Ada apa tiba-tiba muncul buku ini? adalah pertanyaan yang diprediksi akan muncul. Karena setelah terjadinya 'pasowanan-agung', Sri Sultan mendadak seperti selebriti, mulai dari koran lokal, majalah, hingga koran nasional radio atau TV, seringkali memberitakannya. Memang atmosfir yang terjadi kondisi orang memprediksi, namun sesungguhnya lahirnya buku ini semata-mata bukan untuk sensasi. Buku ini adalah pembentangan tentang jatidiri Sultan, bahkan tidak diupayakan sebagai beladiri atau pun melakukan upaya tangkisan atas sebuah dugaan, 'rerasan' hingga umpatan. Jika ada seorang-orang memblejeti, tentunya dikarenakan belum membaca buku ini. Mulalui buku ini khalayak baca akan melihat sekaligus memahami jati diri bung Sultan....
Sebuah kreasi garapan Sunardian Wirodono dan Bondan Nusantara ini, setidaknya akan menjadi referensi warga bangsa untuk mengetahui jatidiri sebenarnya.
Memang orang tidak menyangka, jika Sri Sultan yang polos ini ternyata telah merespon dengan cepat kehendak masyarakatnya, serta merta telah bertekad diri bersedia mencalonkan sebagai pemimpin negeri ini. Kehadirannya seakan merobek peta politik Indonesia yang sedang berjalan secara datar, kini berubah, dan memang perlu berubah, dan buku ini dapat dipresepsikan modal untuk perubahan. Pencitraan diri sang Sultan dalam buku ini sangat kental, bahkan sempat pula membuat orang terpana karena terlanjur memberi stigma buruk ternyata. Misalnya stigma yang berkembang sekarang, yang mengatakan bahwa Sultan adalah seorang-orang feodalis, ternyata stigma keliru, buku ini meluruskan. Banyak tuduhan, banyak celaan, semuanya diralat buku ini.
Data buku
JUDUL:Sri Sultan Hamengku Buwono X. Bukan Reformasi Tapi Restorasi
PENULIS: Sunardin Wirodono + Bondan Nusantara
PENEBIT:Merti Nusantara Pustaka Utama. Jl. mangkuyudan No. X Yogyakarta
ISBN: 978-979-97816-7-3
CETAKAN: I- Maret 2009.
TEBAL: xxviii+362 halaman; 14 x 20 cm
BAB YANG DIBAHAS:
- Salah Paham Mengenai Sultan
- Latar Belakang Sejarah
- Yogyakarta Sebagai Sebuah Uji Coba
- Kepemimpinan Transformatif dan Restoratif
- Penikiran Sultan Hamengku Buwono Dlam Modernisasi
- Dari Kandang Menjangan Ke Bangsal Witana
- Empat Syarat Perubahan
- Restorasi Kebudayaan Sebagai Dasar
- Indonesia Masa Depan Sebuah Negara Bangsa
- Sultan Hamengku Bwono Dan Pencapresan 2009
No comments:
Post a Comment