KARTINI ANAK BUDDHA atau TIONGHOA?
Buku ini sebenarnya ingin mengkabarkan tentang tempat ibadah yang tergolong uniq, dan memiliki banyak keajaibannya, yakni klenteng Klenteng Welahan yang berada di Jepara Jawa Tengah. Disamping pembentangan tentang sebuah keajaiban buku ini mengungkap pula, kisah yang unique terkait dengan Raden Ajeng Kartini sang Pelopor emansipasi. Ternyata setelah ditulusur Raden AjengKartini memiliki ikatan erat dengan situs yang magis ini. Bahkan Kartini pernah merasakan daya gaib yang sangat luar biasa dari Klenteng ini. -
Klenteng Welahan memang terkenal sejak dahulu kala, karena disamping mengandung daya magis, klenteng ini memiliki makna historis bagi masyarakat sekitarnya.
Makna pribadi bagi kehidupan Kartini diungkap, ternyata puteri Jepara ini sempat menimba spirit kasih sayang dan pembebasan dri Budhadharma, yakni ajaran Sang Buddha.
Tak seorangpun menyangka, puteri Bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Samingun [1880-1905], yang menjadi pahlawan nasional dan bercita-cita tinggi itu memetik spiritualitas perjuangannya juga dari ajaran Buddha. Kartini memiliki pengalaman pribadi, yakni sebuah pengalaman yang akhirnya justru amat menentukan perjalanan hidupnya.
BUKU-BUKU BUDHA, DAN KEYAKINAN KARTINI
Diantara buku-buku tentang Buddhisme yang sempat dibaca adalah Karangan Henry Fielding. Temuan lain dari buku ini yang mengejutkan ialah, bahwa Kartini sebelum ia memasuki teori tentang Buddhisme ternyata ia telah memasuki kepercayaan tanpa disadari. Dan tanpa sengaja melakukan pengenalan batin dengan patung suci klenteng Hian Thian Siang Tee, Welahan.
Daya sinkretik leluhurnya yang sangat potensial mempengaruhi jiwa Kartini, sehingga sebagai seorang gadis Jawa tanpa ragu-ragu menerima anggapan bbaru dalam dirinya sebagai anak Buddha.
KARTINI ANAK BUDDHA
Bahwa di dalam kehidupan batinnya yang paling dalam, Kartini sebenarnya mengakui akan ke-anak-Buddha-annya. Seperti diketahui, pengakuan Kartini sebagai Anak-Buddha itu bersumber dari pengalaman pribadinya ketika kecil, yaitu ketika penyakitnya menjadi sembuh akibat minum air abu dari patung suci yang berada di klenteng Welahan Jepara Jawa Tengah.
CERITA PENGALAMAN--AKU ANAK TIONGHOA
[Termuat dalam "panggil Aku Kartini Saja," hal. 219-220, Surat 27 Oktober 1902, kepada Nyonya Abendanon].
......."Aku adalah anak Buddha, dan sebutan itu saja sudah cukup jadi alasan bagiku untuk tidak makan daging. Waktu aku masih bocah, aku jatuh sakit keras; para dokter tak sanggup menyembuhkan aku; mereka tak berpengharapan lagi. Maka adalah seorang Tionghoa, yang menjadi sahabat aku. Orang tua kami menerima tawaran itu dan sembuhlah aku. Obat-obatan orang-orang terpelajar itu tiada dapat menolong aku, tapi "perdukunan" itu ternyata dapat. Ia sembuhkan aku hanya dengan jalan memberi aku minum abu sesaji yang dipersembahkan kepada sebuah patung Tionghoa. Karena minum itulah aku menjadi anak suci Tionghoa itu, yaitu Santik-Kong dari Welahan.
Data buku
JUDUL: Kartini Anak Buddha Klenteng Welahan Dan Keajaibannya
PENULIS: Hoo Sing Hee - Gan KH- Jo. Priastana
PENERBIT:Yayasan Yasodhara Puteri, Jakarta. Jl. Aster I/15 Bekasi Barat [17133]. Telp> 021-8862176
ISBN: 979-98167-6-9
TEBAL: 60 halaman: 11,5 x 18 cm
CETAKAN: I-April 2005
1 comment:
Hello,
Artikel ini pada dasarnya penuh perhatian kepada perempuan, ya?
Di blog "Cantik Selamanya", ada beberapa artikel soal Kartini. Bagus-bagus.
Misalnya, "Ibu Kartini: Don't Forget The Daddy."
Asyiknya, isinya diperkuat dengan semacam referensi di blog facebook CANTIK SELAMANYA ...
Interesting...
Thanks,
AF
Post a Comment