkait dengan Pilpres, mulai dari tim sukses, hingga yang 'nyapres'
Rerata usia yang bernadai-andai bmasih tergolong muda, sehingga energi membaranya yang dibalut dengan fantasi yang ideal kerap muncul disela-sela tulisan. Orang yang membaca buku ini akan maklum, karena penulis muda tentunya gaya penyampain juga serasa dan sesuai tingkat usia. Banyak 'guyunan' humor nan membanyol, stengah konyol juga menonjol, menyindir seperti 'satire' juga hadir.
PANGGIL SANG PRESIDEN DENGAN "MAS PRESIDEN"
Ada tulisan yang mengesankan sebuah keinginan terdalam, bahwa presiden selayaknya seusia Mas Barack Obama, sehingga masih layak disebut 'kangmas-presiden', atau 'cak-presiden'. Inilah salah satu andaian yang menghendaki presiden dari kalangan generasi muda. Memang tidak boleh tulisan ini dianggap 'enteng', karena para pendiri 'bukan republik mimpi' ini, ketika itu masih muda belia. Ambil contoh Bung Syahrir, Bung Karno, Bung Hatta,....semuanya pakai nama depan bung. Realitasnya saat ini yang paling populer justru level usia 'pak de' dan 'bude', artinya sudah tidak muda lagi. Terkait ini Roy Thaniago menyoroti presiden di ranah usia.[maaf- Mas Karwo; jujur kita harus menghormati kejujuran Dr.H.Soekarwo-Gubernur Jawa Timur, ketika mencalonkan diri tidak memanipulasi, nama atau photonya, malah menyebut dirinya pak de Karwo...memang sampeyen wis tuwo mas.]
Roy penulis esai dengan judul "Selamat Pagi, Mas Presiden" ini juga membandingkan usia presiden dari negara-negara lain seperti; Evo Morales yang memipin Bolivia pada usia 47 tahun. Juga ada Bashar Al Assad dari Suriah yang menjadi presiden pada usia yang belum genap 45 tahun. Ada juga Hugo Chaves yang menjadi Presiden Venezuela pada usia 44 tahun. Di Amerika, nama pemimpin muda berderet dari J.F.Kennedy [berusia 43 tahun ketika menjabat presiden], Bil Clinton [47], sampai yang ramai dibicarakan sekarang, Barack Obama [47].
PRESIDEN ANTI MACET
Kunjungan pejabat itu sudah dapat dipastikan akan menghadirkan kemacetan, penjagaan ditingkatan, orang lain direpotkan. Itu inti tuliasan. "Minggir, Dong!! Presiden Mau Lewat" Esai karyaThresia Hanni Christina.
Awal tulisannya menggambarkan sebua kekesalan, seperti berikut:
..........Kalau ada orang yang bertanya kepada saya, "Apa yang paling Anda tidak sukai dari seorang Presiden Republik Indonesia?" Saya pasti tidak perlu pikir panjang dan langsung menjawab,"Iring-irinagan rombongan mobil presiden di jalan raya" Jawaban ini mungkin terdengar remeh dan kecil bagi kebanyakan orang. Saya memang sama sekali tidak peduli apakah Bapak Presiden kita Ganteng atau tidak, good looking, necis atau modis. Saya bukan bagian dari para politikus yang sibuk mengkritik kebijakan presiden. Keseharian saya adalah seorang mahasiswi yang unfortunately harus berkampus di kawasan Sudirman, jantung ekonomi Jakarta...dan tentu selalu di waranai dengan kemacetan di mana-mana.
Data buku
JUDUL: andai Presiden Sehebat Harry Potter-Kumpulan Esai orang Muda Indonesia tentang Presiden
PENULIS: Agenda 18 [kumpulan penulis]
PENERBIT: Kanisius. Jl.empaka 9 Deresan, Yogyakarta 55281. Kotak Pos 1125/Yk. Yogyakarta 55011.Indonesia. Telepon [0274] 588783, 565996. Website: http://www.kanisiusmedia.com/. E-mail: office@kanisiusmedia.com
CETAKAN: I- 2009
ISBN: 978-979-21-2138-4
TEBAL: 188 halaman
ESAI YANG TERSAJI DI BUKU INI:
  1. Selamat Pagi, Mas Presiden [Roy Thaniago]
  2. Kalau Presden Punya Facebook [Christa Sabathaly]
  3. Morse untuk Presiden [Vikthoria Gabriel]
  4. Orang Bodoh Dilarang Jadi Presiden [Sigit Kurniawan]
  5. Dicari: Presiden dan Wapres yang Senitif Perempuan[Sri Maryati]
  6. Tidak Hanya Perkasa, Tapi juga Bisa Orgasme [Chista Sabathaly]
  7. Dicari: Seorang Superhero untuk Jadi Presiden [Anton Lunardi]
  8. Andai Presiden Sehebat Harry Potter [Berto Tukan]
  9. Susahnya Membuang Keringat di Ibu Kota [Vikthoria Gabriel]
  10. Apa Iya, Kita Butuh Presiden? [Agnes Rita]
  11. Aku Usul..! [Eddy Sukmana]
  12. Surti, Pete, dan Presiden [Maria Rosari]
  13. Minggir, Dong!! Presiden Mau Lewat!! [Theresia Hanni Christina]
  14. Andai Presiden Kita Mau Nongkrong di Terminal [Elsye Christieyani Susanto]
  15. Ketika Presiden Mendatangi Lapangan Hijau [Berto Tukan]
  16. NKRI=Negara Keluraga Republik Indonesia [FA Triatmoko HS]
KOMENTAR FADJROEL RAKHMAN
Pengamat Politik, calon presiden Independen 2009
"Buku ini mirip sihir, hadir dari naka-anak muda yang tak mau kehilangan mimpi. Kalau terbit di Zaman Orde Baru, buku ini pasti dilarang beredar''

1 comment:

Hanni-Agenda18 said...

Terima kasih telah meresensi dan mengapresiasi buku kami...