Tulisan ini merespon Memoar perjalanan hidup Sintong dalam kemiliteran yang ditulis Hendro Subroto. Buku ini rupanya menapak tilas dari beberapa buku yang membentang carut marut kontroversi politi yang sempat tumbuh di bumi pertiwi. Segmen lebih khusus membentangkan sosio metri antara, Wiranto, Prabowo, Sintong, dan Habibie.
PERANG BUKU
Dari pengantar buku ini, saat ini telah terjadi perang buku, sebagai upaya mekanisme bertahan diri. Judul buku yang ikut perperang itu antara lain:
- Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando--Kompas, oleh Hendro Subroto
- Jejak Perlawanan Begawan Pejuang--Sinar Harapan oleh Sinar Harapan
- Dari Catatan Wiranto: Bersaksi di Tengah Badai--Institute for Democracy Of Indonesia oleh Aidul Fitriciada Azhari
- Politik Huru-Hara Mei 1998--Institute for Policy Studies, Oleh Fadli Zon
- Konflik dan Integrasi TNI-AD--Institute for Policy Studies, Kivlan Zen
- Detik-Detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi--THC Mandiri--oleh Habibie
Data buku
JUDUL: Rivalitas Wiranto-Prabowo-- Dari Reformasi 1998 Hingga Perebutan RI-1
PENULIS: Dian andika Winda - Efantino Febriana
PENERBIT: Bio Pustaka 2009. Ngemplak RT/RW: 10/18 Nogotirto, Yogyakarta 55292. Telp: 0274-7019945.
ISBN: 978-602-8087-13-0
TEBAL: xxii + 142 halaman 13 x 19 cm
CETAKAN: 2009
Terbentang dan enam bab bahasan, antara lain:
- Konflik di Tubuh Militer
- Indonesia Di akhir Orde Baru
- Masa Presiden Habibie
- Wiranto Bertahan
- Prabowo Tersingkir
- Menuju RI- 1
Dalam bahasan buku ini terungkap bahwa di tubuh tentara kita ternyata masih banyak rentang perentang, dan penuh dengan ke unique-an. Ada sebutan ABRI 'Merah-Putih', yang ditujukan bagi kelompok tentara yang dipandang nasionalis cenderung sekuler. Ada ABRI Hijau yang memeliki latar belakang kental dunia Islam, sekaligus menjalin hubungan erat dengan pemuka Islam, seperti kiai, ulama dan ormas Islam lainnya
TENTARA HIJAU MENDIRIKAN CIDES
Peran CSIS sebagai gugus pikir yang amat berpengaruh pada pemerintah, oleh kelompok tentara hijau dianggap kurang menguntungkan,oleh karenanya peran CSIS perlu diimbangi
Kemudian yang dilakukan oleh ABRI 'Hijau' adalah membentuk lembaga think-thank. Lembaga ini bernama Centre for Information and Development Studies[CIDES]. Pembentukkannya diprakarsai oleh Prabowo Subianto, Kivlan Zen, Syamsul Maarit, Adityawarman Thaha dari kalangan militer dan Din Syamsuddin, Amir Santoso, serta Jimly Assidiqie dari kalangan intelektual di luar militer.
Data Buku
JUDUL: Rivalitas Wiranto-Prabowo. Dari Reformasi 1998 hingga Perebutan RI-1
PENULIS: Dian Andikan. dkk
PENERBIT: Ngemplak RT/RW: 10/18 Nogotirto, Yogyakarta 55292. Telp. [0274]-7019945
ISBN: 978-602-8097-13-0
TEBAL: xxii + 142 halaman: 13 x 19 cm
CETAKAN : I- 2009
No comments:
Post a Comment