Lahir Tanggal 13-Januari 1927
Ayahnya D.Sastrodihardjo, orang Jawa yang masih berdarah Madura, bekerja sebagai kasir pabrik gula Gending, ibunya berasal dari Madura. Soemitro dilahirkan di daerah pabrik Gending, desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kawedanan Gending Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada 13 Januari 1927.
Ketika kecil suka berantem, aktivitas itu diakui oleh kawa-kawanya, termasuk Pak Domo-Laksamana Sudomo, kawan Soemitro ketika sekolah di Probolinggo. Sangat sayang kepada ayahnya, karena itu, pada tahun 1967, ketika sang ayah berusia 67 tahun, memintanya supaya pensiun agar lebih dapat beritirahat. Lantas juga memohon agar kegiatan ayahnya di Partai Nasional Indonesia juga dihentikan.
Sesuatu yang aneh pernah dilakukan sang Jenderal ini, yaitu mengundang jailangkung, dan menanyakan nasib dirinya, dan kelak jadi apa. Jailangkung itu menuliskan nasib Soemitro dengan tulisan M-A-Y-O-R. Ternyata kelak dikemudian hari menjadi seorang jenderal.
Buku ini berkisah tentang Jati Diri Soemitro, dan mengungkap karir serta sepak terjangnya, mulai dari Pandam Mulawarman Hingga sebagai Pangkopkamtib.
Sering mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan nakal, seperti yang diungkap dalam buku ini, tentang keluarga Pak Harto. [halaman 221].
Pertanyaannya: "Bolehkah saya mengetahui siapa--siapa Cina-cina yang pernah membantu Pak Harto?". Dan dijawab oelh Pak Harto: Pertama, Liem botak, kedua Liem Jangkung, Jantje Liem. [ditambahi komentar] Ini bukan orang saya, tapi titipan Yani lho.
Dalam hidupnya punya kontribusi dalam menyusutkan kekuatan PNI, agar PNI tidak terlalu kuat, Soemitro sangat kuatir kalau PNI kuat dan Soekarno membuat statemen bahwa Angkatan Darat berkhianat, maka akan lebih blunder. Namun Soemitro juga tidak ingin PNI di kikis habis, takut di manfaatkan oleh kekuatan lainnya.
Kehangatan komunikasi dengan mahasiswa, membuat sang Jenderal ini dekat dengan mahasiswa, bahwa sering melakukan safari dari kampus ke kampus. Namun kehangatan itu ternyata dipersepsikan lain, oleh orang-orang yang kurang bertanggung jawab.
Pernah, jenderal kelahiran Probolinggo ini di "senggrang Ibu Tien" gara-gara mengkritisi pembangunan Taman Mini Indonesia.
Data buku
JUDUL: Soemitro Dari Pangdam Mulawarman sampai Pangkopkamtib
PENULIS: Ramadhan K.H
PENERBIT: Pustaka Sinar Harapan. Jalan Dewi Sartika 136-D. Cawang, Jakarta 13630
ISBN: 979-416-258-2
TEBAL: 356, 21 cm
CETAKAN: Kesepuluh Mei 1994
No comments:
Post a Comment