SILA CARI DI SINI!

Google

Friday, January 30, 2009

THANK YOU FOR SMOKING - ZULKIFLI

CERMIN IRONIS BANGSA: KEMENANGAN ROKOK ATAS NEGARA
Kesan judul seolah menganjurkan seorang-orang merokok, sehingga buku ini mengucapkan terima kasih, ternyata isi buku berbicara lain. Justru buku ini menepis anggapan keliru, yang mengganggap bahwa industri rokok sebagai dewa. Selama ini Industri rokok dianggap industri yang baik hati untuk mensponsori banyak kegiatan. Pertandingan olahraga disponsori rokok, konser musik digelar berkat bantuan industri rokok, banyak orang terbantu mendapatkan bea siswa dari industri rokok, industri rokok menjadi sponsor pagelaran-pagelaran yang diikuti banyak orang, bahkan tak jarang acara pengajian mendapatkan sponsor rokok. Terrnyata tidak, fakta lain menunjukkan bahwa biatya kesehatan yang terkait denngan masalah rokok mencapai Rp. 14,5, triliun pertahun, bahkan Lembaga Indonesian Tobacco Control Network dalam mengatasi dampak rokok pertahun Rp. 81 triliun. Pendapatan negara yang berasal dari bea cukai sebesar Rp. 26,7 triliun atau 9 m% dari APBN belum sebanding dengan biaya kesehatan yang ditanggung pemerintah dan masyarakat sebesar 3 kali lipat dari cukai yang didapat.
RAKYAT MISKIN PENYUMBANG:
Ternyata penyumbang terbesar pendapat industri rokok adalah orang miskin. Ini dapat kita lihat pada data Badan Pusat Statistik. Pada tahun 2001, kelompok berpenghasilan tertinggi membelajakan 7,47 persen uangnya untuk membeli rokok. Sedangkan kelompok berpenghasilan terendah mencapai 9,1 %.
NELAYAN DAN ROKOK
Buku ini mengutip Kompas tentang laporan mengenai kehidupan seorang nelayan di Lampung.
....Hidup Boris diperparah oleh naiknya bahan bakar minyak. Menurut Boris, sekali melaut selam seminggu, dibutuhkan biaya Rp. 4,8 juta, terdiri dari biaya BBM sekitar Rp, 3 juta, es Rp. 800.000, makan dan rokok 10 awak kapal Rp. 1 juta. Sedangkan pendapatkan yang diperoleh Rp. 6 jutaan.
ANAK-ANAK DAN ROKOK
Buku ini juga membentangkan pantauan dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, terdapat 2846 jumlah tayangan televisi yang disponsori oleh industri rokok di 13 stasiun televisi. dan tercat 1350 kegiatan yang diselnggarakan atau disponsori industri rokok.......
SINGGAPURA TIDAK PUNYA PABRIK ROKOK TAPI UNTUNG:
Hakim Sarimuda ohan, anggota Komisi IX DPRI-RI, ketika diwawancarai Harian Republika mengungkapkan bahwa dari produksi rokok Malboro di Indonesia dan dijual di Singapura, jika dalam US$ 0,93 atau Rp. 8500. Perbungkusnya yang masuk ke pemerintah hany6a Rp. 3.000. Sedangkan sisanya Rp. 5.00 masuk kantong pengusaha.
Bandingkan dengan Singapura yang tidak memiliki pabrik rokok dan menerapkan tarif cukai rokok sebesar 70 persen di mana dari harga rokok sebesar US$ 7,74 atau sekitar 70 ribu, keuntungan bagi pemerintah Singapura mencapai US$ 5.
Data buku
JUDUL: Thank You For Smoking
PENLIS: Zulkifli
PENERBIT: Pinus Book Publisher. Jl. Tegal Melati No. 118 Jongkang [Belakang Monjali] Sleman. Yogyakarta 55581. Telp. 0274-867151. E-Mail; rumahpinus@yahoo.com
ISBN: 978-979-17885-7-1
TEBAL: 133- 135 x 190mm
CETAKAN: I Juli 2008

No comments: